[Perhatian]
Pesan: Sebelum membaca cerita di bawah ini, pastikan anda tidak dalam keadaan mengantuk (yaiyalah kalo ngatuk ya tidur bukan malah baca wkwk).
Pastikan posisi anda saat membaca dalam keadaan nyaman, jarak antara mata dengan hp jangan terlalu dekat (nanti dighosting lagi, ehh salah ahahaha). Satu lagi, atur kecerahan layar hp anda sesuai tempat di mana anda membaca. Terima kasih perhatiannya :)
Udah penasaran yaa? Daaaannnn ini diaaaaaa, selamat membaca.Udara pagi bagaikan es, tanpa permisi menyelimuti kulit. Dengan mengendarai montor matic-nya, ia akan berangkat ke sekolah setelah sekian lama belajar dari rumah karena pandemi.
"Bu.., Rama berangkat dulu ya, " katanya dengan berteriak sambil memanasi motor di halaman depan rumah.
"Iyaa..., hati-hati ya, jangan ngebut lho.., " nasihat ibu dengan berteriak dari ruang tamu.
"Iyaa siaapp," balas Rama.
Ibu keluar untuk melihat Rama pergi ke sekolah.
"Hand sanitizernya udah?," tanya ibu saat Rama mencium tangannya.
"Udah ada kok di tas," jawab Rama memakai masker dan lanjut memakai helm.
Hari yang cerah menemani Rama sepanjang jalan menuju ke Sekolah. Semenjak pandemi orang-orang jarang pergi keluar rumah dengan kendaraan mereka. Mungkin itu sebabnya langit cerah dan udara terasa segar di Kota Solo.
Sampai di sekolah Rama memarkirkan motornya dan dicek suhu tubuh serta harus mematuhi protokol kesehatan yang berlaku selama pembelajaran tatap muka.
"Ram..., mau ke mana..?" tanya Faisal, teman sekelasnya Rama.
"Toilet bentar.., " jawab Rama dari lapangan lalu berjalan menuju toilet.
Ketika hampir sampai di toilet, Rama terdiam kaku terpukau karena melihat seseorang yang keluar dari toilet cewek. Cewek itu mengambil masker dari saku baju dan hendak memakainya.
"Aduhhh.., maaf-maaf, aku nggak lihat kamu barusan," kata dia merasa bersalah karena sudah menabrak Rama.
"Ohh, nggak apa-apa kok, santai aja," jawab Rama setelah bengong terpukau dengan kecantikan cewek di depannya.
"Maaf ya, gara-gara aku maskermu jatuh. Gimana kalau aku ganti aja?, bentar ya aku ambil di tas aku," kata cewek itu masih merasa bersalah.
"Eh-eh, nggak usah, aku masih ada kok di tasku," kata Rama dengan refleks memegang tangan cewek itu.
Rama menghadap ke samping kanan, begitu pula cewek itu. Tak sengaja keduanya saling berhadapan satu sama lain.
"Maaf, nggak sengaja," Rama melepaskan pegangannya dan salah tingkah.
"Iyah nggak apa-apa," balas cewek itu.
Rama dan cewek itu tak sadar bahwa ada Bu Sri yang melihat mereka dari jauh.
"Heeyyy kalian!!, lagi ngapain di situ?, jaga jarak kalian berdua," tegur Bu Sri dengan nada tinggi dari kejauhan.
Rama dan cewek itu kaget, keduanya tak sempat menjawab Bu Sri. Rama langsung menuju toilet dan cewek itu juga langsung menuju kelasnya.
Setelah merapikan baju dan rambut yang berantakan karena memakai jaket dan helm, Rama menuju ke kelas yaitu di kelas XI IPA 1 untuk memulai belajar di hari pertama PTM (Pembelajaran Tatap Muka).
"Ram?, Rama?..," panggil Faisal yang tempat duduknya di belakang Rama.
"Heemmm, apa?," jawab Rama tanpa menengok belakang.
"PR kita udah apa belum?," Faisal tanya pada Rama.
"Lu itu gimana sih?, ini kan hari pertama masuk dodol!," jawab Rama dengan kesal tapi dengan suara pelan agar tidak terdengar guru.
"Laahh, iya juga yak hehe," Faisal menggaruk kepalanya sambil tertawa kecil.
Pelajaran hari pertama dimulai. Rama mendengarkan guru dengan baik. Miss Dhani menyampaikan materi bahasa inggris dengan singkat dan jelas.
"Sal?, Faisal?," panggil Rama ketika melihat Faisal sibuk sendiri dengan kertas dan pensilnya.
"Haahh?, iyah apa?," Faisal mendengar kata Rama.
"Ngapain?," Rama heran.
"Biasa bro, berkarya untuk bangsa hehe," kata Faisal sambil ketawa kecil.
"Halah berkarya untuk bangsa apaan?, itu tuh liat papan tulis tuh belajar buat memajukan bangsa," nasihat Rama untuk Faisal si kocak.
"Hehe, siap profesor," kata Faisal untuk Rama si pinter.
Tak terasa waktu pulang tiba. Rama kembali melihat cewek itu lagi dari depan kelasnya.
"Fajar mana?, kok belum keluar dari kelasnya?," tanya Rama pada Faisal yang baru keluar dari kelas.
"Ini nih, baru chat, udah pulang duluan katanya," jawab Faisal sambil pegang HP-nya.
"Ya udah yukk gass pulang," ajak Rama yang membetulkan maskernya yang dipakai.
"Gaassss..." Faisal memulai langkah.
"Eh-eh-eh, bentar-bentar tunggu," Rama melihat dari kejauhan di depan kelas sebelah ada cewek yang tadi pagi menabraknya.
"Ada apaansih..?, ayok lah, buruan keburu panas nih," Faisal heran.
Cewek itu bersama dua orang temannya sedang ngobrol sambil tertawa di depan kelas mereka yaitu klas XI IPA 4.
"Si Mawar mana sih?, kok lama banget, hadehh..," kata cewek itu mengeluh dan memakai hand sanitizernya.
"Masih di dalem kelas, disuruh nunggu bentar katanya," Ana menjawab sambil liat-liat foto di instagramnya BTS.
"Iya nih, lama ah.., mau olahraga ini aku," ucap Hani dengan nada kesal.
"Sabarrr....," kata Ana yang dari tadi masih melihat foto-foto member BTS.
"Ayok guysss letss go.., kita pulang," Mawar keluar kelas dengan memakan sebungkus cilok.
"Yaa ampuun, pantes aja lama," keluhan cewek itu.
"Hehe, maaf isi bensin dulu sebelum pulang Ra, ahahahaa," Mawar membela diri.
"Makan satu bungkus aja lama banget sih?, ucap Hani.
"Siapa bilang cuma satu bungkus, orang ini yang kedua kok," Mawar menguyah cilok dengan lahap.
"Astagfirullahaladzim, yang bener?, emang temenku yang satu ini kalo soal makan tidak diragukan lagi, mantap ahahahah," Rara tertawa melihat Mawar.
"Iya bener, orang di tasku masih ada sebungkus cilok lagi," Mawar masih menguyah ciloknya.
"Astaga Ya Tuhann..., diet Ma diet, liat tuh perut, canda perut ahahah," gurauan Ana.
"Ehh.., udah-udah bercandanya, hayuk pulang yuk ah, liat tuh udah sepi nih udah pada pulang semua," Hani yang pengen cepet pulang.
"Jangan lupa maskernya dipake guysss," Rara mengingatkan yang lain.
Rara, Mawar, Ana dan Hani pulang bersama ke rumah masing-masing.
"Ram?, Rama?, emang ada apaansih bro? yaelah, ayolah buruan balik rumah," tanya Faisal pada Rama yang abis liatin Rara dan gengnya.
"Hah? apa?, ohh ngga apa-apa, yuk balik," Rama menjawab Faisal.
(Berlanjut di bagian 2).
KAMU SEDANG MEMBACA
BERSEMI BERSAMA PANDEMI
Novela JuvenilPandemi memiliki dampak yang sangat besar bagi umat manusia, termasuk Rama. Ia harus hidup berdampingan dengan pandemi. Masa remaja Rama yaitu perihal asmara pun tak luput dari dampak yang ditimbulkan oleh pandemi. Asmara pertama Rama tumbuh, tapi I...