Kala gerimis menyapa bumi
Kau datang membawa sekeping hati
Kala itu aku tawarkan kembali
Kau memilih teh atau kopi?Hangatnya rindu yang pernah dilukiskan senja
Menjadi kenangan saat semilir angin menerpa
Hanyalah ada dingin yang kini tersisa
Menjadikan serpihan memori antara kitaAndai saja tuan, kau tak membukakan pintu
Pastilah hanya ada aku yang terbelenggu rindu
Menuai rasa yang dulunya menggebu-gebu
Mengecap manisnya arak cinta seperti sang pecanduNamun rindu hanya tinggal sekedar rindu
Yang melebur hingga hanya tinggal menyisakan abu
Karena kini kembali ku minum kopi tanpa madu
Yang ku tahu rasanya lebih pahit dari empeduTuan… Aku lelah…
Aku menyerah…
Takkan ku biarkan lagi kau walau hanya sekedar singgah
Karena perpisahan kita, adalah Duri dalam kenangan indah_Pangandaran, 25 September 2021_
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi dari Hati
PoetryTertulis bait lirik yang mengalir dari hati, teruntuk kamu yang pernah memiliki. Tak hanya ingin diam di ruang berdebu yang selalu terselimuti nada rindu. Dalam kelam yang tak disambangi purnama dalam kurun yang begitu lama. Membuatku hanya bisa men...