kopi?

0 0 0
                                    

Kala gerimis menyapa bumi
Kau datang membawa sekeping hati
Kala itu aku tawarkan kembali
Kau memilih teh atau kopi?

Hangatnya rindu yang pernah dilukiskan senja
Menjadi kenangan saat semilir angin menerpa
Hanyalah ada dingin yang kini tersisa
Menjadikan serpihan memori antara kita

Andai saja tuan, kau tak membukakan pintu
Pastilah hanya ada aku yang terbelenggu rindu
Menuai rasa yang dulunya menggebu-gebu
Mengecap manisnya arak cinta seperti sang pecandu

Namun rindu hanya tinggal sekedar rindu
Yang melebur hingga hanya tinggal menyisakan abu
Karena kini kembali ku minum kopi tanpa madu
Yang ku tahu rasanya lebih pahit dari empedu

Tuan… Aku lelah…
Aku menyerah…
Takkan ku biarkan lagi kau walau hanya sekedar singgah
Karena perpisahan kita, adalah Duri dalam kenangan indah

_Pangandaran, 25 September 2021_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diksi dari HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang