chapter-23

9 3 0
                                    

"Izinkan aku menjadi wanita yang kuat, aku sudah lelah menjadi lemah seperti ini"
~SISIlIA THALITA~
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
🌼
Happy Reading frend
___________________________________________

Berulang kali Sisilia menghembuskan nafas nya ia berfikir keras apakah ia harus masuk ataukah tidak

"Cih, otak gue lemot banget sih tapi kalo gue masuk mereka Terima gak atau mereka malah ngusir gue. Arghhh!"gerutunya

Perlahan lahan Sisilia membuka pintu hal pertama yang dilihat nya adalah candaan dari keluarga nya mereka semua menggoda rara adiknya

" Assalamu'alaikum "ucap Sisilia
Seketika candaan mereka terhenti ketika melihat Sisilia, lagi dan lagi tatapan dingin yang Sisilia dapat entah kapan ia merasakan tatapan hangat dan sayang dari keluarga nya

Dengan langkah gontai Sisilia masuk kekamar nya dan mengistirahatkan tubuh nya yang sangat lelah

"Lia capek" Lirih nya
Tidak lama pintu kamar nya dibuka nampak lah seorang gadis remaja yang sangat cantik
"Kak" Panggil nya
"Hm" Balas Sisilia dingin
Rara mendekati Sisilia ia duduk ditepi ranjang Sisilia yang besar dan luas, mata nya tidak sengaja menangkap hal yang sangat ia sukai
"Gelang nya bagus banget kak ara pinjem ya" Ucap rara
Sisilia yang melihat gelang pemberian dari bunda nya yaitu litha merasa tidak rela
"Ini gelang gue dan hanya gue yang boleh pake" Ketus Sisilia
"Pinjem dong kak nanti ara balikin" Ucap rara seraya berdiri dari duduk nya menuju keluar
"GUE BILANG JANGAN YA JANGAN" Bentak Sisilia
Rara seolah tuli ia berlari menuju bawah dengan menenteng gelang milik Sisilia, Sisilia mengejar rara hingga akhirnya rara jatuh dari tangga
Bruk
Rara terjatuh dan menggelinding dari tangga atas
"Ara" Teriak Sisilia
Semua orang yang mendengar suara jatuh langsung bergegas menghampiri, mata mereka membulat sempurna saat melihat tubuh rara yang mengeluarkan banyak darah

"Lo apain adek gue hah" Bentak andrian
"Lia gak apa-apain ara bang" Lirih Sisilia
"Lo itu mau bunuh adek gue iya, PEMBUNUH" Teriak Adrian lagi
"Dia jatuh sendiri abang aku gak apa apain" Ucap Sisilia lagi
Claudya menatap Sisilia dengan tatapan kecewa dan
Plak
Sisilia merasakan telinga nya berdengung serta pipi kiri nya terasa panas
"Mo-my" Lirih Sisilia
"Saya tidak pernah melahirkan anak pembunuh seperti kamu dan saya menyesal telah melahirkan anak tidak tau diri seperti kamu sisil" Teriak claudya
"Gak mom gak lia gak apa-apain ara mom percaya sama lia" Ucap nya dengan air mata yang sudah menetes

"Ck.gak usah sok polos deh" Sinis Adrian
"Pembunuh, jal***, murahan, beban, gak tau diri, mati aja lo sana biar gak nyusahin lagi" Ketus Adrian
Sisilia menggeleng tidak percaya dengan ucapan abang nya kata-kata itu sangat menyakiti dirinya
"Lia harus apa supaya kalian percaya" Lirih nya
"Lo pergi dari dunia ini selama-lamanya" Ujar Adrian
Sisilia menatap kearah abang pertama nya sambil tersenyum miris, Reyhan yang melihat itu hanya menatap nya datar
"Abang percaya kan sama lia" Ucap Sisilia sendu
"Ck.pembunuh" Ketus Reyhan

Semua orang meninggalkan Sisilia sendirian, Sisilia hanya bisa tersenyum

"Apa gue harus mati dulu supaya bisa kalian percaya lagi, tapi impian gue belum tercapai impian gue yang mau kumpul baru keluarga, tidur ditemenin abang, makan disuapin kek ara, terus main bareng" Lirih Sisilia

Detik selanjutnya Sisilia pingsan dengan darah segar mengalir dari hidung nya....

_________________________________
Next:

Hayyy semua how are you sorry ya baru update 😁

Kalian mau sad ending apa happy ending??

Jangan lupa komen and vote nya ya.....

Byeee InsyaAllah besok aku update lagi

SISILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang