✧ ۪۪ O N E ⸙͎۪۫

107 21 3
                                    

"Orang selalu melihat sisi negatif terlebih dahulu dan memutuskan sifat seorang manusia dengan pikirannya sendiri, tanpa ditelaah lebih lanjut."

Begitulah kalimat panjang yang diucapkan gadis bersurai hitam itu. Untuk selanjutnya, Ia hanya diam dengan tatapan datar tanpa emosi. Pemuda yang sejak tadi mengayunkan ayunan yang diduduki Kyouka juga terdiam, meresapi perkataan perempuan bermarga Izumi yang ada benarnya jjuga

Setelah menikmati keheningan selama beberapa menit, Kyouka menolehkan kepalanya ke belakang. Menatap manik emas bercampur violet milik Atsushi, "Kenapa kau mau berteman denganku, Atsushi-kun?"

Mendengar pertanyaan itu, Pemuda berusia 17 tahun tersebut kembali menggerakkan ayunannya, sembari memikirkan kata apa yang tepat. Pasalnya, Ia selalu menerima dan menjalin ikatan pertemanan dengan senang hati.

Kyouka kembali pada posisinya semula, menunggu jawaban. Tak lama kemudian, Ia merasakan usapan lembut di kepalanya, beserta desiran hangat dalam hatinya.

"Semua manusia itu layak mendapat teman, bukan?"








✧ ۪۪ I R I D E S C E N T ˎˊ -

N. Atsushi x I. Kyouka

O N E







Orang melihatnya melihatnya sebagai sosok yang dingin, hampa, tanpa jiwa. Namun, mereka tidak tahu apa penyebab Ia menjadi seperti itu.





Suasana kelas saat itu hening. Semua orang menunggu sosok di depan mereka untuk berbicara. Walaupun sebenarnya, hanya satu dari mereka yang mampu menatap pandangan tajamnya.

"Izumi Kyouka. Salam kenal, dan mohon kerjasamanya.

Gadis bernama Kyouka tersebut kemudian berjalan menuju bangkunya setelah formalitas yang Ia lakukan. Hanya formalitas, karena pada akhirnya, orang-orang tidak akan mempedulikannya setelah aura dingin yang Ia sebarkan di kelas barunya.

Kata 'kerja sama' juga hanya sebagai pelengkap. Karena gadis berkuncir dua itu tidak akan mau bekerja sama dengan orang lain lagi. Kata 'kerja sama' hanyalah bukti kesopanannya semata.

Kyouka segera duduk di bangku yang bersebelahan dengan sosok pemuda bersurai perak.

Dengan senyum termanis miliknya, Atsushi mengulurkan tangan pada Kyouka kala perempuan itu duduk di sebelahnya, "Izumi-san, salam kenal, ya! Namaku Atsushi, jika kau perlu bantuan, kau bisa minta tolong padaku!"

Kyouka menoleh, mengedipkan kedua manik ocean miliknya sambil mengangguk, "Ha'i."

Sekali lagi, hal tersebut hanya formalitas.

Senyum manis pemuda bermarga Nakajima tersebut berubah, tergantikan dengan senyum canggung, "A-ah, Baiklah. Mulai sekarang, kita adalah teman, ya."

Kyouka kembali mengedipkan kedua netranya. Ekspresinya sedikit berubah --walaupun hanya untuk beberapa saat--, "Teman?"

"Um!" balas Atsushi sambil mengangguk dengan senyum yang hampir menenggelamkan bola matanya. Diikuti dengan anggukan kecil yang menjadi jawaban.

Namun sejujurnya, laki laki itu menyadari satu hal. Tatapan gadis ini kosong, tanpa cahaya, seolah dia adalah boneka. Tidak ada emosi dalam nada suaranya, seolah Ia tidak punya jiwa. Hanya sosok jasad tanpa nyawa yang terus dipaksa untuk bergerak.

Tidak ada percakapan lagi setelah itu. Jam pelajaran juga sudah dimulai.

Di sela sela kegiatannya, Atsushi sesekali memperhatikan Kyouka. Menatap manik samudra yang kekurangan cahaya.

Gadis itu memang seperti boneka, yang digerakkan dengan benang tak terlihat.

'Dingin dan suram. Tapi....'

Tanpa sadar, Atsushi bergumam, "Aku penasaran."



To be continued.

Terimakasih sudah membaca bab awal ini yang mungkin kurang memuaskan. [buat sy:v]

Bebas ngasih saran dan kritik. Komen nyeleneh juga sangat dianjurkan U_U

Yosh! Kalau ada typo juga silahkan lapor. Akan kutanggapi dengan senang hati^^

Sekian perbacotan tak berfaedah dari saya. Selamat menunggu<3

✧ ۪۪ Iridescent || AtsuKyou ⸙͎۪۫ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang