•••••••••••••••••••••••••••••••••••••
happy reading all....
•••••••••••••••••••••••••••••
" Maafin mommy sama daddy ya sayang " Dian, ibu Yura memeluk Yura.
" Janji cuma 2 minggu kan mom? " Tanya Yura masih dalam pelukan ibunya. Dian mengangguk.
"You don't want to hug daddy dear?" Tanya Artawan yang segera disambut pelukan Yura.
"I will miss daddy and mommy " Airmata Yura tidak bisa ditahan. Ia paling mudah menangis.
" Don't cry dear " Bisik Artawan sembari mengecup puncak kepala anaknya.
" Kalian ga anggep Leo disini? " Tanya Aldeleo kakak kandung Yura. Sontak mereka semua tertawa. Mereka melupakan anak kedua mereka.
" Kamu jaga adikmu. Jangan dibuat nangis. Jangan pulang malem, dan jangan lupa sempat kan waktu untuk datang kekantor daddy. Itu tanggungjawab kamu " Pesan Artawan membuat Aldeleo melongo.
" Berasa ngurus anak gue " Lirih Leo.
" Leo, mommy juga nitip Yura. Kamu jaga diri. Inget jangan coba coba pergi ke club. Jaga kesehatan kalian ya " Ujar Dian yang diangguki oleh Yura dan Leo.
" Leo antar Yura sekarang nanti telat. Mommy sama daddy berangkat sekarang. Mommy sayang kalian " Ujar nya memasuki mobil.
" Kalau udah sampai kabarin " Teriak Leo merangkul Yura yang menangis memeluknya.
" Heh cengeng! Cepet berangkat udah mau telat ini " Ujar Leo menarik Yura agar tidak terus memeluknya.
" Dasar jahat! " Ujar Yura segera memasuki mobil Leo yang sudah siap.
•••••••
" Hampir telat ya? " Bisik seseorang pada Yura yang sedang menumpu lututnya karena capek berlari, hampir saja ia telat. Yura menegakkan kembali tubuhnya. Ia hanya menatap sinis cowok disampingnya ini.
" Makasih minumnya, maaf gue haus " Ujar cowok yang belum Yura kenali. Ia menatap horor cowok disampingnya, bagaimana bisa dia meminum air milik Yura?
" Sialan lo! Dasar anak Setan! " Marah Yura tidak terima.
" Iya gue emang Alan. Tapi lo salah, gue bukan anak setan " Jawab Alan. Ya ALAN RIVALSYA WIBOWO. Cowok dengan sifat absurd dan petakilan.
" Lo siapa? " Tanya Alan santai.
Belum sempat Yura menjawab, teriakan menggema milik pak Anton, guru kesiswaan sekaligus guru terkiler menghentikan pembicaraan mereka berdua.
" Kabur " Alan menarik tangan Yura yang masih terkejut. Mengajaknya berlari menghindari amukan pak Anton.
" Lepasin tangan gue! Dasar ga sopan! " Ujar Yura saat dirasa aman dari pak Anton.
Alan terkekeh " Sorry sorry " Ujarnya.
" Gue sumpahin lo habis ini kencing " Ujar Yura merebut botol minumannya yang masih dipegang Alan. Alan hanya melongo menatap punggung Yura yang kian menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is This Happy Ending?
Teen FictionFollow follow me okay! *** Happy ending yang sesungguhnya itu seperti apa? Apa saat perasaan cinta yang berbalas? Kemudian bersama membuat ikatan? Atau ketika kamu kehilangan perasaan yang sudah lama ada? Bagi Ayura, tidak ada yang benar benar h...