4

18 5 0
                                    

Malam ini langit tak terlalu gelap pikirnya, banyak bintang berkelap kelip indah. Besok masih harus menyelesaikan masa ospek hari ke 3 nya. Entah mengapa ia selalu memikirkan kating nya itu, rasa penasaran muncul di benak Fellie.

"Masa iya aku harus ngedeketin ka Whisky, tapi penasaran sih dia gimana orangnya, ah hubungin Joa sama Galen dulu deh"

Tangannya mengambil benda pipih di atas nakas, mengirim kan beberapa chat di grup hanya sekedar menanyakan apakah dia harus mendekati kating nya itu, rasa penasaran Fellie cukup tinggi sekarang.

3 MANUSIA DADAKAN

Hei kalian sudah tidur?
Gua mau nanya deh, gua penasaran sama kating kita Whisky
Apa gua deketin ya?

Galon air
Lo?! Apa?!
Penasaran sama si om om itu?
Wah gila fell

Americano Joa Joa
Yakin gk lu mau deketin manusia macam ka Whisky?

Melihat dari respon temen temennya itu Fellie harus memikirkan nya ulang takut takut ternyata manusia semacama Whisky sudah memiliki kekasih, bagaimana tidak, wajah nya, gelarnya, dan kaya terlihat dari baju yang sering Kating nya pakai.

....................

Suara riuh penonton sudah memenuhi arena. Sebentar lagi saatnya Whisky yang bermain. Ruangan yang sudah menjadi hak milik team Whisky sangat tenang tak seperti biasanya. Dan lihat juga Whisky diam duduk sembari menghisap batang nikotin yang dia bawa, di sampingnya ada seorang perempuan cantik, Enyo.

"Heh! Kunyuk lo kalem amat dah perasaan lawan lo musuh lo tuh" Ucap Enyo sembari menyeruput minumannya.

"Liat aja nanti bakalan kalah tuh orang, heran gua masih aja nantangin gua" ucap Whisky dengan kekehan

"Ya ya serah lo tuan Chrisolven, btw tumben lo kaga ke markas dua hari ini" tanya Enyo sembari menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Gua lagi males nyo.. Tar juga gua kesana" ucap Whisky sembari mematikan rokok nya.

Enyo hanya menganggukkan kepalanya, Whisky melihat Flueries duduk sendirian di depan marak terlihat wajahnya yang tak seperti biasanya.

"Gua kedepan dulu ye, kalau udh saatnya gua bilang" ucap Whisky sembari menepuk kepala Enyo pelan.

"Iye elah, Yeh anjing rambut gua rusak!" ucap Enyo menepis tangan Whisky.

Jalan menghampiri sahabatnya, Flauries adalah tetangga nya dari ia masih kecil ia selalu bermain bersama Flauries makannya ia hafal betul jika sahabat per orrokannya lagi gk baik baik aja.

"Weh ngapa lu?" tanya Whisky duduk di samping Flauries.

"Engga, gua hanya kangen keluarga gua , udh lama ya kita bertiga gk balik ke sana, ky" ucap Flauries sembari tersenyum.

"Mau kapan balik kesana? Tar gua bilang ke si Peter dah" ucap Whisky menatap orang orang di depan sana.

"Beneran? Kalau bisa minggu depan deh, lo ada kerjaan gk di studio?" tanya Flauries menatap lekat Whisky.

"Gk ada, gua rencananya mau keluar dari sina dan buka studio sendiri" ucap Whisky.

Mendengar itu Flauries menganggukkan kepalanya perlahan kepalanya bersandar di pundak Whisky. Sudah berapa lama ya ia bersahabat dengan Whisky, terkadang aneh melihat Whisky menjadi pendiam bila di kampus dan berbeda jika sudah di luar. Dasar manusia bunglon.

"WOI KY, ANJG LO TAU GK ADA SI MABA MANIS ITU DI MARI" Teriakan Peter menggema di telinga Whisky

Tapi tunggu Maba baru? Maba manis? Jangan bilang kalau Fellie ada disini. Ngapain itu anak di tempat seperti ini.

BTW... maaf nih ya gua cepetin masa ospeknya biar cepet tau intinya ke inti cerita.

JANGAN LUPA KOMEN DAN BINTANG NYA.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEFORE (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang