Ppp jangan lupa kasih bintang
Happy reading
•••
Bel pulang sekolah menggema di seluruh kelas tentunya membuat para siswa/i gembira terutama kepada seseorang gadis berambut panjang itu
Bukan mbakun ye
"Pelajaran sampai disini assalamualaikum" ucap seorang guru perempuan lalu berlalu dari kelas Nala, semua murid menjawab salam lalu bergegas membereskan alat tulis dan tas mereka, terdengar keributan didekat lapangan membuat para siswa siswi tertarik ingin menonton begitu juga dengan para siswa/i dikelas Nala terkecuali Nala, bukannya takut sih hanya saja ia rasa pertengkaran kali ini kurang menegangkan
"Ayo nal nonton kayaknya seru" ucap sana "bosen na nonton gelud Mulu" ucap Nala malas "ayok iihh" kia menarik tangan Nala menuju lapangan untuk menonton hal tidak bermanfaat itu
Satu setengah jam kemudian
"APA APAAN KALIAN INI" sebut saja pak Harto guru paling lemah lembut di sekolah itu..
tapi boong, pak Harto itu termasuk guru yang paling ditakuti disekolah
dua manusia yang tadi bertengkar menghentikan kegiatannya, merapikan pakaian mereka yang kusut kotor nan bau itu "MASUK RUANGAN SAYA,SAYA TUNGGU 5 MENIT CEPAT!!" mereka langsung berlari ngibritt, Nala jadi teringat kejadian 3 Minggu yang lalu saat ia berusaha bolos sekolah, Nala bergidik ngeri, ia takut kejadian dulu terulang lagi
Flashback on
"Astaga Nala kenapa kamu membolos" ucap pak Harto saat melihat Nala memanjat dinding pembatas sekolah
"Hehe saya nggak bolos kok pak cuma mau pulang doang"
"Apa bedanya Nala?"
"Bedan-"ucapan Nala terpotong
"Saya harus hukum kamu agar kamu tidak membolos lagi sepertinya, nanti jam istirahat hitung pasir yang ada di lapangan"
"BAPAK ADA DENDAM KESUMAT YA SAMA SAYA?YANG WARAS DIKIT KEK HUKUMANNYA PAK"
"yasudah bersihkan lapangan sampai pojok kanan dan kiri" Nala hanya pasrah dengan hukuman yang diberikan oleh pak Harto, lagipula ia bisa menyuruh Juna atau siapapun itu dengan iming-iming tiga lembar duit berwarna merah
Flashback off
bukannya lebay atau bagaimana, hanya saja saat Nala sedang menyapu di lapangan bersama para babu nya kakinya digigit lintah, entah bagaimana lintah itu bisa berada di kaki Nala tetapi masalahnya dulu Nala pernah dengar bahwa tetangganya meninggal karena digigit lintah
•••
Saat ini Nala sedang berada dirumah Juna bermain PS sedangkan kia dan sana asik scroll scroll Ig para cogan
"GILAK GILAK PARAHHHH GANTENG BANGET SIII " ucap kia "RASANYA KAYAK NGAJAK BERSANDING" sambung sana, memang jika masalah cogan mereka berdua akan kompak seperti Ceribel "gantengan juga guee" ucap Juna songong "dihh sokk" oke sebentar lagi akan ada peperangan mulut antara kia dan Junaa "apa lo janda" kia melototkan matanya tidak terima, enak saja ia dikatakan janda "awas Lo gw bilangin om Setya,boleh kan na? "tanyanya pada sana, sana hanya menganggukkan kepalanya, ah iya Juna dan sana adalah saudara kandung sedangkan kia sepupu mereka berdua jadi bebas ingin menginap beberapa hari pun toh orang tua Juna dan sana tidak keberatan malah menawarkan kia. kembali ke topikJuna yang dilanda panik langsung mengandalkan jurus andalannya ia sangat tidak rela jika uang jajannya dipotong seperempat bahaya inimah "Cepu banget Lo ki janganlah gw traktir deh" ucapnya, ia lebih memilih mentraktir mereka karena berpikir bahwa para perempuan itu makannya sedikit pasti mereka takut gendut, dan pasti pesennya dikit
ketiga perempuan itu tersenyum sumringah, mengambil kesempatan dalam kesempitan memang hal yang biasa mereka lakukan "oke kita pesen Boba teriyaki Seblak bakso mie ayam blablablabla"
•••
"Kenyang banget gue" ucap Nala sambil mengelus perutnya yang kembung
"Apalagi kia tuh tadi makan banyak banget perasaan" ucap sana menunjuk kia dengan dagunya sementara yang ditunjuk sudah tepar tak berdaya "sumpah kenyang banget gue gakuat jalan aku mazz" Juna memutar bola matanya malas mereka bersantai setelah mengeruk uangnya habis tak tersisa, dugaannya salah besar justru ketiga perempuan itu malah memesan makanan seperti ada acara keluarga saja, sungguh biadab. ia hanya makan bakso 3 mangkuk saja padahal kalau tau gini mah mending uang jajannya dipotong
"Eh btw gue mau ngomong sama Lo nal hampir lupa gue" ucap Juna
"Ngomong apa?"
"Kita mau pindah na" ucap sana lagi Nala hanya diam lalu menjawab
"pindah apanya?"
"rumah sekaligus sekolah" ucap kia sambil meminum sisa Boba tadi
"Becanda kan lo?" tanya Nala menatap sana
ia berharap sahabatnya ini berkata 'selamat anda kena prenk, itu kameranya saya taroh dirumput'
•••
sorry ya part ini rada gajelas hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Arzen
Teen Fiction⚠️ WARNING ⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT ini murni hasil karya saya sendiri [sorry kalo ada salah satu nama tokoh yg sama] Nala dan Arzen keduanya terjebak dalam perjodohan yang sama sekali tak diinginkan oleh mereka Bagaimana Nala dan Arzen melew...