[Sequel] Levi ackerman : Dream

223 39 4
                                    

;peringatan sekali lagi! Ga ada hubungan sama alur asli

;benci gabi? Keluar dari sini.

;sasha selamat.

Levi membuka matanya,melihat ke sekeliling, terdapat banyak orang dengan jubah khusus dokter disana.

Ia ingat, dia tertembak di bagian kaki. Dan sudah pasti sekarang ia berada di rumah sakit khusus para prajurit.

Dia meraba wajahnya, terdapat perban disana, dan hanya sebelah matanya, buta.

Sungguh keadaan yang sangat mengenaskan bagi dirinya. Sekarang ia lumpuh. Buta sebelah mata, juga jarinya yang tidak utuh lagi.

Mengerikan,Akibat dari perang dunia ini.

Tapi, ada satu hal yang mengganjal pikiran nya. Dimana [Name]?

Dia mencoba untuk duduk.

Ada satu prajurit muda yang memanggil nya, "Kapten!".

Dia melihat ke arah anak perempuan berambut coklat itu,gabi braun.

"Gabi,Dimana [Name]?" Tanya levi saat gabi tepat berada di hadapannya. Muka gabi seketika berubah pucat.

Ia takut, bagaimana jika kaptennya ini kecewa, bagaimana jika ia marah dan malah membuat nya kembali jatuh.

"Gabi, kenapa kau diam?"

Gabi dengan terpaksa menjawab kebenarannya "Heichou....Wakil kapten [Fullname], telah gugur dalam misinya".

Bagai ribuan pisau tak kasat mata yang menusuk jantung dan hatinya, levi termangu.

Dia bingung,marah, kesal, sekaligus sedih. Marah pada dirinya karna tak bisa menjaga sang pujaan hati.

Kesal,karna telah mengingkari janji masa kecilnya

Dan sedih. Karna kepergian sang sahabat kecil sekaligus sahabat satu hidup.

Flashback

Levi kecil terduduk di sebuah trotoar jalanan,setelah kematian sang ibu yang mengenaskan sekarang, dia ditinggal oleh pamannya, kenny.

Dia menatap lesu jalanan yang dipenuhi oleh orang orang yang berlalu lintas.

"hey!" dia terkejut dan langsung bangun dari lamunannya,Menatap anak perempuan didepannya itu.

Anak dengan manik mata [Eye color] itu menatap levi sambil memegang dua roti disana.

Ia menyodorkan satu roti ke hadapan levi, "ini untukmu!" Ucapnya dengan mata berbinar. Levi yang kebetulan lapar langsung menerima roti itu dan melahapnya.

[Name] mengajak levi duduk di kursi taman yang lebih layak dibanding trotoar kotor dijalanan.

[Name] dan levi memakan roti nya.

Setelah roti miliknya habis, [Name] menatap levi yang rotinya juga telah habis "kau mau lagi? Aku masih memiliki koin" Levi yang masih kecil, dan.. Tidak tau malu.

Mengangguk dan [Name] berlari menuju penjual roti disana.

Levi duduk di kursi sambil menatap [Name] yang tengah memilih roti.

Akhirnya [Name] kembali dengan membawa 2 roti. Dia menyerahkan dua roti itu kepada levi "untukmu saja, aku sudah kenyang".

Levi yang memang masih sangat lapar, karna sudah 3 hari ia tak makan.

Langsung menerima roti yang di beri [Name].

" anoo... Namamu, siapa?" Tanya [Name] memecah keheningan, levi berhenti mengunyah dan menjawab pertanyaan [name] tadi.

Short story | Aot x youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang