4. Perhatian? Benarkah? 🕊️

176 216 296
                                    

Aku kembali, dengan sejuta kunang-kunang eh apasi, gimana hari ini aku bakalan up lagi jangan lupa vote and coment nya juga ya, selamat membaca~~

Rekomendasi lagu: FOOL -WINNER


( ͡°ᴥ ͡° ʋ)


" Aku menatap sesuatu yang tak Kau lihat, Aku mendengar sesuatu yang tak kau dengar, Aku merasakan sesuatu yang tak kau rasakan"

" Bukan sekedar cerita yang usai. Bahwasanya cerita masih berlanjut dan sedang ditulis"

Dimana lagi aku? Tempat macam apa ini sangat kumuh dan basah, apa tadi habis hujan?

Aku melihat sekeliling dan tidak melihat apa-apa kecuali tempat gelap dan ada sedikit penerangan didepan ku, ada sekitar 30 langkah kaki kedepan dan aku mencoba mendekati sedikit cahaya Disana.

Setelah sampai dibeberapa titik penerangan itu ternyata ku lihat ada seseorang yang tengah berbaring, atau sedang sekarat?

Betapa terkejutnya aku melihat nasib naas seseorang yang tercabik-cabik itu, dan darahnya mengalir ke kakiku, aku terlalu dekat sekarang dengan mayat(?) Itu, dan apa ini kenapa aku tidak takut sama sekali, malah kaki ku melangkah lebih dekat lalu berjongkok kemudian tangan ku dengan sendirinya bergerak menyentuh mayat orang itu.

Belum sempat aku membalik tubuh ringki itu, sebuah bayangan seseorang mengagetkan ku.

Apakah ini permainan takdir?

Bukan. Ini pasti perbuatan seorang yang mengidap gangguan jiwa, mengapa mereka tega melakukan ini pada orang yang tengkurap begini, posisi nya sekarang membelakangi ku, aku masih belum bisa melihat wajahnya, tapi dapat ku lihat sosok berbaju hitam dengan topi sedang memainkan sebuah pisau tajam yang berlumuran darah di jari-jari nya, ia menatap ku dibalik topi dan masker nya itu, serba hitam.

Spontan aku memundurkan langkahku agar menjauh darinya, tapi dia melangkah mendekati ku lebih tepatnya pada mayat yang tergeletak itu.

"Gadis kecil, apa kau mengenal orang ini?"

Ujarnya seraya meletakkan kakinya pada tubuh seseorang yang tergeletak di lantai itu,layaknya menginjak sebuah sampah yang tak bermakna, sontak aku membelalakkan mataku, mengapa dia tega melakukan hal tidak sopan begitu, padahal orang itu mungkin sudah tidak bernyawa.

Aku menggelengkan kepala pelan sebagai jawaban dari pertanyaan nya tersebut.

Jantungku sedang berdugem di dalam rasanya sangat kuat ketukan itu.

Aku sungguh tidak mengerti tempat dan kejadian yang terjadi disini, mengapa rasanya sangat susah untuk mengingat atau memang ini baru permulaan nya.

Lelaki itu berjongkok lalu menatapku intens, kemudian ia membalikkan tubuh yang tergeletak itu ke arah ku.
































Wajahnya berlumuran darah, dan ada luka goresan yang sudah membiru di wajahnya.



























































"Ayah?"





















Entah kenapa hatiku mengatakan bahwa orang itu adalah ayah ku, sontak aku terduduk di samping mayat itu, lalu mencoba mengenali wajahnya, dan benar saja itu adalah ayahku, aku dapat mengingat nya saat ini wajah ayah yang berbentuk bayangan hitam aku teringat waktu ayah tersenyum setelah itu hilang dan aku tidak bisa mengingat lebih jauh lagi, t-tapi mengapa dengan keadaan yang seperti ini. Ayah?.

Sorry, For The Last Time • TREASURE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang