BERLIAN 3

2 0 0
                                    

   "siapa?"

   Junghwan menatap bingung wajah seseorang yang berdiri menatap tajam Haruto, tanpa sedikitpun memandang dirinya yang kini berdiri lebih dekat dengannya.

   Wajah tirus dengan rambut hitam legam, menutup sebagian kedua mata yang mengikuti kombinasi warna rambut hitam mengkilat. Junghwan mengernyit heran padanya, memang ini pertemuan pertama pada seorang lelaki tersebut dihadapannya. Namun, entah kenapa ia merasa jengkel dengan senyuman di wajahnya yang menunjukan keramahanya itu teruntuk dirinya atau pada haruto yang ada di belakangnya.

   "Ternyata kau benar-benar disini, sialan kau Haruto." Maki lelaki tersebut berbisik dengan nada suara rendah, namun terdengar jelas oleh Junghwan yang berdiri lebih dekat padanya.

   Junghwan membelalakan matanya mendengar makian kecil yang terdengar sangat kecewa dengan kedatangan Haruto ke Sekolah Menengah ini.

   "Hey Haruto, kau mendaftar sekolah ini juga ternyata." Ujar cowok tersebut dengan nada suara menjengkelakan.

   "hmm, seperti yang kau lihat." Balas Haruto dingin.

"Yah, dengan begitu kau tak akan lari lagikan?"

   Haruto terdiam menatapnya dingin.

   "Tentu saja kau juga pasti masih ingat memory itu bersamamu kan, jangan sampai kau lupa."

   Tatapan Haruto berubah. Junghwan tersentak dengan perubahan wajah Haruto yang lugu menjadi tatapan Gagak yang menatap segala sesuatu mangsanya dengan tajam, seolah itu menjadi target dan musuh baginya.

   "Apa yang ingin kau bicarakan sebenarnya Jaehyuk-Hyung?" Dingin Haruto.

   "Perlukah?"Pikirnya.

   Junghwan merasa tambah ling lung sendiri dengan sikap mereka yang saling berpandangan tajam tanpa sedikitpun memperhatikan keberadaanya yang menjadi pembatas antara mereka. Terlebih percakapan mereka yang sepertinya terdengar serius olehnya.

   'Tapi tunggu, Haruto seperti mengatakan Jaehyuk –Hyung kepadanya, apa dia Hyungnya' Batinnya menatap kembali lelaki tampan dihadapannya, kemudian beralih memandang Haruto.

   Wajah yang berbeda meskipun sama-sama terlihat menawan untuk dilihat. Junghwan menggeleng, setelah memastikan nama mereka yang sangat berbeda jauh darinya, mungkin pikirannya salah pemahaman kali ini karna ia baru menyadari kata 'Hyung' adalah cara seseorang menghormati pangkat umur yang tidak jauh melebihi kita.

   'Mungkin seseorang yang ia kenal?'

   "Corridor."Ucapnya setelah lama ia berfikir. "yah, sepertinya aku memang membutuhkan tempat yang sedikit agak leluasa untuk berbicara empat pasang mata denganmu."

   "Baik, Kau bisa duluan menuntunku kesana." Paham Haruto.

   "Menurut seperti biasanya ya? bagus."Ujar Jaehyuk.

   "Hey, tunggu dulu, kau tak bisa seenak hati membawanya pergi begitu saja!" Teriak Junghwan menepuk bahu lelaki bernama Jaehyuk tersebut.

   "Kenapa tidak bisa?" bingung Jaehyuk menatapnya. "kau siapanya?"

  "Tentu saja kita teman, benarkan Haruto?" Ujarnya percaya diri.

"Benarkah? Kau yakin kau temannya? Aku tidak tahu itu."

"Tidak kau salah. Dia hanya kenalanku, kau tak perlu beurusan dengannya." Jawabnya cepat.

'Apa?!" Kaget Junghwan tidak percaya dengan jawaban konyol padanya. "H-hei, kenapa kamu berkata seperti itu? bukankah kamu pernah mengatakan kita teman?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Blink Like Diamond || TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang