Epilogue; Siblings

1.1K 268 56
                                    

Pada saat itu, Kang Haeri ada di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada saat itu, Kang Haeri ada di sana. Menyandar ke dinding luar gudang Beomgyu dan menangis dalam diam. Tangannya mengepal dengan hati terluka. Beomgyu telah tersiksa seumur hidupnya.

Bertekad menyelamatkan ikatan antara Beomgyu Taehyun yang mengharukan—Haeri tahu bahwa sekuat apa pun orang dewasa berusaha memisahkan mereka, sesuatu akan ada untuk membantu mempertemukan. Mereka terhubung. Mereka menyatu secara naluri.

Mata hati Haeri seperti tertampar, disadarkan.

Bahkan barusan, wanita itu telah menghubungi kepolisian agar polisi dapat berhasil menyergap kakak beradik kriminal bernama Kang Minwoo dan Kang Minho, suaminya. Hal ini tak bisa dibiarkan saja untuk waktu lebih panjang, pikirnya. Haeri sendiri telah berniat untuk menceraikan Minho sebelum pria itu mendekam di penjara. Seorang suami yang tak bisa menerima anak bawaannya, sebetulnya sama sekali tak bisa dimaafkan.

Beomgyu tetap anugerah yang dikirimkan Tuhan meski terlahir dengan cara yang salah.

Dia masih makhluk tak berdosa yang berhak mendapat nasib sama dengan anak lainnya.

Kang Haeri ada di sana, bertekad untuk memberikan apa yang Beomgyu pantas dapatkan sejak awal.

Wanita itu tanpa pikir langsung mengemasi barangnya dan barang Taehyun siang itu juga. Tak putus menyeka pipi dan berakhir mengirimkan pesan singkat yang mewakili semua isi hatinya pada titik ini; Kang Minho, selamat tinggal.

Hari itu, Haeri pergi membawa Taehyun serta Beomgyu ikut bersamanya ke Kota.

***

Itu berat untuk membesarkan dua orang remaja sekaligus dengan pekerjaan sebagai jurnalis utama perusahaan majalah standar Seoul. Seminggu pasca kepergian mereka dari Daegu, juga persidangan perceraian yang dramatis, Haeri benar-benar memutus kontak dan hubungan apapun dengan Kang Minho.

Semuanya kian terasa lebih memberatkan dengan upaya yang dilakukan Haeri; agar Beomgyu anaknya mampu berbicara lagi sehingga memiliki masa depan yang cerah, juga persediaan obat anti-depresan Taehyun yang tak boleh putus barang sehari pun.

Tanggung jawab itu tetap ada. Beruntung, mental Beomgyu dapat pulih lebih cepat dengan bantuan psikiater yang menangani kontrol diri, dibarengi dengan Taehyun yang setia menemani di sekitarnya.

Wabah virus yang sempat menyerang Seoul juga ternyata cepat sirna dengan medis yang lebih dulu mengatasinya dengan kemunculan vaksin. Hal ini tentu memudahkan masyarakat untuk beraktifitas normal dan tak lagi perlu panik seperti di awal.

"Ssstt, Hyun-ah, ayo keluar."

Pukul 12 tepat tengah malam, ketika Taehyun dibangunkan oleh kakaknya.

Mereka tersenyum ke satu sama lain. Suara rendah Beomgyu memang masih dapat muncul oleh bantuan energi beberapa makhluk astral yang masih setia mengikuti Beomgyu.

[✓] 36 HOURS : To Free YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang