⚠️BEBERAPA TOKOH HANYALAH FIKTIF BELAKA❗️
Terima kasih 💕Sinar kebiruan mulai muncul di ufuk timur, para ayam pun sudah bersiap untuk membangunkan para insan, kabut dan embun menghiasi bukit seperti dunia fantasi.
Ini waktu yang tepat untuk memulai aktifitas.Para gadis di waktu ini sudah berada di tepi sungai, ada yang mandi maupun mencuci, para pemuda juga sudah pergi ke ladang dan sawah ataupun pergi berburu hewan, pasar pun sudah diisi oleh pedagang yang mulai menata barang bawaan.
Berbeda dengan suasana desa yang damai, di kerajaan Jenggala terjadi keributan kecil pada dini hari sekali yang disebabkan oleh sang Putra Mahkota, Raden Inu Kertapati.
"AYAHANDA!! LIHAT APA YANG DILAKUKAN KAKAKANDA INU KERTAPATI PADAKUU ... IKHHH!"
Teriakan Dewi Ragil Kuning menggema ke penjuru Kerajaan ... mengisi keheningan pagi. Para pelayan dibuat kebingungan untuk menenangkannya.
Sedangkan pelaku utama tengah bersantai tanpa mempedulikan keributan yang diciptakannya.
Raja dan Ratu Jenggala pun memasuki pekarangan dapur dengan dahi yang berkerut kebingungan.
"Oh putriku, kenapa kau berteriak di pagi hari sekali?"
Tanya sang Raja, Prabu Lembu Amiluhur, sedangkan Dewi Ragil Kuning berdecak kesal mendengarnya."Kakakanda Inu Kertapati yang harus Ayahanda tanya, bukan aku."
Jawabnya sambil memelototi Inu Kertapati sangar.Raja dan Ratu Jenggala yang semakin bingung pun bertatapan, lalu sang Ratu bertanya pada putranya yang sedang bersantai memakan santapannya.
"Putraku, apa yang kau lakukan pada adikmu?"
"Ya? Apa? Aku kan hanya makan 😃."
Jawab Raden Inu Kertapati polos melihat ibundanya, sedangkan di sisi lain ada yang membara mendengar jawaban tersebut."AYAHANDA, KAKANDA MEMAKAN SAJIAN YANG SUDAH ANANDA BUAT UNTUK TAMU YANG AKAN BERKUNJUNG HARI INII, ISHH!"
Dewi Ragil Kuning mengadu pada Prabu Lembu Amiluhur dengan kesal.
Prabu Lembu Amiluhur pun terkejut dan melihat ke arah pelaku, Raden Inu Kertapati.Sedangkan pelaku yang dari tadi sudah bersiap-siap untuk kabur, di tahan oleh sang Ratu dengan menjewer telinga si pelaku. Hanya Sang Ratu yang berani menjewer telinga Putra Mahkota kerajaan Jenggala.
"Aaakh ampun ... ampun Ibunda, telinga ananda ... telinga ananda bisa putus."
Rengek Pangeran Inu Kertapati sambil memegang tangan Ibundanya. Ia yang selalu berwibawa di hadapan publik kini tak berdaya di tangan Ibundanya."Kenapa kau memakannya? Kau tau kan hari ini ada tamu yang berkunjung? Sekarang berapa lama waktu yang para pelayan perlukan untuk membuatnya kembali?"
Tanya Sang ratu bertubi-tubi dengan tangan yang masih setia di telinga Raden Inu. Ia menatap putranya dengan sedikit kesal.
"Memakan? Tidak! Aku hanya khawatir tamu kita akan keracunan makanan yang dibuat oleh Ragil Kuning hehe (^o^), dia kan belum pandai memasak :>"
Elak Raden Inu Kertapati dengan suara yang dipelankan si akhir kalimatnya, ia sangat suka membuat adiknya kesal, jahil sekali.
"HEI AKU MASIH BISA MENDENGARNYA!!"
🔅🔅🔅
Pagi telah berlalu dan kini hari mulai beranjak siang, Raden Inu yang dihukum tidak boleh latihan bersenjata pun mulai merasa bosan, ia yang melihat pemandangan para prajurit berlatih dari balkon kamarnya berdecak iri, ada yang berpedang, memanah, berkuda, latihan tombak, dan sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ananta Anuraga
Historical FictionBASED ON : PANJI ANGRENI STORY ⚠️WARNING⚠️ ✒️ : Fiksi sejarah [Menggunakan Bahasa Indonesia bukan Krama Jawa dan sejenisnya] Latar cerita : Kerajaan Jenggala & Panjalu (Kediri) No copyright! Create : 07/10/2021 ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ Kisah Panji Asmaraba...