13+▰ Jeno, lelaki yang masih sibuk akan statusnya sebagai mahasiswa tahun kedua itu sering kali dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tak peduli sekitar. Orang-orang menyebutnya sebagai, si dingin yang cuek.
Aku pun, selalu mendapatkan perlakuan...
Jeno membuka pintu rumahnya. Perlahan berjalan masuk dan kembali menutup pintu utama itu. Melepaskan sepatu hitam mengkilatnya dan juga jas hitamnya yang menyesakkan hati. Ia melihat ke arah jam di dinding. Pukul sebelas lewat sebelas menit. Sama seperti waktu itu. Ia tersenyum kecut dan menyampirkan jasnya di atas punggung kursi sebelum ia yang mengambil tempat pada kursi sebelahnya.
Meja makan saat ini kosong. Tak lagi sanggup terisi layaknya saat itu. Ah, ia ingat sekali ketika istrinya itu dengan senyum di wajahnya mengambilkan satu demi satu nasi dan lauk yang ada. Jus darinya pun, istrinya minum dengan semangat. Tak ada kata protes yang keluar. Hanya ada senyumnya yang Jeno rindukan.
Baru sebentar istrinya itu pamit untuk pulang. Tapi Jeno rasanya ingin kembali untuk mendekap hangat tubuhnya. Matanya beralih untuk melihat buku kecil bersampul cokelat tua di tangannya. Perlahan ia membukanya, membalik satu demi satu halaman hingga pada titik di mana tulisan tak lagi ia lihat.
Entah berapa lama ia membalik, entah berapa lama ia membaca, tapi air matanya menetes kian menderas hingga ia pun tak tahu bagaimana cara menghentikan alirannya. Hujan di matanya yang membuat kabur penglihatannya itu tak mampu membuat Jeno kehilangan fokus dengan tulisan terakhir yang termuat di dalam buku kecil itu.
Zendaya... ternyata mengingat saat-saat itu. Ketika mereka memulai dan mengakhiri takdir mereka.
Senyumnya tak sanggup ia tahan. Dibalik tetesan air matanya yang membasahi tulisan istrinya dengan tinta biru yang cantik. Ia bahagia.
Karena Zendaya bahagia, maka Jeno juga harus begitu.
Ia mengambil sesuatu dari kamarnya, masih dengan senyumnya yang lembut, ia kembali membawa sesuatu yang ia cari. Dengan perasaan di hatinya yang tak pernah pudar, ia menuliskannya dengan warna yang sama.
—Kamu akan selalu dapat cintaku. Meski sampai dirimu terlelap.
━━━━━━━━━//━━━━━━━━
sunday, 28 november 2021
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━━━━━━//━━━━━━━━
a/n :
hai! akhirnya aku balik ya? cerita ini beda banget dari 3 ceritaku sebelumnya. bedanya beneran beda banget, xixi.
gimana? ngena belum? aku harap bisa kalian pahami walaupun sedikit. sebelumnya, aku mau kasih referensi dulu buat kalian bisa pahamin seluruh alur di cerita ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
credit to reply on Only m/v - Lee Hi
conclusion :
Zendaya had a dementia
yup, just that. aku udah kasih beberapa hint di chapter-chapter mendekati ending. tapi gatau kalian notice atau engga, haha! so yeah, bye~
p.s. : aku saranin kalian lihat m/v-nya juga!
one of my favorite screenshot :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
