Chapter 2

387 35 18
                                    

Seketika tubuhnya tak bisa bergerak walau sesenti, anehnya semua orang di gedung- tidak lebih tepatnya
SELURUH DUNIA
Gk gt amat si
SELURUH SEKOLAH
Tidak ada yang bisa bergerak, tidak bisa walau sesenti begitu juga benda-benda di sekitar mereka

Namun pikiran mereka juga terhenti hanya satu, hanya satu murid yang sedang membidik target di lapangan tertutup yg masih lancar pikirannya.

Indo: 'ke- kenapa aku tidak bisa bergerak?!, pak NATO?, Rus?'

Tiba-tiba suatu bayangan muncul dari belakangnya ia tidak tahu siapa tapi ia bisa merasakannya

Indo: "I- ITACHII?!"
Author: "salah serper gblk"
Itachi: "ada yg manggil?"
Author: "hus hus sana pegih kenapa juga kau kesini"

???: "ah~ sepertinya aku datang di waktu yang salah"

Indo: "si- siapa?"

???: "tak perlu takut aku tidak bermaksud buruk"

Indo merasa familiar dengan suara ini, suara seorang wanita muda yang sabar dan baik hati.

Indo: "ibunda Khatu?"

Khatu: "hihi Yap ini ibu"

Indo: "kenapa ibu berkunjung sekarang?"

Indo bertanya sedikit sebal

Khatu: "ahahahahah maap atuh kangeen"

Indo: "ish yaudah nanti selesai sekolah"

Khatu: "hmph yaudah, harus dapet nilai bagus yaa"

Indo: "iya iya"

Khatu: "btw jangan lupakan ayahmu jenguklah ia sesekali"

Indo: "....."

Khatu: "Indo?"

Indo: "i- iya nanti"

Khatu: "okey bai bai anakqu yg bandel nan lucknut"

Indo: 'ibunda kerasukan apa si'

*Indo pov*

Aku kembali bersiap untuk kembalinya waktu, aku menunggu, tapi knp waktunya tidak berjalan?!,

???: "khikikiki aku mengawasimu loh mata nusantara"

JLEB





































































Bukan, Indo gk ditusuk ko author gk jahat di tusuknya nnt si HEHE

Bambu runcing ku melesat bagai kilat, hampir tidak terlihat kalau aku melemparnya.

Pak NATO melihat sasaran dan mengangguk, memberi nilai sempurna untukku.

Tapi ketika beliau kembali menatapku, ia tertegun melihat wajahku.

Gimana gk tertegun wajahku berkeringat banyak tapi aku menutupinya dan berjalan kembali ke samping Russ.

Mungkin karena Russia itu kelewat peka ia sadar aku berkeringat.

Russia: "u ok bro?"

Aku hanya mengangguk, karena setelahku tidak banyak murid yg dipanggil.

Penilaian itu selesai segera setelahnya, aku dan Russ berjalan santai ke kelas bersiap untuk pelajaran selanjutnya.

NATO: "Indo boleh bicara sebentar"

Aku awalnya ragu, 'apa aku melakukan kesalahan?' tapi akhirnya aku mengangguk setuju.

The key of freedom [CH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang