"Hiduplah seolah-olah mati besok. Belajarlah seolah engkau hidup selamanya"
•
•
•
•Jaehyuk membawa cowok itu keluar ruangan ku dan aku memilih untuk tidak memperdulikan nya, lebih baik ku lanjutkan tidurku.
Author pov~~
Kini jaehyuk tengah berada di lorong rumah sakit yang tampak sepi, karena ini adalah ruang VVIP makanya tidak banyak ada yang menempati ruangan orang berduit ini.
"Gabakalan gue biarin Lo pada nyakitin Han, mengingat 9 bulan yang lalu kalian bahkan ga melihat kehadiran nya, tapi gue juga ga nyalahin Bi Neneng beliau pasti udah tenang di sisi-Nya dan bukan itu kan yang beliau titipkan ke kita semua, Lo inget ga apa yang diwasiatkan Bi Neneng?"
Jaehyuk berdiri menghadap ke arah cowok itu dia berbicara pelan namun terdengar tegas.
"Gue amat sangat ingat"
"Nah kenapa Lo mau ngelakuin hal buruk ke Han?"
"Kapan dan dimana gue pernah bilang mau ngelakuin hal buruk ke dia?"
"Ga ada sih tapi sifat dan perilaku Lo lebih kek nunjukin bahwa bakalan ngelakuin hal itu"
"Makanya Lo kalo jadi manusia tuh jangan kebanyakan nethink, lagian anak-anak setuju aja tuh, lagipula kita semua juga membutuhkan itu kali"
"Tapi junkyu lo ga kasian apa dia kan habis tersadar dari koma nya dan dokter juga bilang ke gue bahwa dia kehilangan ingatannya untuk selamanya, Lo masih tega ngelakuin itu ke dia hah?"
Jaehyuk benar-benar geram dengan setiap perkataan yang diucapkan oleh cowok bernama junkyu ini, ia masih bisa mengontrol emosi nya mengingat junkyu adalah saudara kandungnya, jadi dia harus menjaga image ini juga.
"Lo manggil gue junkyu, itu tandanya Lo marah ke gue?" Tanya junkyu antusias tapi super duper santai.
"Gue ga marah cuman kesel"
"Yaudah sih"
Ucap junkyu kemudian ia berbalik membelakangi jaehyuk lalu hendak melangkah namun dicegah oleh jaehyuk dengan cepat.
"Jun tunggu dulu, Lo mau kemana?"
"Iya gue terlalu nethink, gue minta maaf sorry karena gue tuh ga mau terjadi sesuatu pada Han dan kalian mengabaikan nya lagi"
"Lagian Han itu bukan bagian dari keluarga kita kan?"
"Kok lo ngomongnya gitu sih?"
"Faktanya!"
"Terus gue juga ga pernah kenal sama yang namanya Han" tukasnya lagi.
"Tapi Lo tau kan gadis yang diceritain Bi Neneng biasanya itu tentang anak beliau namanya Han, Lo tau kan?"
"Iya tau namanya doang, ga tau alur hidup nya"
"Buat apa lo tau alur hidup seseorang kampret, dasar Ajun"
"Ya buat memastikan aja"
"Gue heran sama Lo"
"Gue lebih heran sama Lo"
"Yaudah sih"
"Ok"
Perdebatan random itu diakhiri dengan satu kata yaitu "ok" mereka benar-benar menyelesaikan nya segitu saja atau masih berlanjut, yang pasti itu bisa saja berlanjut mengingat mulut ajun yang sangat ember itu.
Kini mereka berdua sedang rebahan di kursi panjang ruangan tempat dirawat nya Han, ditemani tv yang berbicara sendiri, ini namanya tv yang menonton penontonnya, bukan penonton yang menonton tv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, For The Last Time • TREASURE [ON GOING]
Ficção Adolescente𝓝𝓸𝓽𝓮 : 𝓘𝓷𝓲 𝓜𝓾𝓻𝓷𝓲 𝓑𝓲𝓼𝓶𝓲𝓵𝓵𝓪𝓱 𝓼𝓮𝓶𝓸𝓰𝓪 𝓴𝓪𝓵𝓲𝓪𝓷 𝓼𝓾𝓴𝓪 𝐀𝐤𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐩, 𝐚𝐤𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐥𝐢𝐡𝐚𝐭 𝐛𝐚𝐡𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐬𝐚𝐣𝐚, 𝐚𝐤𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐝𝐢𝐚𝐛𝐚𝐢𝐤𝐚𝐧...