Salahkah Jungkook saat ini yang mencoba mencari pelarian akan masalah hidupnya. Seolah karma yang menampar balik dirinya yang dulu berkhianat akan cintanya. Kini Jungkook seolah di buat sadar akan kenyatan yang kini menimpa, menyadarkan dirinya akan satu hal "kesetian itu mahal harganya ".
Berharap bisa hidup bahagia dengan sang suami namun malah kebalikannya yang terjadi. Bukan tak mau menanyakan perihal pesan suami yang di bacanya untuk seseorang yang bisa di sebut masa lalu sang suami. Namun di sini Jungkook berfikir jika bertanya pasti tak akan ada pengakuan membenarkan dari sang suami. Mengelak itu sudah pasti, se ngotot apapun dia nanti pasti suaminya tak akan mau mengakuinya.
Maka disini Jungkook memilih diam tak bertanya. Bukan tak ingin tau hanya saja menghindari pertengkaran adalah jalan terbaik karna Jungkook sendiri juga tau jika nantinya di teruskan pasti akan berakhir dengan memar, atau babak belur seluruh tubuhnya. Tidak.. Dia tidak mau. Apalagi saat ini dia tengah mengandung. Biarlah sang calon bayi mungil ini tetap di lindungi nya karna bagaimana pun dia tak bersalah.
Memilih mengikuti alur main lawannya, di sini Jungkook sudah bulat hati mencari pelarian hidupnya setidaknya dia ingin ada yang mau mendengar segala keluh kesahnya. Paling tidak dengan bercerita mungkin akan mengurangi sedikit beban hati dan pikiran.
Dan sebuah nama terlintas di benak kala itu. Nama yang lama tak dia ucapkan bahkan nyaris terlupakan. Bukan lupa akan perasaanya tapi hanya sejenak di sibukkan dengan segala aktifitasnya menjadi seorang penyedia jasa delivery membuatnya sedikit lengah akan hal itu. Karna biar bagaimana pun hidup terus berjalan dan kebutuhan pun harus selalu di penuhi.
Tangan kecilnya yang dulu halus kini terlihat sedikit berkerut dan kasar akibat bekerja keras seorang diri. Membanting tulang demi bisa melanjutkan hidup sendiri dan tak ingin bergantung lagi pada suaminya.
Perlahan tangan itu mengambil ponsel yang dari tadi di tatap nya di atas nakas. Berkali kali menimbang akan apa yang ingin dilakukan nya. Antara iya dengan tidak. Mengigit bibir berkali kali seolah memberikan kekuatan pada diri sendiri. Rasa takut akan respon yang nanti diterimanya. Apakah baik atau tidak... Apakah di ladeni atau di abaikan. Sampai akhirnya Jungkook sendiri tak sadar kala jemarinya sudah bergerak mencari kontak nama orang yang dia maksud.
Setelah menemukan nama Taetaehyungie di kontak ponselnya, sejenak menarik nafasnya dalam mengumpulkan kekuatan dan berakhirnya di ketik sebuah pesan singkat yang dia sendiri tak sadar entah mengetik apa.
To: Taetaehyungie
Tae....
Kim Taehyung....
Lagi apa....?Read
Pesan sudah di baca oleh sang penerima beberapa menit yang lalu namun belum ada tanda tanda akan di balas.
Hening melanda Jungkook. Jantungnya berpacu kuat saat sadar kalau ternyata orang yang di tuju tak kunjung membalas pesannya. Mencoba berfikir realistis " Barangkali sedang sibuk " Jungkook menelan kecewanya. Sejenak juga berfikir kalau "mungkin saja dia sudah lupa aku ". Lalu berakhir dengan di letakkan kembali ponsel itu di atas nafasnya.
Namun belum sempat berdiri dirinya dari sisi tempat tidur. Ponsel itu bergetar halus menandakan sebuah notifikasi masuk. Tak membuang waktu secepat kilat Jungkook menyambar ponselnya, tergesa membuka pesan itu dengan hati berdebar luar biasa setidaknya opininya terpatahkan dan orang itu masih mau membalas pesannya.
From: Taetaehyungie
Oh... Hai Jungkook...
Apa kabar?
Aku baru mau berangkat kerja.Lalu di sini ada Kim Taehyung dengan senyum tak tergambarkan kala mendapat pesan singkat itu. Awalnya berniat abai karna sadar sekarang posisinya siapa. Jungkook nya kini sudah milik orang lain. Sama sekali tak ada hak lagi buat Taehyung untuk bisa berharap lebih. Namun logikanya masih berjalan " Jika tak lagi sebagai kekasih tak ada salahnya bukan menjadi seorang teman ". Dan atas dorongan itulah akhirnya Taehyung mau membalas pesan Jungkook yang tadi sempat memakan waktu beberapa menit untuk mau membalasnya.
My Baby
Oh... Maaf menggangu.Me
Tak apa
Lagian aku belum keluar rumah
Masih ada beberapa menit lagiMy baby
Oh... Begitu ya
Baguslah..Me
Bagaimana kabarmu
Apakah baik baik saja
Salam ya buat suami mu.Read
Karna di sana ada Jungkook yang terasa termasuk hatinya kala pertanyaan tentang suami di utarakan. Antara ingin menjawab yang sebenarnya atau malah menutupi semua kenyataanya. Malu jelas terasa sekali jika dia bercerita yang sesungguhnya.
Me
Jungkook.... Jungkook
Are you okay...?Melihat pesan terakhirnya yang hanya di read oleh lawan chating nya. Timbul sedikit rasa khawatir di hati Taehyung dan sempat berfikir " Apakah pertanyaanya salah... "
Beralih menutup aplikasi chating nya. Berfikir sejenak akan apa yang ingin di lakukannya.
Kembali mencari nomor kontak mantan kekasih nya itu lalu menekan icon hijau. Dan sambungan telepon pun berbunyi.
Tuuuh..... Tuuut....
Katakanlah Taehyung itu orang yang merindu. Memang karna sesungguhnya dia sendiri berusaha mengubur rasa yang pernah ada untuk Jungkook namun nyatanya sampai detik ini rasa itu masih sama. Hatinya masih mengukir nama Jungkook. Darahnya masih berdesir hebat hanya dengan mendengar nama Jungkook. Dan kali ini salahkan Taehyung yang mencoba mengobati rindunya akan suara halus mantan kekasihnya itu. Maka tersambung lah ponselnya pada orang yang di maksud.
Telpon sudah di angkat. Bunyi nada tunggu pun tak terdengar lagi. Namun suara masih belum terdengar selang beberapa menit hanya keheningan dan kebisuan yang ada. Sampai akhirnya suara halus yang sangat dirinsukannya itu terdengar begitu indah di hatinya seolah menghempaskan semua tembok gersang yang ada.
" Hallo.... "
Tbc
Selamat pagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
But I Still Want U (end)
Cerita Pendek" Menikah minggu depan atau tidak sama sekali !!!" cerita ini sudah saya publish di akun lama. Taekook bxb