enam

1.2K 96 6
                                    





Kehidupan suram Jungkook kini perlahan kembali di hiasi cahaya. Meski hanya bersifat semu semata namun bisa merubah kehidupannya. Karena kini Taehyung membuktikan apa yang di katakan nya.

Jungkook selalu di hubunginya baik via telpon atau sekedar chating jika dia sedikit sibuk. Tak main main juga setiap bulannya Taehyung juga mentransfer sejumlah uang untuk keperluan Jungkook. Sekeras apapun Jungkook menolaknya Taehyung juga lebih keras lagi untuk melaksanakannya.

Tapi Jungkook juga tau diri,  tak ingin menfoya foya kan uang yang di beri Taehyung, dan juga supaya tak di ketahui suaminya maka Jungkook pun masih menjalankan usahanya itupun dia dapat setelah mengancam Taehyung " Aku Terima uangmu, tapi ijinkan aku tetap menjalankan usahaku". Perdebatan panjang pun di lalui saat itu.  Berakhir dengan mengalahnya Taehyung karna setelah di jelaskan Jungkook alasannya masuk akal juga " Aku tak mau suamiku curiga aku dapat uang dari mana sementara aku tak bekerja".

Dan beginilah mereka sekarang menjalani hubungan yang tersembunyi yang terkadang bisa memacu adrenalin dari keduanya.Apalagi sekarang Jungkook tengah hamil menginjak usia 3 bulan.  Masa masa ini biasanya orang hamil banyak menginginkan sesuatu. Ngidam..?  Yaa sejenis itu.

" Tae... Aku ingin makan sesuatu... " Ucapnya manja pada Taehyung seolah Taehyung adalah ayah dari anak yang tengah di kandungnya.

"Mau makan apa sayang " Jawab Taehyung tak kalah memanjakan Jungkook seolah memang Jungkook lah istrinya dari seberang sana.

" Entahlah Tae.... Rasanya aku pengen makan buah yang sedikit asam,  mangga muda mungkin...? " Ucap Jungkook tanpa beban.

" Mangga...? Bukankah bisa di beli di ****mart? "
Taehyung pun mencoba memberikan jalan agar sangat mantan kekasih yang kini kembali menjadi kekasihnya itu agar bisa mendapatkan buah yang dia maksud.

" Itu tak perlu kamu bilang Tae... Aku tau... "

" Lalu.. Masalah nya di mana baby.... " Gemas Taehyung.  Sumpah kalau saja sekarang dia sedang di samping Jungkook mungkin dia sudah mencubit hidung namja manis  itu.

" Aku mau kamu yang beliin... Dan kalau bisa kamu yang kupas dan suapin ke aku.... " Lancar sekali Jungkook mengatakannya seolah Taehyung sekarang di dekatnya.

Sedih..,.

Atau kah

Sebaliknya

Karna nyatanya memang itu lah  yang dia rasa.  Sedih bercampur bahagia Taehyung mendengar rengekan manja Jungkook. Sedih karna dia tak bisa mengabulkan permintaan Jungkook.  Bahagia karna dia senang Jungkook bergantung padanya ketimbang suaminya. Licik memang.

" Tae kenapa diam.... "

" Ah... Maaf by... Aku hanya sedang merasa bersalah... "  Terdengar agak berat suara Taehyung oleh Jungkook

" Kenapa.. Kamu sama sekali tak berbuat salah Tae... Yang ada malah aku yang.... "

" Stop.... Stop baby... Jangan di teruskan lagi.. aku tak mau mendengar nya.... " Potong Taehyung langsung.  Sungguh dia tak ingin mendengar lagi ucapan penyesalan yang selalu di keluarkan oleh Jungkook kalau mereka sedang bicara lewat telpon.  Sudah terlalu sering Jungkook mengucap maaf dan menyesal untuk nya.

" Bukan itu Tae... Kamu kenapa tegang sekali..... Hahahaha... Aku hanya ingin mengatakan,  aku yang salah.. Sudah tau kamu tak akan bisa melakukannya tapi aku malah merengek manja padamu... Maaf... Baik lah biar aku beli sendiri." Jelas Jungkook akhirnya.

" Yakin bisa beli sendiri...? " Cemas Taehyung sebenarnya.  Tapi apa boleh di kata dia sendiri jauh di seberang sana.

" Tidak perlu berlebihan Tae... Aku ini cuma lagi hamil, bukan patah tulang... " Jungkook berkacak pinggang sebelah di seberang sana padahal dia tau Taehyung tak kan bisa melihat ekspresinya.

" Janji... Hati hati yaaa by... "

" Hmmm.... " Jungkook mengangguk lucu sendiri di seberang sana.

" Ok.. Aku tutup ya.... "  Pamitnya pada Jungkook.

" By..... "

" Apa.. tae.... "

" Saranghae... "

Tut... Tut...

" Jungkook kau di mana.....?" Suara besar itu terdengar jelas di telinga Jungkook.  Membuatnya panik seketika beruntung panggilannya sudah berakhir dengan Taehyung.

" Nyee.... Hyung aku di sini.... " Berlari kecil ke ruang tamu tempat di mana sangat suami memanggilnya.

Dan setelah dekat sedikit takut takut Jungkook mendekat.

" Hyung.. Sudah pulang... " Basa basi Jungkook.  Ah bukan basa basi.  Jungkook sendiri memang heran kenapa suaminya pulang cepat.

" Jungkook sini.... " Ucap Chang Wook sambil menepuk sisi sebelah nya mengisyaratkan agar Jungkook duduk di sampingnya.

Jungkook menurut saja.

Jungkook di buat terkejut kalau Chang Wook tiba tiba melingkarkan tangannya di pinggang Jungkook.  Jungkook memejamkan mata kuat-kuat menanti afeksi apa yang akan di lakukan suaminya itu.  Jika saja sebuah remahan atau kungkungan paksaan lagi dia sudah siap.

Namun semua perkiraan Jungkook meleset karna sini yang ada Chang Wook malah mengusap halus pinggangnya dengan satu tangan,  sementara tangan satu lagi kini sudah mengelus perut kecilnya yang mulai membesar.

" Katakan apa kau ingin sesuatu.... " Ucap Chang Wook mengejut kan Jungkook.

" Aa... Apa. Hyung.... " Jungkook sebenarnya mendengar dengan jelas apa yang di katakan suami.  Namun dia masih ingin mendengarnya lagi siapa tau telinganya tiba tiba budeg akibat sering di pukul.

" Aku bertanya... Apa ada yang sedang kau inginkan saat ini.... Yaa kau tau orang hamil kan suka ngidam... " Jelas Chang Wook

Apa ini....?

Apakah Chang Wook sedang salah minum obat...?  Atau barangkali tadi kepalanya terbentur tiang listrik.  Kenapa tiba tiba jadi lembut begini.  Bahkan mau bertanya apa yang sedang Jungkook ingin kan bahkan sekarang dia tengah mengelus lembut perut Jungkook.

" Aah... Aku.... Aku... Sedang ingin  mm.. Mangga muda hyung... " Ragu ragu Jungkook menjawabnya.

" Ok... Ganti bajumu... Kita belanja.... Aku tunggu di mobil.. "

Dan Jungkook seketika di buat blank...





Tbc



But I Still Want U (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang