2.
SAD GIRL, IRENE
Irene Valencia bersama teman-temannya, Brissia Jodie, Felicya Poetry, dan Senada Cinta, sedang berkumpul di depan koridor kelas yang sepi. Mereka lagi asyik menjaili orang-orang dengan prank call.
Siapa pengusungnya? Tentu saja ulah Jodie dan Irene.
Mereka sudah berhasil mengerjai kekasih Sena si Jeremy Moeis yang sedang nongkrong ganteng di kantin. Lelaki yang biasa dipanggil Jemy itu langsung panik setengah mati ketika video make out-nya dengan Sena di kelas kosong terancam disebarkan ke akun media sosial kampus—demi apapun, ini ide Sena sendiri.
"Astaga, Nada! Bisa-bisanya aib kita mau kamu sebar!" seru Jemy begitu mereka mengaku.
Mereka pun sukses mengelabui junior mereka, Kimberly Kohl. Baru-baru ini, Kim cerita ia membuka file kunci jawaban di laptop dosennya yang sedang pergi ke toilet ketika kuis berlangsung. Mengaku sebagai pengawas CCTV, mereka mengancam akan mengadukan Kim ke pihak rektorat. Tentu Kim langsung memohon sampai sesenggukan. Karena tak tega, mereka pun menyudahinya dan mengaku. Mereka pikir Kim akan mengamuk, namun gadis itu justru bersorak bahagia.
"Demi apa? Ini cuma prank? Oh my, thanks God! Aku gak jadi dilaporin ke rektorat. Yes, nilaiku aman. Untung cuma prank!"
Target selanjutnya Juan Immanuel, kekasih Kim. Namun, kali ini gagal total. Ternyata, Juan dan Kim sedang samping-sampingan. Jadi, Juan sedari tadi mendengar seluruh percakapan mereka dengan Kim.
"Yah, gagal. Jadi gak enak nih sama Kakak-kakak. Kapan-kapan prank call Juan lagi aja. Juan bakalan pura-pura gak tahu. Janji."
Mereka juga menjaili Sagala Dewantara, budak cintanya Felicya, sekaligus ketua Tim Disiplin mahasiswa baru Teknik dan ketua Mapala—Mahasiswa Pencita Alam—yang senyumnya semanis marshmallow tapi galaknya bukan main. Makanya dari semua abang-abang, Juan paling takut sama dia.
"Aduh ngakak parah," gelak Jodie. Sang penelepon tertawa geli sampai berguling-guling di lantai. "Kak Saga lucu banget, Fel. Minta gue sayang, deh."
"Heh!" rutuk Felicya, melempar laporan yang sudah dijilid, "Enak aja! Jangan macam-macam, cowok gue itu!"
"Untung lo langsung ngaku, Jod. Kalau nggak, lo udah dicari-cari polisi sekarang," Senada menyahuti seraya memegang perutnya yang sakit akibat terlalu banyak tertawa.
Irene mengangguk-angguk, "Gue gak menyangka Kak Saga sampai berniat lapor polisi."
"Dia aja masih gemetaran setiap pegang tangan gue. Eh, tiba-tiba dituduh menghamili anak orang, gimana dia gak panik?" tambah Felicya, bikin teman-temannya makin terbahak.
"Ayo, siapa lagi, nih?" tanya Irene, menelusuri kontak teleponnya. Ia menggigit lidahnya yang terjulur, tampak antusias.
"Kira-kira siapa lagi yang seru?" Jodie ikut berpikir.
"Gebetan lo dong, Irene. Seru kayaknya," usul Senada, sontak disetujui oleh yang lain.
"Siapa? Raynald?" tanya Irene sok bingung.
"Iya, lah," sahut Felicya, menjitak kepala kosong Irene, "Emang berapa banyak sih cowok yang lo incar, hah?"
Irene cuma cengengesan, memilih tak menjawab pertanyaan itu. Jemarinya sibuk mencari kontak Raynald Wijaya.
"Topiknya apa, nih?"
"Yang jelas jangan sama kayak Kak Saga," jawab Felicya.
"Terus apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARA-GARA SENADA!
Fanfiction"Masa jodoh gue kaya anggota gangster?!" Irene Valencia tak pernah menyangka ia akan berurusan dengan El Vino Atmadja, anggota Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam) yang gondrong, bertindik, urakan, jutek, dan punya mata mengintimidasi. Ih, pokoknya sanga...