Episode 1

6.6K 223 77
                                    

"kau sedang banyak pikiran?"

Yoongi merengut saat tiba-tiba seorang laki-laki datang menghampirinya dan merebut seputung rokok yg tengah ia hisap, laki-laki itu baru saja mengusik acara santainya di balkon sebuah apartemen mewah lantai 13 ini

Laki-laki yg hanya mengenakan boxer tersebut bernama Hoseok,tanpa rasa bersalah ikut duduk di samping Yoongi dan menyesap habis rokok miliknya. Membuat Yoongi melihatnya sedikit kesal

"Itu rokok terakhir ku" keluh Yoongi

"Kau belum menjawab pertanyaan ku, Yoon"

Yoongi menghela napas jengah, ia merapikan bathrobe nya, dirinya mulai merasa dingin dengan angin malam yg semakin kencang berhembus. Lantas bagaimana dengan Hoseok?

"Aku tidak memikirkan apapun" jawab Yoongi kemudian

"Tumben merokok lagi" komentar Hoseok

"Hanya ingin. Aku bosan menghabiskan uang ku untuk wine setiap harinya"

Hoseok terkekeh, membuang putung rokok yg telah ia pastikan mati itu ke sembarangan tempat. Lantas mendekat pada Yoongi, merangkuhnya dan memberikan jilatan kecil pada cuping telinga Yoongi membuat laki-laki manis itu bergidik geli

"Jatah mu sudah berakhir, Tuan Hoseok" ucap Yoongi memperingati, ia sedikit mendorong dada Hoseok agar mereka memiliki jarak

"Aku masih ingin" kata Hoseok berbisik seduktif

"Bayar aku dua kali lipat. Maka aku akan berikan apa yg kau mau"

Hoseok tersenyum sinis "kau seperti baru mengenal ku sehari saja"

"Aku hanya antisipasi. Aku tidak mau memberikan 'pelayanan' ku secara cuma-cuma. Kau tau itu"

Hoseok mulai menyibak bathrobe yg Yoongi kenakan, menampilkan bahu mulus laki-laki yg berstatus teman lamanya itu,berawal dari teman biasa hingga kini saling 'memanfaatkan' satu sama lain

"Ya. Aku sangat tau, Yoon. Bahkan aku akan memberikan berapapun yg kau minta kalau kau mau melayani ku sampai pagi"

Kedua pasang mata itu saling tatap begitu dalam, Yoongi nampak terbuai dengan usapan lembut Hoseok pada rahangnya

"Bagaimana? Kau mau?" Tanya Hoseok

"Besok pagi aku harus bekerja"

Hoseok berdecak "aku yakin kau sudah punya banyak uang. Untuk apa kau masih bekerja di tempat yg bahkan gajinya tidak seberapa itu"

"Kau tau apa alasan ku, Hoseok-ah"

"Ya ya ya. Untuk menutupi profesi pelacur mu ini, kan?"

Yoongi tersenyum kecil, ia sama sekaki tidak tersinggung dengan perkataan Hoseok barusan kepadanya karena memang itu faktanya. Yoongi masih bekerja sebagai pegawai bank itu memang hanya semata-mata agar orang-orang di lingkungan sekitarnya menilai dirinya memiliki pekerjaan yg normal pada umumnya

Namun nyatanya tidak

Menjual tubuhnya jauh lebih dapat menghidupinya ketimbang berjam-jam duduk di depan komputer melayani nasabah. Dan 'pekerjaan sampingannya' itu sama sekali bukan hal yg harus ia banggakan dan umbar, bukan?

"Jadi kau menolak melayani ku sampai pagi?"

"Waktunya tidak tepat. Carilah waktu saat aku libur kalau kau mau aku melayani mu sampai pagi"

Hoseok mendengus kesal "baiklah. Kalau begitu satu ronde lagi setelah itu aku akan mengantarmu pulang"

Yoongi mengangguk mengiyakan dan layaknya melihat lampu hijau, Hoseok langsung saja tanpa ragu menyambar bibir merah muda Yoongi, melumatnya begitu rakus seolah ia akan ditinggalkan begitu lama setelah ini

Yoongi melenguh menikmati permainan bibir dan lidah Hoseok, kedua tangannya refleks melingkar pada leher Hoseok saking intensnya ciuman mereka. Hoseok pun tak main-main semakin merapatkan tubuh mereka, mengusap-usap sensual punggung Yoongi bahkan salah satu tangannya mulai meremas bokong montok si manis

Selang beberapa lama, keduanya mengakhiri ciuman mereka akibat kebutuhan pasokan udara. Wajah Yoongi sudah memerah, sangat kontras dengan kulit putihnya, bibirnya membengkak akibat ciuman panas mereka. Benar-benar semakin menaikkan gairah Hoseok saat melihatnya

"Kita coba hal baru"

"Apa?" Tanya Yoongi bingung

"Kau belum pernah kan bercinta di balkon?"

"Kau gila? Nanti ada yg lihat gimana?" Sela Yoongi terkejut

"Tidak akan ada yg lihat"

Yoongi melihat ke sekelilingnya, apartemen mewah Hoseok memang sangat tinggi, yg Yoongi lihat juga hanya gedung-gedung besar yg serupa yg jaraknya tidak sedekat itu untuk dapat melihat aktivitas manusia di setiap celahnya

Yoongi menelan ludahnya kembali menatap ragu pada Hoseok

"Sensasinya pasti akan sangat luar biasa" ucap Hoseok ber-smirk ria

"Terserah kau saja selama kau membayar ku"

Hoseok bersorak ria dalam hatinya, langsung saja ia mulai membuat Yoongi kembali telanjang. Memampangkan tubuh mulus itu tanpa celah, tubuh yg benar-benar tidak pernah bosan untuk Hoseok nikmati

"Yoon, menikah saja dengan ku. Aku benar-benar tidak bisa membayangkan kau memuaskan laki-laki lain selain aku" ucap Hoseok seraya tangannya memilin puting merah muda Yoongi, Hoseok benar-benar menikmati ekspresi Yoongi yg keenakan ini

"Makanya jangan dibayangkan, bodoh" ucap Yoongi disela-sela menahan desahannya

"Tapi aku jadi penasaran. Kau pernah threesome?"

Yoongi menggeleng

"Kalau begitu kapan-kapan kita perlu mencobanya. Aku ingin melihat bagaimana kau memuaskan orang lain"

"Dasar gila"

"Aku akan membayar mahal untuk itu nanti. Jangan khawatir"

Hoseok tertawa ringan, lantas ia membawa Yoongi berdiri di pinggir pagar balkon. Memposisikan dirinya tepat di belakang tubuh bugil Yoongi

"Hoseok-ah" Yoongi nampak malu padahal tidak akan ada yg melihat mereka, tapi baginya pengalaman baru bercinta di liar ruangan ini benar-benar membuat nya ketar-ketir takut ada yg melihat. Melihat tubuh telanjangnya bahkan melihat bagaimana ia digenjot. Itu sangat membagongkan menurutnya

"Tenang, Yoon. Aku tidak akan lama"

Usai mengatakan itu, Yoongi bisa merasakan benda tumpul kepunyaan Hoseok kembali menyapa goa hangatnya

"Ahh"

Yoongi mendesah pelan, ia meremas pinggiran pagar balkon untuk melampiaskan rasa sakit sekaligus nikmat yg diberikan Hoseok padanya

"Kau milik ku malam ini, Yoongi-ya"



.














Next siapa ya?
Genre apa enaknya?

SIDE JOBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang