2.Antagonis:nothing

6K 501 47
                                    

Happy reading!

Jungkook

Lisa

Antagonis:nothing

_______

Di sini bukan siapa yang salah dan siapa yang di salahkan, kendati mereka sama-sama menyukai tidak ada salah nya bukan jika mereka menjalin ikatan yang salah. Karena pada dasarnya mereka sudah berbeda status.

Hal yang paling menyakitkan adalah di tinggal oleh seorang yang paling kita cintai dan berpacaran selama lima tahun bukan lah waktu yang singkat, mereka saling mempunyai kenangan yang indah. Akan sangat memilukan ketika kita membahas tentang memori memori untuk sekarang ini. Seperti inilah kehidupan mereka akan sepintar pintarnya memilih berjuang atau menyerah.

Gadis yang sekarang tengah terbaring di branke rumah sakit ini menatap sendu sang kekasih yang kini telah mengenakan tukedo putih lengkap dengan dasi merah yang menambah kesan ketampanan berkali-kali lipat.

Mendengar kabar pernikahan yang sangat mendadak itu, membuat gadis itu kalang kabut. khawatir cemas dan takut ia rasakaan, entahlah sekarang ini gadis itu begitu menyesali perbuatan nya sendiri.

Seandainya waktu itu ia tidak kecelakaan mungkin masih ada waktu untuk mengagalkan pernikahan nya, tapi sekarang semua sudah terlambat. pria kekasih hatinya itu sudah resmi menjadi suami orang.

Menahan sesak yang amat memilukan di dada, tolong lah siapapun itu suruh pria itu pergi dan biarkan gadis itu menghirup oksigen dengan tenang.

Sakit sekali rasanya, ketika kita mengetahui kekasih kita yang sudah berada di sisi kita selama lima tahun tiba-tiba menikah dengan perempuan lain, apa inikah yang di maksud dengan menjaga jodoh seseorang?

"go, and come back to your wife!"

Pria yang sedari duduk di kursi tepat samping sisi kekasihnya itu mendongakkan kepalanya menatap mata sendu sang kekasih, ia tidak menginginkan ini semua. perjodohan sialan itu membuat dirinya merasakan sesak dan sakit amat dalam.

Gadis itu mencoba menepis jari jari tangan sang kekasih yang yang kini telah mengegam tangan lemas nya dengan kuat, pria itu tidak menyerah sama sekali ia akan tetap memperjuangkan kekasih nya sampai akhir hayatnya. Sumpah itu ia katakan ketika pengucapan pernikahannya waktu itu. gila bukan.

"Pergi sialan!" gadis itu beteriak keras seraya menghempaskan tangan si pria dengan kuat, air matanya telah bercucuran sedari tadi. pria itu menggeleng kuat ia kembali meraih tangan sang kekasih.

Ckelek

Pintu rumah sakit itu di buka dari luar, prensensi seseorang terlihat amat jelas dalam penglihatan gadis itu, gadis itu menatap sendu sang sahabat. Meminta bantuan untuk mengusir kekasihnya.

"Jenner pleas, suruh pria itu keluar"

Jenner mematung di tempat, kenapa juga ia masuk kembali keruangan itu.
"Bodohnya aku, seharusnya aku tidak masuk tadi. sialan" umpat gadis itu, memaki dirinya sendiri kemudian beralih menatap sahabatnya yang kini menatap dirinya sendu. tak tega rasanya untuk mengusir pria itu.

Jenner mengangguk, ia terpaksa harus  melakukan nya demi sahabatnya. "Jung, pergilah beri waktu lisa untuk sendiri. kau taukan dia baru saja bangun dari masa kritisnya" jenner berucap lirih menatap tak tega pada pasangan kekasih itu.

Jungkook diam, mengalihkan pandangan nya pada jenner sahabat kekasihnya. "Keluar!" jenner tersentak kaget.

Menghela napasnya sebentar. "jangan keras kepala untuk saat ini, pergilah"

Pria itu menggeram rendah, lantas ia bangun dan mendorong jenner keluar kemudian ia mengunci dan kembali menatap lekat presensi tubuh kekasihnya.

"Apa yang kau lakukan sialan, seharusnya kau yang keluar"

Jungkook tersenyum miring, melepas jaz nya dengan kasar beserta sepatunya dan membuang nya asal.

Takut, lisa menatap sang kekasih takut. jungkook tersenyum sarkas melihat tubuh kekasihnya yang bergetar karena ketakutan, berjalan dengan sangat lambat sampai akhirnya ia mendekap kuat tubuh sang kekasih dalam pelukan nya.

Lisa membrontak, seketika ketakutan dalam dirinya hilang. dengan sangat jelas lisa melihat wajah sang kekasih yang sangat amat berantakan, "Lepaskan aku, brengsek!"

"Mulut mu sayang, jika tidak ingin dengan cara halus maka aku akan menggunakan cara kasar"

Mendecih pelan, lisa mendongok mempertemukan tatapan mereka kembali. "kau benar-benar brengsek, kau tidak ingat istrimu hah!" Sentaknya.

Semakin mengeratkan pelukan nya, tersenyum miris pada sang kekasih. lisa bisa melihatnya tidak hanya dia yang sakit tapi kekasihnya juga mengalami sama yang ia alami.

"Aku tidak peduli dengan yena, aku hanya peduli dengan mu. aku tau cara yang aku lakukan salah, tapi apakah salah jika aku kembali memperjuangkan dirimu" ia berujar lirih, menatap lekat mata sang kekasih.

"Semuanya salah tidak ada yang benar karena dirimu sekarang bersetatus suami orang, pergi dan nikmati malam pertama mu. " Rasanya sakit, ketika dirinya mengatakan itu. tapi apa boleh buat jungkook harus sadar akan posisinya ia sudah memiliki tanggu jawab sendiri.

"Aku akan malam pertama dengan mu, bercinta akan membuat dirimu cepat pulih "ujarnya serasa mendengus leher lisa, menjilatnya dengan penuh sensual.

Lisa menegang di tempat, ia tidak tau apa yang harus dirinya lakukan, memang bercinta bukan lah yang pertama baginya ia sudah pernah merasakan sakitnya bercinta bersama sang kekasih sekitar Dua tahun yang lalu dan itu rasanya sakit mungkin karena hal yang pertama baginya.

"Bagaimana, kita baru sekali melakukan nya kan sekitar Dua tahun yang lalu, rasanya tidak akan sakit"

Gadis itu menghela napasnya, kenapa jadi membahas itu. sama saja mereka sedang mengingat memori yang sangat indah ketika pertama kalinya bercinta dengan jungkook.

"Tolong mengertilah keadaan ku, aku ingin sendiri. "Menatap lekat mata kekasihnya yang kini juga menatapnya tajam.

Jungkook tersenyum miris, jika kekasih ingin di mengerti lalu bagaimana dengan dirinya. ia juga ingin di mengerti.

"Berjuanglah bersamaku sayang, I know you still love me "

•••••

100 vote and 50 coment up

Antagonis || [End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang