01. Go Away

3.9K 519 17
                                    


Happy reading!

••••

"Lisa! Berhenti menganggu kakak mu dia sedang mempersiapkan ujian kedokteran nya!" Teriak Soo-ra pada putri bungsunya itu. Lisa tak menggubris perkataan sang ibu, gadis kecil itu masih setia menganggu Seokjin dengan manarik-narik ujung kaos pemuda itu.

"Oppa~ mari bermain! Ayolah hanya sebentar saja! Lisa ingin pergi berkeliling kota bersama Oppa! Atau kita bisa bermain basket di taman belakang? Kita juga bisa membuat istana pasir, kita bisa---" perkataan nya terhenti saat Seokjin dengan kasar menghempas tangan mungil itu hingga tubuh Lisa sedikit menjauh darinya.

"Tak bisakah kau pergi saja huh?! Kenapa kau semakin membuat hidup ku rumit Lisa! Sekarang keluar dari kamarku!! Aku. Sedang. Tidak. Ingin. Bermain. Denganmu! Paham?!" Katanya dengan penuh penekanan. Seokjin membawa tubuh mungil adiknya hingga keluar dari kamarnya, setelah itu ia kembali menutup pintu dengan kasar dan menguncinya.

Menghiraukan tangisan Lisa di luar sana, pemuda itu mengacak rambutnya frustasi melempar apapun yang ada dihadapannya. Memikirkan ujiannya Minggu depan, tes untuk masuk ke perguruan tinggi di Jerman, mempersiapkan karier kedokteran nya dan itu semua berhasil membuat Seokjin setengah gila apalagi dengan tingkah manja Lisa sungguh rasanya Seokjin ingin segera pergi dari tempat ini.

"Sudah eomma bilang untuk tidak menggangu kakak mu kan?! Kenapa masih menggangu nya?!! Sekarang masuk ke kamar dan bermain lah sendiri!" Nam ahjumma yang melihat itu hanya mampu menunduk sendu, kemudian membawa tubuh kurus Lisa untuk kembali kekamar si gadis.

"Sttt nona jangan menangis ya .. nanti wajahnya tidak cantik lagi seperti princess snow white," kata Nam ahjumma menenangkan, tapi itu malah semakin membuat Lisa terisak.

"Apakah princess snow white tidak pernah menangis?" Tanyanya polos membuat Nam ahjumma terdiam sesaat.

"Tentu saja tidak, dia gadis yang kuat jadi tidak pernah menangis," balasnya sembari menghapus jejak air mata di pipi gembul nona mudanya.

"Baiklah, Lisa tidak akan menangis lagi! Lisa ingin menjadi seperti princess snow white!" Teriak gadis itu girang, tanpa di sangka Lisa benar-benar melakukannya. Ia tidak pernah menangis lagi di depan orang lain gadis itu akan menutup dalam luka dan rasa sakitnya untuk ia simpan sendiri.

"Nanti jika Seokjin oppa sudah---"

"Jangan katakan lagi! Seokjin oppa tak pernah datang lagi ke kamar Lisa! Seokjin oppa sudah tidak ingin bermain dengan Lisa .." ujarnya sendu, kamar mereka bahkan hanya berjarak sepuluh langkah tapi Seokjin sudah tidak pernah mengetuk pintu kamarnya lagi, pemuda itu sudah tidak pernah membacakan dongen tidur untuknya lagi.

"Ahjumma boleh mengatakan itu saat Seokjin oppa sudah ingin bermain lagi dengan Lisa! Cinderella bilang kita tidak boleh berbohong walau kejujuran itu menyakitkan tapi itu lebih baik," ujarnya dengan senyuman. Wanita paruh baya itu kemudian ikut tersenyum walau nyatanya ini terasa amat menyakitkan.

"Lisa akan menunggu kok! Seokjin oppa pasti akan mengajak Lisa membuat boneka salju lagi!"

••••

"Tidak! Seokjin oppa tidak boleh pergi! Kita belum sempat membuat manusia salju lagi bersama! Kita belum sempat bermain bersama! Dan oppa belum sempat membacakan ku dongen sebelum tidur .. oppa kau tidak boleh pergi~" Rengeknya sembari memeluk paha sang kakak yang terbalut jeans hitam erat.

Tapi sama sekali tak Seokjin gubris pemuda itu masih sibuk dengan koper besar yang akan ia bawa, memasukan beberapa pakaian dan berkas-berkas penting dengan tergesa.

"Apa dunia mu hanya tentang bermain Lalice?! Hanya tentang manusia salju dan dongeng konyol mu itu?!" Seokjin menunjuk tepat di depan kedua manik bambi adiknya. Tentu saja dunia Lisa hanya tentang bermain, di usia nya yang sekarang ia tak bisa memikirkan hal berat layaknya orang dewasa, gadis mungil itu belum mengerti.

"Tapi kenapa? Kenapa oppa menjadi sering membentak Lisa sekarang? Oppa berubah .. kau bukan Seokjin oppa yang dulu, kau lain! Walaupun beast terlihat menyeramkan tapi dia sangat baik pada Belle. Beast nya Lisa sudah benar-benar menjadi seorang monster sekarang .. " Tidak! Lisa tidak menangis sekuat tenaga ia tahan lelehan air mata yang siap meluncur itu, dengan langkah kecilnya ia meninggalkan kamar Seokjin sebelum itu si poni menatap manik sang kakak dengan dalam.

Tersirat sebuah luka dari tatapan itu, "Teman bermain Lisa sudah pergi, lalu sekarang Lisa harus bermain dengan siapa?" Lirihnya dalam hati kemudian melenggang pergi.

Seokjin terduduk lesu menatap kepergian adiknya, pandangan matanya teralih pada bingkai foto yang terletak di atas nakas. Itu adalah fotonya bersama Lisa saat adiknya berusia tiga tahun, dimana untuk pertama kalinya mereka membuat manusia salju bersama.

Saat itu salju turun, bertepatan dengan Lisa yang sangat amat menyukai film Disney Frozen dan karakter favoritnya adalah olaf manusia salju yang Elsa dan Anna buat. Gadis itu merengek pada Soo-ra dan Hyun Ki agar dibelikan manusia salju sungguhan yang mirip seperti olaf.

Mereka hanya tertawa tanpa menggubris permintaan mengejutkan putrinya itu, tapi Seokjin lain, dengan cepat pemuda itu menggendong tubuh kurus adiknya keluar, menghiraukan dinginnya udara malam dan larangan keras dari kedua orang tua mereka.

Senyum manis tak pernah luntur dari wajah cantik Lisa, dia memeluk gundukan salju itu layaknya Anna memeluk olaf, dan malam itu Seokjin berjanji, "Kita akan membuat manusia salju setiap musim dingin tiba, Lisa suka?"

"Lisa sangat suka oppa! Berjanji untuk membuat olaf lagi tahun depan dan selamanya?" Seokjin masih sangat ingat janjinya, tapi kenapa sekarang rasanya ia menjadi ragu dengan janjinya sendiri.

Lisa hanya memiliki nya sebagai teman bermain, dan setelah ia pergi .. ah mereka tetap akan berpisah entah sekarang atau nanti.

"Ada apa nak?" Tanya Hyun Ki pada putranya.

"Tidak ada appa, kapan jadwal keberangkatannya?"

"Malam ini, appa sudah menyiapkan semuanya. Kejarlah mimpi mu Seokjin lalu kembalilah kami semua akan selalu menunggumu, kau adalah putraku yang hebat!" Hyun Ki menepuk pundak putranya dengan penuh rasa bangga.

"Bolehkah aku meminta sesuatu padamu sebelum aku pergi?" Mendengar itu Hyun Ki tertawa renyah.

"Kau kenapa nak? Apapun pasti akan appa berikan untuk putra putri appa!"

"Tolong luangkan sedikit waktu kalian untuk bermain bersama adikku, teman bermainnya telah pergi dia pasti kesepian," lirihnya kemudian menatap manik sang ayah yang terlihat tak yakin.

"Y-ya pasti, sudah jangan khawatirkan adikmu dia akan baik-baik saja."

••••

Tok tok tok

"Lisa? Do you wanna build a snowman? Come on let's go and play, i never see you anymore come out the door It's like you've gone away .. "

BRAK!

"Benarkah kita akan membuat manusia salju la---" Lisa menghentikan perkataan nya saat manik bambinya melihat dua koper besar dari samping tubuh jangkung Seokjin, tubuh tegap itu terbungkus mantel berbulu dengan syal tebal yang melingkar di lehernya.

"Sampai bertemu lagi Anna jaga dirimu baik-baik disini." Seokjin tak mampu menatap manik coklat dengan bulir air mata yang siap menetes itu.

Lisa tak berhasil menjadi princess snow white karena malam ini gadis itu menangis dengan tersedu-sedu. "Baiklah, go away oppa!"

BRAK!

Bandung, 11 Oktober 2021.
Note : Enjoy guys love u!

Last Patient | Jaelice [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang