06. Sulking

2.4K 367 4
                                    

Happy reading jangan lupa untuk Vote dan komen nya yaa ...

•••

Jaehyun menampilkan raut kesalnya, waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam tapi Lisa belum juga kembali. Ya sedari pulang sekolah ia bergegas menuju mansion Kim karena rupanya Lisa sudah lebih dulu pulang dan meninggalkan nya. Entah gadis itu sengaja atau tidak tapi Jaehyun benar-benar kesal dan marah sekarang.

Lisa berbohong padanya, gadis itu berbohong mengenai apa yang ia ucapkan semalam. Kini Jaehyun benar-benar tak tahu gadis itu dimana, pergi kemana, bersama siapa, Lisa bahkan dengan sengaja mengabaikan panggilan telepon dan pesan darinya, lihat saja nanti jika gadis itu pulang Jaehyun akan langsung memarahinya.

Nam ahjumma kembali lagi menemui si dimple dengan minuman yang baru, sudah empat gelas susu hangat yang pemuda Jung itu habiskan sembari menunggu Lisa, Nam ahjumma tertawa melihat Jaehyun yang sedari tadi menunggu di depan pintu dengan tangan yang terlipat di depan dada.

"Nak, kemarilah .. " ujar wanita paruh baya itu lembut, Jaehyun mengerutkan keningnya bingung tapi pemuda itu tetap menurut.

"Aish kemana sebenarnya anak nakal itu pergi?! Apa dia tidak mengatakan apapun pada mu?" Jaehyun bertanya dengan nada jengah nya.

"Aku bahkan belum melihatnya lagi setelah malam di mana dia meminta izin untuk menonton film bersamamu." Wanita itu tersenyum teduh, pagi itu Lisa langsung pergi ke sekolah dengan Jaehyun yang mengantarnya kemudian Lisa tidak langsung pulang setelah sekolah hari ini.

"Ah kau benar."

Nam ahjumma terlihat ragu saat ingin bertanya tapi kemudian wanita paruh baya itu meremas jari jemarinya kuat, "Semuanya baik-baik saja kan? Tidak ada yang serius dengan keadaan Nona muda?" Mendengar itu Jaehyun terpaku kemudian dengan paksa ia menampilkan senyum manis nya.

"Aku tidak bisa menjawabnya karena aku juga memiliki pertanyaan yang sama dengan mu, tapi .. kita bisa berdoa agar semuanya baik-baik saja kan? Mangkanya jika nanti Lisa menolak memeriksakan keadaanya kau harus membantuku membujuk gadis nakal itu ya." Jaehyun berujar dengan yakin.

"Di rumah ini tidak ada yang lebih dekat dengan nona muda selain tuan Seokjin, tidak ada yang bisa membujuknya selain tuan Seokjin setelah beliau pergi nona muda seperti orang lain nak, dia benar-benar berubah dan menyimpan semuanya sendiri ... " Air mata itu menetes membasahi pipi yang mulai terlihat mengerut di usinya yang tak lagi muda.

"Terakhir kali aku masih bisa menggendongnya disini .. " lirihnya sembari menunjuk kedua tangan yang senantiasa selalu membawa tubuh mungil si poni untuk ia dekap, tubuh mungil yang selalu bersembunyi di antara sela ketiak nya tapi kini gadis itu sudah tumbuh dewasa hingga rasanya ketika ia melihat Lisa waktu berjalan begitu cepat.

"Ya kau benar, bukankah Lisa yang dulu lebih seru di banding yang sekarang? Eh tapi tidak .. gadis itu seribu kali lipat lebih cantik setelah dewasa. Ahjumma aku begitu menyukainya kau tahu? Bantu aku agar bisa memenangkan hatinya lagi ya kekeke~" Percakapan mereka berakhir dengan tawa dan kepulangan seseorang yang sedari tadi mereka tunggu.

Suara mobil yang terdengar memasuki garasi membuat Jaehyun dengan cepat berdiri dari posisinya saat ini, pemuda itu berlari menuju pintu dan langsung menemukan Lisa yang tengah berjalan kearahnya sembari memberikan tatapan bingung.

"Sedang apa kau disini/dari mana saja kau?" Jaehyun menghela nafasnya berat. "Dari mana saja kau Lalisa Kim?!" Tanya si dimple penuh penekanan.

"Memperbaiki sesuatu." Lisa tidak berbohong tentang ini, gadis itu menatap Jaehyun malas. "Pulanglah, aku lelah."

Jaehyun tertawa hambar tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. "Pulang katamu?! Hey aku menunggumu seharian ini kau mengingkari janji mu padaku Lisa, kau bilang akan---" Lisa membekap mulut Jaehyun dengan telapak tangan nya seraya berkata. "Aku tidak berjanji, lain kali aku akan pergi tapi kumohon Tuan Jung Jaehyun yang terhormat hari ini aku benar-benar lelah dan ingin istirahat ..."

Lisa menatap Jaehyun dengan puppy eyes nya yang lucu, Jaehyun tentu saja tidak pernah tahan dengan itu, "Lain kali konon, kau terus saja mengatakannya! Kemarin, sekarang dan besok kau terus mengatakan hal yang sama." Gerutunya kesal.

"Iya iya aku minta maaf tapi sekarang aku lelah kau juga pasti lelah karena menunggu ku, lebih baik kau pulang dan istirahat saja eoh?" Tidak ada jawaban dari si dimple dan dengan tiba-tiba Jaehyun memeluk tubuh Lisa begitu erat. Pemuda itu terlihat sangat ketakutan.

"Kau sakit," ujarnya lirih.

"Tapi aku bisa menahannya."

"Jangan meninggalkan ku seperti eomma." Lagi, Jaehyun kembali berujar lirih.

Lisa melepaskan dekapan hangat itu kemudian menangkup wajah tampan Jaehyun, gadis itu tersenyum manis. "Dasar cengeng, kau selalu saja menangis!"

"Kau yang membuat ku menangis!"

•••

"Lisa-ya!" Saat gadis itu hendak memasuki kelas tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya dari kejauhan, dengan cepat Lisa menoleh dan di dapatinya Younghoon yang tengah tersenyum sembari melambaikan tangan ke arah nya.

Melihat si poni yang mengerutkan keningnya Younghoon terkekeh kemudian menjulurkan tangannya. "Kim Younghoon imnida!" Ujarnya riang Lisa yang mendengar itu kemudian terkekeh geli gadis itu memasang raut wajah bingung bukan karena tidak mengenali Younghoon tapi ia bingung mengapa pemuda ini memanggil namanya.

"Mwoya, kau pikir aku melupakanmu?!" Gertak Lisa dengan nada tersinggung, tapi gadis itu kemudian menjabat tangan Younghoon dengan lembut. "Lalisa Kim imnida." Mereka kemudian tertawa bersama dan itu semua tidak luput dari penglihatan Jaehyun yang berada di ujung lorong dengan tangan terkepal dan rahang yang mengeras.

"Tunggu sebentar ... " ucap Younghoon kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kotak berbentuk persegi panjang. "Cah .." Seraya memberikan benda itu pada Lisa.

"Igeo .. "

"Ponsel mu?"

Lisa tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya gadis itu kemudian memekik dengan girang. "Oh! Jinja?! Woah! Cepat sekali, kau yang memperbaikinya?" Tanya si gadis antusias, Younghoon pun mengangguk yakin.

"Gomawo! Jinja gomawo!! Berapa semuanya?" Tanyanya sembari menatap sang lawan bicara.

"Aniya, kau tidak perlu membayar nya anggap saja itu hadiah kecil dari ku." Lisa tertegun mendengarnya manik bambi itu mengerjap polos.

"Hadiah?"

"Untuk ulang tahun mu yang ke 17." Setelah mengatakan itu Younghoon langsung memasuki kelas dengan semburat merah yang menjalar dari pipi hingga ke telinganya pemuda itu benar-benar di buat tersipu malu namun ia masih mencari tahu apa yang membuatnya seperti ini.

"Lisa." Jaehyun memanggil namanya dengan nada yang begitu dingin dan datar, pemuda itu melirik sekilas ke arah benda yang ada di tangannya dan berlalu begitu saja.

Masih di tempat yang sama gadis berponi itu mengerutkan keningnya bingung ada apa dengan semua orang hari ini?

Bandung, 26 Desember 2021
Note ; Enjoy! Maaf kalo ada kesalahan dalam penulisan kata atau istilah tertentu hehe <3333

Last Patient | Jaelice [✓] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang