Levi ackerman : Dream

334 42 5
                                    


A/n : ini ga ada hubungan sama alur asli, cuma ceritanya perang gitu.

Dan levi tinggi, 168,7,mayan lah ya wkwk

Btw ini mimpiku semalem:)

___

Aku memasuki kapal perang yang akan kami jalankan.

Iya, aku adalah seorang prajurit, Prajurit dengan lambang kebebasan.

Sekarang kami akan melaksanakan perang dunia ke 2, Aku adalah wakil kapten dalam Dalam misi ini.

"Komandan Smith, semua sudah beres" laporku kepada erwin, dan dia mengangguk, aku menunduk dan pergi dari sana.

"Levi.. "

Aku menatap lelaki yang sedikit lebih tinggi dariku itu.

"[Name], jangan ma.. " ucapan levi terpotong olehku, "ya, pasti, karena selepas ini, kita bisa berjalan dengan normal, 'kan? "

Yang kumaksud adalah hubungan kami. Aku dan levi adalah sepasang kekasih. Sudah sebelum aku dan levi memasuki Ke milliteran.

Sebelum berpisah, kami berpelukan, entah mungkin ini terakhir kali?. Aku dan levi berada di regu yang berbeda, dia berada di regunya dan aku berada di reguku.

Setelah melepas pelukan dan saling menatap beberapa detik.

Sebelum berpisah, kami sama-sama mengangguk, seakan ikhlas jika kehilangan.

Setelah itu kami benar-benar berpisah sampai bertemu di area perang.

__

"Wakil kapten! Kita sudah kehilangan 20 anggota! " lapor seseorang dari 5 yang tersisa direguku.

Prajurit kami telah banyak yang tewas begitu juga dengan reguku, yang tersisa hanya 5 orang.

Aku bahkan tak tahu bagaimana keadan kekasihku itu, tapi aku yakin dia selamat, dia adalah prajurit terkuat.

"Wakil kapten! Awas tembakan! " teriak Xio yang mendorongku, naas dia yang tertembak saat ini.

"Semua! Beralih ke 3DMG! " Perintah ku kepada seluruh Regu ku, lalu kami mulai terbang melalui 3DMG kami.

"Berpencar! Aku harap kalian selamat.. " ucapku yang diakhiri dengan suara lirih kepada mereka, "Aku juga berharap, wakil kapten selamat! "

Setelah itu kami mulai berpencar dan sesekali turun untuk mengisi peluru.

Suara tembakan terdengar, pertumpahan darah pun tak bisa lagi ter elakan, dunia kacau, benar-benar kacau.

Luka ditubuhku juga sudah sangat parah, namun aku masih bisa, demi mereka semua yang sudah gugur dalam perang dunia ini.

"WAKIL KAPTEN! AWAS! " Teriak yora yang berhasil menyadarkanku dan peluru tadi tak mengenai ku.

Aku turun ke markas untuk mengisi gasku yang sudah kosong, juga mengambil beberapa peluru.

Saat dipastikan semua sudah, aku kembali untuk melaksanakan tugas ku.

DOR!

Sebuah peluru berhasil mengenai kaki ku, dan membuatku oleng , aku terjatuh.

Dan lagi lagi, peluru yang kuyakini dari musuh itu menembakku, tepat dibagian perut.

Aku semakin lemah, bahkan pandanganku memburam, dan akhirnya semua menggelap. Suara tembakan tak lagi terdengar.

__

Aku terbangun, mengerjabkan mataku, menyesuaikan dengan cahaya yang masuk ke mataku.

Sedetik kemudian, aku tersadar, aku tak lagi menggunakan pakaian perang ku. Aku telah berganti pakaian menjadi gaun putih yang sangat lembut.

Seingatku, kaki dan perutku tertembak, apa itu artinya.. Aku telah meninggal? .

Di sisi ku hanya ada ruangan berwarna putih, tak ada apa apa disana.

Aku mencoba untuk bangun dan berdiri, menyeimbangkan tubuhku.

Aku melihat pintu diujung ruangan ini, lalu aku berjalan ke arah ujung pintu.

Saat sampai, aku menarik kenop pintu itu perlahan, dan saat melihat apa yang ada diluar, aku terkejut.

Disana Reguku yang telah gugur, prajurit, dan bahkan aku melihat komandan erwin disana.

___

Gantung ya? Haha soalnya pas dimimpi ku baru nyanpe scene itu kebangun karena alarm ku.

Short story | Aot x youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang