Aku terlalu cape dengan semuanya
Bahkan, jika harus dibandingkan
Lebih baik aku tak hal melakukan itu.-Zaleeka Zoya Albirru-
Happy reading
Gadis itu terdiam mendengarkan semua tuturan dari sang ayah. Sang ibu hanya melihat saat anaknya sedang dinasehati oleh suaminya itu. Dia tidak bisa membela sang anak. Suaminya ini memang keras kepala, dan keras kepalanya ini sangat menurun ke kedua anaknya.
"kamu mau jadi apa jika nilai kamu seperti ini?"
"lihatlah sepupumu yang masuk sekolah favorit," sambung Robi-ayah gadis itu
Mendengar hal itu, Zoya langsung bergegas pergi meninggalkan ayah dan sang ibu.Tanpa mendengarkan ucapan yang diberikan sang ayah kepadanya. Dia membanting pintu kamarnya, dan melemparkan diri ke Kasur miliknya. Isak tangisnya terdengar. Sangat sakit, jika harus disbanding-bandingkan dengan seseorang yang kemampuannya sangat beda dengannya.
Batinnya sangat sakit, tapi mau gimana lagi. Kemampuannya yang tak sama dengan sepupunya. Membuatnya harus menahan rasa sakit saat disamakan dengan sepupunya.
Zya pun tertidur, dengan masih berpakaian seragam sekolah. Hari ini tadi adalah hari pembagian rapot. Yang dimana nilai matematikanya sangat pas dengan kkm yaitu 75.
Pelajaran yang sangat sulit dimengerti oleh Zya, dan membuatnya terkadang sangat pusing memikirkannya sendiri.
Banyak hal yang harus dia lakukan. Sering kali dia senyembunyikan semuanya sendiri. Entah itu rasa sakit bahkan menyembunyikan rasa sedihnya dihadapan semua orang.Zya terbangun dengan cepat, dia melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 03.30. Dia bergegas mengganti pakaiannya dan keluar kamar. Di ruang tamu sudah terdapat sang ibu yang sedang menyapu.
"baru bangun? Tidur mulu, lihat badan kamu udah sangat gendut."
Tanpa mendengarkan Nada- ibunya, Zya mengambil sapu dan menyapu lantai. Zya menyapu dari sudut ke sudut sampai benar-benar bersih. Setelah itu, dia bergegas ke dapur untuk memasak air agar air minumnya tidak habis. Memang dirumahnya tidak memakai air gallon. Lebih enak air masak.
"ZYA!!" panggil Nada dengan teriakan.
"Iya bu."
"Tolong lihat keadaan toko. Sama bilang ke mbak Dewi kalau ibu kesana setelah magrib."
"Iya bu, setelah mandi ya." Zya pun pergi dan melanjutkan kegiatannys di dapur. Zya menyiapkan semuanya agar pekerjaannya ini cepat selesai.
Tak berselang lama, sang adik, Ilham datang dengan pakaian yang sangat kotor.
"kamu ini dari mana? Pakaian sampe kotor seperti ini?" celetuk Nada.
Ilham hanya cengegesan dan menjawab, "tadi abis mancing disungai sama Andra."
"cepat mandi sana, setelah itu ngaji."
"Air panasnya ada ga mbak?"
"lah mana mbak tau," balas Zya.
"MBAK!!"
"Apaa?" Zya memutar bola mata malas.
"Tuh udah mbak siapin," jawab Zya dengan sedikit malas.
Saat semuanya sudah beres dan jam sudah sangat sore. Dia bergegas mandi dan menjalankan kewajibannya.
"ibu, uang buat beli bensin mana?" tanya Zya. Nada datang dari depan. "udah ibu siapin di meja."
Zya langsung menaiki motornya,"bu nanti agak lama, Zya mau keliling."
Zya telah sampai ditoko. "Mbak gimana toko hari ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Runtuh
Teen Fiction"Enak ya ... jadi kamu." Zya hanya bisa tersenyum mendengar kalimat itu. "Kamu mau ta jadi aku?" "Kalau bisa aku udah milih jadi kamu yaa ..." Zya tersenyum, "kalau begitu kamu cukup tau covernya aja. isinya jangan." ••• [Follow dulu sebelum baca]...