Chapter 4

284 34 12
                                    

Tiba2 Indo merasa seperti tersedak air di hidungnya, ia membuka matanya, nafas nya menderu kencang

Ia berusaha duduk dan melihat sekeliling, kondisinya di rumah sakit, kepalanya diperban ia melihat beberapa saudaranya terlelap di sofa kamar tsb.

ASEAN tertidur di samping ranjangnya terlihat sangat kelelahan, Indo berdiri dan berjalan mendekati jendela dan membukanya, membiarkan angin malam berhembus ke dalam

ia sudah tidak merasakan pusing atau sakit lagi.

Beberapa menit kemudian ASEAN tersentak dari tidurnya, ia sudah berniat tidak akan tidur sampai Indo bangun dan ia malah kebablasan.

Namun ASEAN panik karna Indo tidak ada di ranjangnya. Ia berteriak mencari Indo dan membuat saudara yg lainnya terbangun.

Sama reaksinya seperti ASEAN, mereka jadi rusuh minta ampun.

Mereka mencari ke segala penjuru ruangan namun nihil Indo tidak ada.

Sfx://kriettt

Pintu kamar mandi terbuka dan Indo dengan santai melangkah keluar sambil mengelap tangannya dgn tisu.

Indo: "kalian berisik ih kasian pasien yg lain"

Semuanya terdiam, otak mereka loding beberapa detik kemudian semuanya loncat ke arah Indo kec ASEAN, membuat Indo terjatuh akibat ditindih Saudara nya(mmps:v).

Di sisa malam mereka memilih untuk lanjut tidur kec Indo dan ASEAN.

Indo: "papah gk tidur? "

ASEAN: "nanti"

Indo: "oh"

.............

ASEAN: "Indo.. "

Indo: "ya?"

ASEAN: "si VOC bilang ia ingin mata Nusantara"

Indo: "... "

ASEAN: "papa pernah denger cuma lupa, boleh kamu jelaskan ke papa?"

Indo: "umm ok" //mengangguk

ASEAN merubah posisi duduknya menghadap Indo, Indo tidak menghiraukan nya ia menatap langit-langit dan mulai bercerita.

......

Khatu: "MAJAAAAAAA"

Maja: "eh? Apa? Kenapa? Dimana?"

Khatu: "ish cerewet sini ikut"

Maja: "ke- kemana?"

Khatu: "siniiiii ini penting sayangg"//tarik leher Maja eh tangan maksutnya

Mereka sampai di ruangan yg penuh warna dan mainan bayi, di pojokan terlihat dedek bayi yg sdg asik mainin sayap kecilnya.

Maja: " wahhh anak kita punya sayap :0"

PKI: "ha? Manaa? Mau lihat"

TNI: "aku juga mau"

2 saudara muncul dari balik pintu, (Pki kaka pertama, TNI kedua)

Khatu: "bukan itu masalahnya Majaa"

Maja: "eh?"

Khatu menggandeng tangan suaminya mendekati dedek kecil itu, khatu mengusap pipinya dengan lembut.

Pelan pelan ia mendongakkan wajah bayi itu

Khatu: "lihat maja"

Maja: "itu bukankah....."

The key of freedom [CH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang