02. Sialan

43 2 0
                                    

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••

happy reading all....

•••••••••••••••••••••••••••••

" Maafin mommy sama daddy ya sayang " Dian, ibu Yura memeluk Yura.

" Janji cuma 2 minggu kan mom? " Tanya Yura masih dalam pelukan ibunya. Dian mengangguk.

"You don't want to hug daddy dear?" Tanya Artawan yang segera disambut pelukan Yura.

"I will miss daddy and mommy " Airmata Yura tidak bisa ditahan. Ia paling mudah menangis.

" Don't cry dear " Bisik Artawan sembari mengecup puncak kepala anaknya.

" Kalian ga anggep Leo disini? " Tanya Aldeleo kakak kandung Yura. Sontak mereka semua tertawa. Mereka melupakan anak kedua mereka.

" Kamu jaga adikmu. Jangan dibuat nangis. Jangan pulang malem, dan jangan lupa sempat kan waktu untuk datang kekantor daddy. Itu tanggungjawab kamu " Pesan Artawan membuat Aldeleo melongo.

" Berasa ngurus anak gue " Lirih Leo.

" Leo, mommy juga nitip Yura. Kamu jaga diri. Inget jangan coba coba pergi ke club. Jaga kesehatan kalian ya " Ujar Dian yang diangguki oleh Yura dan Leo.

" Leo antar Yura sekarang nanti telat. Mommy sama daddy berangkat sekarang. Mommy sayang kalian " Ujar nya memasuki mobil.

" Kalau udah sampai kabarin " Teriak Leo merangkul Yura yang menangis memeluknya.

" Heh cengeng! Cepet berangkat udah mau telat ini " Ujar Leo menarik Yura agar tidak terus memeluknya.

" Dasar jahat! " Ujar Yura segera memasuki mobil Leo yang sudah siap.

•••••••

" Hampir telat ya? " Bisik seseorang pada Yura yang sedang menumpu lututnya karena capek berlari, hampir saja ia telat. Yura menegakkan kembali tubuhnya. Ia hanya menatap sinis cowok disampingnya ini.

" Makasih minumnya, maaf gue haus " Ujar cowok yang belum Yura kenali. Ia menatap horor cowok disampingnya, bagaimana bisa dia meminum air milik Yura?

" Sialan lo! Dasar anak Setan! " Marah Yura tidak terima.

" Iya gue emang Alan. Tapi lo salah, gue bukan anak setan " Jawab Alan. Ya ALAN RIVALSYA WIBOWO. Cowok dengan sifat absurd dan petakilan.

" Lo siapa? " Tanya Alan santai.

Belum sempat Yura menjawab, teriakan menggema milik pak Anton, guru kesiswaan sekaligus guru terkiler menghentikan pembicaraan mereka berdua.

" Kabur " Alan menarik tangan Yura yang masih terkejut. Mengajaknya berlari menghindari amukan pak Anton.

" Lepasin tangan gue! Dasar ga sopan! " Ujar Yura saat dirasa aman dari pak Anton.

Alan terkekeh " Sorry sorry " Ujarnya.

" Gue sumpahin lo habis ini kencing " Ujar Yura merebut botol minumannya yang masih dipegang Alan. Alan hanya melongo menatap punggung Yura yang kian menjauh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Is This Happy Ending? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang