Happy reading jangan lupa untuk Vote dan komen ..••••
Seperti biasa sebuah headphone tak pernah lepas dari leher gadis berponi itu ketika berada di sekolah maupun di rumah, setelah memasuki lorong Lisa segera memakai headphone tosca favoritnya dan menyetel sebuah lagu dengan volume yang lumayan kencang.
Tak banyak yang gadis berponi itu lakukan di kelasnya, setelah jam pelajaran selesai Lisa biasa berdiam diri di kelas atau pergi ke rooftop tapi anehnya hari ini turun hujan padahal ramalan cuaca mengatakan hari ini akan sangat terik.
Menatap lamat benda pipih di hadapannya gadis itu tersenyum getir, ponsel berwarna midnight itu adalah pemberian Jaehyun tadi pagi tapi Lisa merasa ia sudah tidak membutuhkan benda pipih itu lagi percuma saja, ia hanya membutuhkan ponsel untuk mengirim pesan pada sang kakak atau sekadar melihat transferan sejumlah uang yang setiap Minggunya sang ibu kirim.
Di temani headphone yang terpasang pas di kedua telinganya, mengalunkan sebuah melodi dengan ritme yang mendukung suasana saat ini. Manik bulatnya terpejam dalam, hembusan angin yang masuk dari celah jendela yang terbuka menerpa wajah cantik itu lembut, bau hujan yang menenangkan menghalau segala suara yang ada di sekitar nya saat ini.
Click
Gadis itu mengerjap saat tiba-tiba ada seseorang yang menutup jendelanya, merasa ketenangannya terganggu dengan cepat Lisa mendongak dan menatap manusia yang kini balik menatapnya dengan senyum manis.
Siapa lagi kalau bukan Jung Jaehyun pemuda dengan bolongan di pipinya itu tersenyum hangat kemudian menaruh dua buah kotak susu coklat dihadapannya. Lisa terdiam menatap pemuda itu dengan kekesalan yang kentara karena Jaehyun selalu saja mengganggu nya.
"Kau bisa masuk angin jika terus seperti itu," katanya sembari menusukan sedotan dan mempersilahkan Lisa untuk meminumnya.
"Tak bisakah kau membiarkan ku sendiri? Tak bisakah sehari saja kau tidak muncul di hadapan ku?" Lisa menggertakan giginya kesal, tapi gadis itu tak menolak susu coklat yang Jaehyun tawarkan membuat si pemuda Jung tersenyum tipis penuh arti, Lisa memang paling tidak bisa menolak susu coklat favoritnya.
Jaehyun menggeleng kuat menunjukkan raut melasnya kemudian berujar sendu. "Bahkan jika satu detik saja kau berada jauh dari radar pandangan ku, rasanya aku sudah sangat merindukanmu!"
Lisa menghembuskan nafasnya lelah, gadis itu memilih kembali menunduk setelah menghabiskan susu coklatnya.
Setelahnya tak banyak kata yang keluar dari mulut mungil itu dan Jaehyun lebih memilih untuk diam sembari memperhatikan bagaimana pahatan wajah cantik dari gadis di hadapannya saat ini. Dari sudut manapun, saat kapanpun atau sedang apapun Lisa saat itu bagi Jaehyun semuanya tetap sama, begitu indah dan mengagumkan.
Jaehyun menarik nafasnya panjang ada banyak hal yang sebenarnya ingin ia katakan pada Lisa dan dengan cepat ia melepas headphone yang membuat si gadis tak mendengar apa yang ia katakan. Lisa mendengus kedua alisnya bertaut marah tapi itu sangat lucu di mata Jaehyun. "Eits tahan dulu," ujarnya saat Lisa hendak mengeluarkan segala sumpah serapahnya.
Jaehyun mengeluarkan dua buah tiket nonton dari saku almetnya, pemuda itu menggigit bibir bawahnya gugup. "Jam tujuh malam nanti aku akan menjemputmu." Lisa melihat dua buah tiket itu datar.
Film Disney princess kesukaannya akan tayang malam ini, dulu ia selalu menontonnya bersama Seokjin dan kedua orangtuanya di temani pop corn caramel dan coklat dingin dalam ruang bioskop minimalis di mansion.
"Aku sudah tidak tertarik lagi de---"
"Aku mengajakmu untuk menemaniku, terserah kau tertarik atau tidak tapi kau tahu bukan aku akan memaksamu untuk itu." Jaehyun berujar tegas, ia tahu Lisa tak bersungguh-sungguh dengan ucapannya, Jaehyun tahu betul bagaimana dulu Lisa begitu tergila-gila akan karakter fiksi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Patient | Jaelice [✓]
FanfictionTernyata memiliki seorang kakak laki-laki itu tidak seenak apa yang orang lain katakan, ya? Kakak ku seorang dokter dia sangat sibuk bahkan aku hanya bisa melihatnya sebulan sekali, dia tak memiliki banyak waktu untuk adiknya ini. "Oppa! Mari kita...