1. A Secret For Two🍒

2.9K 232 6
                                    

~Kwangya University~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Kwangya University~


'BRAAAKK'~

"Ah, maaf" Winter yang terburu-buru tidak sengaja menabrak seseorang. Ia dengan segera membantu membereskan buku-buku orang yang di tabraknya itu.

"Sekali lagi saya minta maaf" ulangnya sambil membungkukkan badan.

Sedangkan orang yang di tabraknya itu hanya menampilkan wajah datarnya saja, "Apakah sebelumnya kita saling kenal?" tanyanya tiba-tiba.

Winter menaikkan satu alisnya, ia lalu meneliti orang yang di tabraknya dari atas sampai bawah, sambil mencoba mengingat-ngingat, apakah sebelumnya mereka saling mengenal?

"Maaf kak, kayanya gak deh, soalnya seinget saya, saya belum pernah liat kakak sebelumnya" jawab Winter jujur.

'Kakak? Dia kira aku ini mahasiswa disini apa?'~batin orang yang di tabrak Winter, sambil menatap Winter dengan intens.

"Oh, mungkin saya salah orang" ucapnya, lalu berlalu pergi begitu saja.

'Aneh'~batin Winter menatap kepergian orang yang di tabraknya barusan. Lalu ia segera menuju ruang administrasi pendaftaran.

~💙~

"Sayang, mommy pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, mommy pulang"

"Mommyyy,.." teriak anak perempuan yang langsung memeluk Karina dengan erat.

"Mommy pulangnya kenapa lama banget? Minji kangen sama mommy" ucap Minji, putri Karina sambil mempautkan bibirnya.

'Chup'~

Karina mencium pipi putrinya yang sangat menggemaskan itu.

"Maaf ya sayang, tadi mommy ada urusan, jadi mommy pulangnya telat" sesalnya.

"Kak Jeongmin nya mana? Kok Minji sendirian?"

"Kak Jeongmin lagi di kamar mom, Minji ajak keluar gak mau" kesal Minji pada kakak laki-lakinya itu.

Karina mengangguk mengerti dengan sifat putranya yang jauh lebih pendiam ketimbang putrinya. Bisa di katakan Jeongmin lebih mirip dengannya, tidak suka banyak bicara, sedangkan Minji mungkin mirip suaminya?

"Ayo sekarang kita makan dulu, kalian pasti belum makan kan?" Minji mengangguk.

"Ya udah, sanah kamu panggil kakak kamu, mommy mau nyiapin makanannya dulu"

"Siap mom" Minji segera bergegas menuju kamar kakaknya.

~💙~

"Tadi di sekolah gimana?" tanya Karina pada kedua anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tadi di sekolah gimana?" tanya Karina pada kedua anaknya. Hal itu memang sudah menjadi kebiasaanya, setiap makan malam ia akan menyempatkan diri mengobrol dengan kedua anaknya perihal kegiatan mereka selama di sekolah maupun di luar sekolah.

"Biasa aja mom" jawab Jeongmin acuh.

Karina mengangguk, "Kalo Minji gimana? Ada yang menarik gak hari ini?" kali ini perhatiannya berpusat pada anak keduanya.

"Yang menarik sih gak ada mom, tapi yang bikin kesel ada" Minji melirik kesal pada kakaknya.

"Oh ya? Apa tuh yang bikin putri cantik mommy kesel?"

"Tuh" tunjuk Minji pada Jeongmin yang sedang melahap makan malamnya dengan santai.

"Kenapa kakak kamu? Emang dia udah ngapain kamu sampe bikin kamu kesel?" tanya Karina penasaran.

"Masa Minji setiap hari di titipin surat cinta mulu sama penggemarnya kak Jeongmin mom? Kan bikin kesel. Emang di kira Minji ini tempat penitipan surat cinta apa?" Minji tampak cemberut.

"Itukan salah kamu sendiri, kakak kan udah pernah bilang, kalo ada yang nitipin surat buat kakak langsung buang aja, tapi kamu malah di terima" jawab Jeongmin acuh.

"Tapi kan kasian kalo langsung di buang gitu aja, mereka pasti udah capek-capek nulis suratnya buat kakak" tentu saja Minji merasa tidak tega jika harus membuang langsung suratnya tanpa dibaca terlebih dahulu.

"Jeongmin, mending kamu terima aja kalo ada yang mau kasih kamu surat, biar adik kamu gak kesusahan lagi, lagian gak ada ruginya juga kalo kamu terima suratnya" nasehat Karina.

"Iya mom, maafin Jeongmin" Jeongmin menunduk merasa bersalah.

Karina tersenyum melihat itu, ia lalu mengelus kepala putranya, "Gak papa sayang, kamu gak salah kok"

"Ya udah kita lanjutin makannya" lanjut Karina.

Kemudian mereka bertiga pun makan dengan tenang terkadang di selingi dengan obrolan-obrolan ringan.

































~💙Forget You, Remember Love💙~

"Aku mulai bermain sebagai orang asing
Aku tidak begitu peduli dengan arti di balik kata-kata itu

Aku pikir aku memiliki banyak trik yang bisa aku mainkan
Namun seberapa banyak latihan pun, aku masih tidak bisa melakukannya

***

Forget You, Remember Love💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang