Short story | Aot x you

Jean kirschtein : toxic relationship

[Name] memandangi gelamg yang diberikan jean pada hari jadi mereka yang ke satu.

Namun, pada hari jadi yang ke 2 ini, jean malah pergi. Bersama teman wanita nya.

Ya, teman wanita.

[Name] menyesap sedikit americano miliknya, dia membuka handphone nya dan menghubungi mikasa.

Mikasa

Mikasa
Kau sibuk?
14:07

Tidak
Kenapa?
14:09

Bisakah kau datang ke caffe xx?
14:09

Tentu
Bukannya ini hari jadi mu dengan si kuda?
14:10

Ya
Tapi dia menghilang
14:10

Baiklah, 15 menit
14:11
Read.

[Name] menyemili kentang gorengnya sambil men-scroll ig.

Lalu, beranda instagram menampilkan akun instagram milik kekasih nya.

Dia melihat, foto dimana jean, dan teman wanita nya itu berpegangan tangan, disebuah mall.

[Name] melihat captionnya 'w/my luv'

Seketika, dia merasa sakit hati, padahal biasa nya ia biasa biasa saja.

[Name] memilih untuk melanjutkan scroll-annya.

Menunggu 15 menit, lalu mikasa datang dan mereka mengobrol random disana.

-

[Name] mendatangi kelas jean, kebetulan mereka berada di jam yang sama sehingga membuat [name] bisa bertemu dengan jean.

"Jean!" Orang yang merasa namanya disebut pun menengok, melihat kearah pintu dan melihat gadis dengan surai coklat disana.

[Name] menghambat jean, mengajaknya berbincang "Jean, aku butuh berbicara denganmu".

Jean yang sudah janjian dengan teman wanita nya itu, mendecak pelan.

"disini saja" [name] menggeleng, dan tanpa banyak omong [name] menyeret tangan jean ke taman belakang.

"Jean, aku.. Mau berbicara serius dengan mu" [Name] membuka suaranya, jean mendecak lagi lagi.

"Cepat"

"Sebenarnya, aku siapa mu?" [Name] menundukan kepala nya, jean bengong beberapa detik dengan pertanyaan [Name] "pacar 'kan?".

" begitu ya, lalu siapa teman mu itu bagimu?" tanya [name] dengan menekan kata teman. [Name] sudah tak tahan.

Dia menatap jean yang tengah membeku, jean terlihat bingung. "Y-ya, t-tentu dia temanku kan?".

[Name] tertawa pelan " lantas, adakah teman yang menyebut my luv ketika dia sudah memiliki kekasih?"

Jean lagi lagi membeku, dia juga bingun bagaimana menjawab gadis ini.

[name] kembali membuka suara "jean, to the poin, aku mau putus" jean menggeleng kukuh. "Tidak!".

"kenapa?" ucap [name] sambil menatap tajam jean,"tidak boleh!".

"Kenapa tak boleh? Kau tahu? Aku tertekan dengan sifatmu yang begini! Tak mau melepaskanku, tapi masih saja bermesraan dengan wanita lain!bahkan ketika hari jadi kita ke 2 tahun, kau malah bersamanya di mall, kau pikir aku tak sakit hati jean?! Aku manusia,bodoh! Aku juga bisa merasakan sakit" [Name] yang memang sudah tak tahan mengeluarkan unek unek nya.

"Jean! Sudah cukup! Aku mau kita putus!" final [name] jean masih membeku.

"Aku akan pindah sekolah besok" ucap terakhir [name] lalu dia melepaskan gelang yang diberi oleh jean dan membuangnya ke tanah.

-

[Name] yang tengah beberes dengan koper nya memutuskan untuk membeli minuman berkafein. 5 jam lagi ia akan berangkat menggunakan pesawat.

[Name] mengenakan sweater tebal, dia membuka pintu rumahnya. Dan dikejutkan oleh jean yang berada didepan pintu rumahnya.

"Oh, hai [n-name]"

"Ada apa kau kesini?"

"Ah.. Itu.. Emm, b-bisakah kau tunda kepergian mu?" [Name] menggeleng, "Pesawatku akan terbang 5 jam lagi."

[Name] memblokir pintu rumah sehingga Jean tak bisa masuk.

"Cepat katakan apa yang ingin kau katakan,Jean" Ucap [Name] dengan ketus sehingga membuat jean agak tersentak.

"K-kau, benar benar akan pindah?" ucap jean sambil mengalihkan pandangannya, sekilas [Name] melihat mata jean yang berkaca-kaca.

"Ya,kau tau kan, aku tak pernah bermain main dengan perkataan ku?".

Hening, keadaan hening setelah [Name] mengucapkan itu. [Name] menghela nafas nya kasar, dia merasa tak nyaman berada di dekat jean sekarang.

"Jean, kau tau? Dari dulu aku ingin mewujudkan impian ibuku, namun selalu terhalang karna dirimu yang selalu menahan agak kita tak putus. Sekarang sudah cukup jean, biarkan aku pergi. Jean, mari jangan saling mengenal" Sekilas [Name] melihat tangan jean yang mengepal, jean juga menundukan kepalanya

"T-tapi.. [Name] aku mencintaimu!" [Name] tertawa sinis, "Benarkah? Bukannya kau hanya mencintai teman mu itu?" Ucap [name] sarkas.

[Name] masuk kedalam, menutup pintu dengan keras, membuat jean terkejut, "JANGAN PERNAH HUBUNGI AKU!" [Name] berteriak keras.

Dan semenjak saat itu, mereka tak pernah bertemu. Lagi.

-

Aku nulis apa sih? ☺