03. Menyedihkan

5.4K 35 0
                                    

Rabu, 13 Oktober 2021

Halo jumpa lagi, dengan saya Cherry🍒

Part ini dewasa ya, jadi yang mau baca sok, yang nggak juga sok atuh.

Jangan lupa jejak kalian ya, guys. Hehehe.

Jangan lupa VOTE - COMENT ya.

Kalau mau lanjut jangan lupa spam 🍒 ya!

Happy Reading 🔞

Selesai mengganti baju dengan baju kaos serta celana panjang. Kalea bersandar di atas kasur. Dia menunggu Arkan keluar dari kamar mandi. Tidak lama Arkan keluar hanya menggunakan handuk saja. Kalea hampir memekik namun mengalihkan pandangannya.

"Maaf, gue pakai baju apa?"

"Itu, di lemari ada baju kaos aku Om. Pakai aja, sama celana training juga kalau muat."

Satu tangan Kalea menunjuk lemari. Sementara Arkan berjalan ke arah sana membuka lemari. Matanya meneliti satu persatu dan menarik kaos berwarna abu-abu dan celana training berwarna hitam.

Kasur yang sedikit bergerak membuat Kalea menoleh. Ada Arkan di sampingnya. Hm, jujur saja Arkan tampan sekali.

"Kenapa lo?"

Kalea terdiam begitupun dengan Arkan. Tubuh Arkan yang bertumpu dengan kedua telapak tangannya menatap ke arah Kalea.

Wajah natural dan rambut terurai panjang. Membuat Kalea terlihat lebih cantik. Perlahan Arkan mendekat hingga nafas mereka berdua terasa. Tubuh Kalea yang tiba-tiba kaku jadi terdiam membisu.

Hingga benda kenyal itu bersentuhan. Kalea masih terdiam, melihat respon yang di berikan oleh Kalea Arkan semakin mendekat, hingga satu tangannya menahan tengkuk Kalea.

Hisapan bibir atas dan bawah Arkan rasakan, hingga tubuh Kalea terbaring di atas kasur. Dengan Arkan yang berada di pinggir kasur. Kedua kakinya menjuntai di bawah, namun tubuhnya menindih Kalea.

"Ahh..."

Desahan Kalea bagi Arkan adalah lampu hijau. Di sela ciumannya Arkan berbisik. "Bukan mulut mu."

Menurut membuka mulut. Kalea hampir tersedak ketika saliva milik Arkan masuk kedalam mulutnya. Hingga susah payah dia harus menelannya.

"Akh... Bibir mu... manis sekali... Kalea," desis Arkan.

Nafas Kalea putus-putus. Tangannya yang berada di samping tubuhnya menahan tangan Arkan yang akan menyentuh dadanya ketika merasakan pergerakan di kaosnya.

Namun salah, Arkan malah masuk dalam kaos milik Kalea hingga Kalea hampir memekik jika Arkan tidak menciumnya lebih dalam lagi.

"Hmppttt... Ahh..."

"Ber... Henti."

Arkan tidak berhenti. Dia semakin memperdalam ciuman mereka. Merasa nafas Kalea yang tidak teratur Arkan melepaskan ciuman itu dan beralih mencium tengkuk Kalea hingga leher mulus milik Kalea.

"Akh! Om, ja-jangan," pintanya.

Arkan menyibak rambut Kalea yang menutupi leher Kalea yang sudah menjadi incarannya tadi. Kepalanya pening, yang di bawah sudah keras dan meronta ingin keluar dari tempatnya.

Sugar Babies [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang