Dear Alna's || CHAPTER 05

96 16 3
                                    

Sampai di sini gimana menurut kalian?
Komen dan vote yah.

Dear Alna's

Chapter 05 : Perasaan

Happy reading!!




" Sepertinya seorang Alga sedang kasmaran. " ucap Raka teman Alga.

Mereka sedang berkumpul di rumah Alga. Lebih tepatnya di kamar Alga.

Alga tak menghiraukan kedua sahabatnya itu, entahlah dia sudah pusing menatap keadaan kamarnya saat ini dan itu ulah siapa lagi kalo bukan ulah si dua kunyuk itu.

Nandan menoleh saat mendengar ucapan Raka dan melihat kearah Alga yang benar saja, saat itu Alga tengah senyum-senyum sendiri sambil menatap layar ponselnya.

" Alga lo beneran kasmaran? " tanya Raka yang sedang bersimpuh di depannya bak seorang bayi yang sedang memohon kepada ibunya.

Alga menatap Raka sekilas dan beralih menatap Nandan yang juga sedang menatapnya. Ahh apa-apaan mereka ini ganggu Alga saja.

Alga menggeleng." Enggak. " jawabnya.

" Terus kenapa lo senyum-senyum sendiri? Udah gila ?" tanya Raka dengan tampang tak berdosanya.

Nandan yang tak tahan dengan dua orang di depannya itu, lantas dia mengambil paksa ponsel milik Alga. " Akankah penantian lo bakal berakhir?" tanya Nandan dan memperlihatkan layar ponsel milik Alga pada Raka yang ternyata Alga sedang melihat foto Alna di salah satu akun sosmednya.

" Alga ternyata lo bucin juga yah sama si Alna? " tanya Raka.

" Enggak kok. " bohong Alga dan merebut kembali ponselnya.

" Gue telfon Alna dulu Ah. " ucap Nandan sambil merogoh ponselnya. Alga tersentak kaget tapi dia berusaha untuk tidak memperlihatkan pada kedua sahabat laknatnya itu. " Ya ampun mati gue. " ucapnya dalam hati.

Jika kalian berfikir kenapa Nandan dan juga Raka seperti begitu kenal dengan Alna, maka jawabannya adalah iyya. Sebab mereka, Nandan maupun Raka mereka anak dari seorang yang juga menjadi anggota Golden Rose dulu dan sampai sekarang orang tua mereka juga masih menjadi anggotanya. Dan kalau soal kehidupan Alga, ya jelas mereka juga tau itu karena pasalnya mereka memang sudah sahabatan sejak kecil sebelum Alga pergi ke London dan hingga sekarang mereka tetap berteman.

Nandan mencoba menelfon Alna. Ya, Nandan memang benar menelfon Alna. Alna memang atasan mereka tapi itu berlaku jika mereka sedang menjalankan misi atau sedang berada di ruang lingkup Golden Rose.

" Hallo Al. " sapa Nandan di telfon , dia menatap Alga yang ternyata sedang melotot tak percaya. Lalu dia menspeaker panggilannya.

" Iyya Hallo, kenapa Dan? " jawab Alna dari balik telfon. Alga semakin melotot tak percaya menatap tingkah Nandan. Ingin rasanya dia mencongkel kedua biji mata Nandan saat ini juga. " Ya tuhan kenapa kau memberikan ku dua sahabat seperti mereka. " keluhnya dalam hati.

" Eh kok yang nyaut lo? Maaf Princes gue salah sambung kirain lo Alga. " ucap Nandan berpura-pura sebab dia sudah tidak tahan dengan tatapan elang milik Alga.

" Ya elah gue pikir apaan. Ya udah gapapa. "

Tuut

Alna langsung mematikan sambungan telfon dari Nandan. " Lo kenapa Al? " tanya Nandan pura-pura bego.

" Gak apa." jawab Alga.

" Alga lo gugup? " tanya Raka.

" Enggak. " jawab Alga.

" Tapi lo beneran gugup Alga. " ucap Raka lagi.

" Enggak. " sekali lagi jawab Alga.

" Tangan lo dingin, makanya dari tadi gue pegangin terus biar lo lebih tenang. " jawab Raka.

Alga melihat tangannya dan benar saja, Raka memegang tangannya. Alga menarik tangannya kasar. " Anjir, kenapa gue sebego ini. " gumamnya dan langsung meninggalkan kedua sahabat terkutuknya.

" ALGA LO BENERAN GUGUP! " teriak Raka.

" BUAHAHAHAHA " seketika tawa Nandan dan Raka pecah.

Ya elah si Alga gugup juga.

Alga mengambil beberapa minuman dingin di kulkas, dia meminumnya hingga tuntas. Sepertinya saat ini Alga sedang kehausan, ah lebih tepatnya Alga merasa badannya panas dingin. " Ya tuhan sepertinya hambamu ini benar-benar jatuh cinta. " ucapnya.

" Heh lo baru nyadar juga, jadi lo gak ngerasa gitu. Emang gila lo yah setelah penantian lo yang udah bertahun-tahun ternyata lo baru sadar kalo lo suka sama Alna. " celoteh Raka yang baru saja datang.

" Alga, lo bener-bener butuh bimbingan dari gue. " sargah Nandan sang penakluk cinta.

" Betul tuh, sepertinya lo butuh bantuan si Nandan Al. " ucap Raka.

Alga menatap kedua sahabatnya bergantian. " Terus apa yang harus gue lakuin? " tanyanya. Masa bodoh sudah dengan harga dirinya sekarang.

Alga yang kelihatan cool dan pendiam ternyata bisa berubah menjadi seorang yang begonya minta ampun hanya karena cinta.

" Akhirnya lo ngaku pasrah juga," ucap Raka. " Bahahaha " sekali lagi tawa Nandan dan Raka pecah.

" Sekali lagi kalian ngetawain gue, gue jahit bibir kalian." ketusnya.

" Yayayayaya kita berhenti ketawa. " ucap Raka.

" Lo beneran butuh bantuin gue? " tanya Nandan memastikan. Dan Alga mengangguk. " Ok kalo emang begitu, lo harus deketin terus si Alna. Dia kan juga udah putus sama Rio. Dan gue yakin setelah kejadian itu, Alna gak bisa tinggal diam. Lo pasti tau kan siapa Rio? Dia seorang ketua dari geng motor besar. Ya gue tau Alna bukan gadis lemah seperti gadis di luar sana, dia bisa menjaga dirinya sendiri . Tapi bukan berarti Alna gak butuh seseorang yang ada di sampingnya dan gue mau setelah keluarganya ada lo juga yang selalu di samping dia. " jelas Nandan.

" Pinter banget lo ngasih saran sama gue. " ucap Alga yang sedikit terharu dengan Nandan.

" Ya elah lo lupa gue siapa? " tanya Nandan menyombongkan diri.

" Pakar cinta. " jawab Raka juga Alga memutar bola matanya.

" Nah itu kalian tau. " ucap Nandan.

" Dah gue laper. Al di sini ada makanan apa sekarang? " tanya Raka sambil melihat-lihat isi dapur.

" Kalo kalian laper panggi Bi Sumi aja. " ucap Alga dan melenggang pergi menuju ruang tamu.






~0o0~

Lanjut gak?

Kalo mau lanjut komen yah :)

Dear Alna'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang