7. perihal studi ⁚ sama lelahnya

52 13 0
                                    

━━━━━━━━━//━━━━━━━━


Jaemin Na
Jeno di hukum.
Suruh resume artikel.
08:01 am

Aku mengembuskan napasku pasrah. Ia kembali bersama Yeonjun setelah satu jam mata kuliah dimulai. Tapi beruntungnya, dosenku dan Yeonjun tidak mempermasalahkan kehadiran Yeonjun yang terlambat. Dosen kami yang satu ini memang paling baik.

“Makasih Jun. Nggak ada apa-apa di jalan kan, kalian?”

Yeonjun menggeleng, ia menyandarkan dirinya pada punggung kursi dan bernapas lega. Di depan kami ada Arin yang membalikkan tubuhnya dan berucap maaf berkali-kali. Tapi aku dan Yeonjun hanya mengangguk santai tanpa membahas apapun setelahnya.

Zenooo
nanti pulang duluan aja.
08:12 am

You
Iya.
Nanti aku samperin ke kelas ya.
Aku bawain makanan sama minum juga.
08:13 am

Hanya tanda telah dibaca yang aku lihat. Entah apa yang dipikirkannya saat ini. Mungkin merasa bahwa aku adalah pacar yang tak penurut atau semaunya? Apapun itu, aku tidak peduli. Yang penting adalah aku harus mengucapkan rasa terima kasihku secara langsung karena sudah membuat dirinya repot hanya demi aku.

▰𝙠𝙚𝙚𝙥𝙮𝙤𝙪𝙨𝙖𝙛𝙚▰


“Gue kasih tahu sesuatu dulu sebelum lo masuk temuin Jeno.”

Itu Jaemin yang menjadi teman sekelas Jeno pula. Ia membawaku bersembunyi di balik dinding, tepat di samping pintu kelasnya yang terbuka. Mata kami bertemu sebelum aku memasuki kelas yang batu saja selesai itu. Jaemin memintaku berdiam diri di sini sampai ia datang.

“Apa?” tanyaku.

Jaemin melirik ke dalam kelas, melihat Jeno yang sibuk akan tugasnya di depan laptop. Ia lalu terkikik geli dan kembali berhadapan denganku. “Jeno tadi senyum-senyum waktu tahu lo bakal temenin dia nugas. Gue di sampingnya jadi ikutan senyum tahu!”

Aku tertawa pelan. Jadi itu yang dia pikirkan? “Jadi dia seneng dong?”

Jaemin mengangguk semangat. “Ya udah deh, itu tugasnya dia harus di kumpulin hari ini soalnya. Makanya tadi suruh lo pulang duluan, takut lama terus hujan. Dia bawa motor, jadi takut lo kedinginan. Gue pulang duluan ya, hati-hati di jalan nanti.”

Aku tersenyum, mengangguk dan melambaikan tanganku padanya yang berlalu pergi. “Lo juga,” sahutku.

Akhirnya aku masuk ke dalam kelas, hanya tinggal Jeno di dalam sana. Aku duduk di sebelahnya dan Jeno menoleh ke arahku. “Hai! Udah sampai mana tugasnya?” tanyaku sembari mendekatkan diri pada layar laptop Jeno.

Astaga, aku melotot setelahnya. “Baru judul?” Aku pun menoleh ke kiri, tepat pada wajahnya yang menatapku dalam diam. Ia membisu.

“Jeno?”

Tapi ia tak merespon. Hingga aku ingat, aku membawakannya sesuatu sebelum ke sini seperti janjiku. Aku bergerak membuka bawaanku yang aku taruh di atas meja, mengeluarkan minuman cokelat dan juga makanan manis yang lain. Aku tersenyum setelah menata semua yang aku bawa di atas meja. Kembali wajahku menghadap ke arahnya.

“Aku bawa super bintang! Kesukaan kamu tuh!” Aku menunjukkan wafer lapis cokelat tebal itu di hadapannya dengan senyum lebar. Tapi ia lagi-lagi tak membalas semua kalimatku. Aku cemberut.

“Kamu—”

Pelukan darinya segera aku dapatkan. Jeno berhasil membuatku terkejut dengan aksinya yang tak bisa ditebak. Ia menenggelamkan wajahnya di pundakku dan melingkarkan tangannya di pinggangku. Ia menghela napas berat.

Tanpa bicara pun, aku sudah tahu.

Ia lelah.

Jeno-ku lelah.

Maka aku mengelus kepalanya pelan, memberikan jawaban bahwa 'aku di sini untuknya'.

“Makasih banyak ya, Jeno. Aku sayang kamu.”

━━━━━━━━━//━━━━━━━━

monday, 11 october 2021

𝙠𝙚𝙚𝙥𝙮𝙤𝙪𝙨𝙖𝙛𝙚 ⁚ Lee Jeno Ft. NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang