9. One Love💚

1.8K 209 32
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 09.00 tepat, tapi Winter belum juga bangun dari mimpi indahnya. Padahal hari ini ia memiliki kelas. Ia masih bersembunyi di balik selimut tebalnya dengan pakaian yang berserakan di lantai. Di dalam selimut, tubuhnya itu tidak memakai pakaian sehelai pun. Aktifitasnya semalam dengan sang dosen yang membuatnya berakhir dengan tubuh telanjang.

Sedangkan Karina sudah dari pagi pergi ke kampusnya. Tidak memperdulikan suaminya yang masih terlelap di kasur. Percuma dibangunkan, tapi tetap saja tidak mau bangun juga. Membuat Karina frustasi sendiri berakhir ia meninggalkannya.

Di rumah sedang sepi, Suzy dan Soohyun sedang pergi. Jadi hanya ada Winter dan para pekerja saja. Minji dan Jeongmin sudah pergi ke sekolahnya sejak pagi. Mereka berangkat bersama dengan Karina.

Sinar matahari yang masuk dari celah jendela, membuat tidur Winter terusik. Bebarapa kali ia mengerjapkan matanya. Di rasa nyawanya sudah terkumpul, ia lalu duduk dan melihat ke sekelilingnya. Tampak sepi dan hening. Hal itu membuat Winter mengernyit heran. Tidak biasanya rumahnya sepi seperti ini. Karena semenjak Karina dan kedua anaknya itu tinggal di rumahnya, rumahnya selalu ramai dengan suara-suara anak-anaknya.

Winter bangun dan memunguti pakaiannya yang ada di lantai, ia tidak melihat pakaian Karina di sana membuat dirinya semakin heran saja.

Winter masih belum mengingat jika hari ini adalah hari senin, hari di mana semua orang sibuk. Dengan santainya ia berendam. Tidak mengingat ia memiliki kelas pagi.

Setelah cukup lama berendam, Winter segera keluar dari kamar mandi dan memakai pakaiannya. Dapur adalah tujuan utamanya sekarang.

Aktifitasnya dengan Karina semalam membuatnya kehabisan banyak tenaga, Karina cukup liar juga dalam urusan ranjang. Hingga membuatnya kehabisan tenaga, sepertinya mulai sekarang ia harus rajin berolahraga.

Mengingat itu membuat Winter senyum-senyum sendiri, tidak menyangka bisa menaklukan black mamba kampusnya. Rasanya ia ingin memamerkan pencapaiannya itu pada semua orang. Pasti nanti mereka semua akan terkejut mendengarnya.

Karina yang mereka kenal sebagai wanita yang dingin dan kejam bisa di buat tidak berdaya di bawahnya. Hanya dengan satu malam. Wow amazing bukan?

Memikirkan hal itu membuat Winter menggila, ia sekarang sudah seperti gadis remaja yang sedang jatuh cinta. Malu-malu. Jatuh cinta ternyata semenyenangkan ini pikirnya.

Setelah mengambil makanan di dapur, Winter duduk di sofa ruang tamu. Ia memperhatikan ke sekelilingnya yang tampak sepi, memunculkan kerutan di dahinya.

"Tumben rumah sepi, pada kemana ya?" monolognya.


Sedangkan di sisi lain Karina kebingungan tidak mendapati keberadaan Winter di kampus. Sudah di hubungi tapi handphone nya tidak aktif.

'Apa masih tidur ya?' batinnya.

Melihat Isa yang kebetulan lewat, Karina langsung menghentikannya.

"Oh maaf, Isa saya mau tanya, Winter di mana ya? Dari tadi saya cari-cari gak ketemu" tanyanya.

Isa sedikit heran mendengar Karina menanyakan Winter. Tidak biasanya.

"Dia belum ngumpulin tugas dari saya" seakan tahu jika Isa memandangnya dengan tatapan heran.

"Winter belum dateng bu, saya juga kurang tau kenapa, padahal dia ada kelas hari ini" jelas Isa. Karina hanya mengangguk, "Ok, makasih" buru-buru Karina pergi ke ruangannya, guna mengambil kunci mobil.

"Karina" yang di panggil pun langsung menoleh ke asal suara.

"Jaehyun? Ada apa?" heran melihat Jaehyun ada di area kampusnya. Laki-laki itu biasanya jam segini masih berada di kantornya.

"Ah, aku cuma mau ngajak kamu makan siang" senyum Jaehyun.

"Maaf Jae, aku gak bisa" Karina hendak pergi namun Jaehyun segera memegang lengannya.

"Please Rin, cuma makan siang doang, masa kamu gak mau temenin aku?" mohon Jaehyun.

Karina tampak bingung, tidak enak juga kalau ia menolak ajakan Jaehyun, toh cuma makan siang saja, sepertinya tidak akan ada masalah.

Pada akhirnya Karina mengiyakan juga ajakan Jaehyun. Niat awalnya ingin menemui Winter di urungkannya kembali. Winter pasti masih di rumah, dan dia tentu baik-baik saja. Jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi.

Karina masuk mobil Jaehyun. Mereka menuju cafe terdekat. Karena Jaehyun hanya punya waktu sebentar. Setelah itu ia harus kembali lagi ke kantornya.

Sesampainya mereka di cafe, mereka segera mencari tempat duduk. Dekat dengan jendela adalah pilihan yang paling tepat untuk tempat makan siang mereka.

"Gimana keadaan kamu?" tanya Jaehyun memulai percakapan di antara mereka.

"Baik"

Jaehyun tersenyum tipis mendapat jawaban singkat dari Karina, "Suami kamu gimana? Baik?"

Karina mengangguk, "Dia baik, walau kadang suka kekanak-kanakan sikapnya"

"Oh ya? Bukannya tipe kamu itu yang dewasa ya?"

"Hem, aku juga gak tau gimana awalnya aku bisa nikah sama dia" ucap Karina. Yang belum sepenuhnya mengingat masa lalunya bersama Winter.

"Kalo misalnya aku ketemu kamu lebih dulu dari suami kamu itu, kamu pilih mana?"

"Mungkin kamu?" ragu Karina.

"Alasannya?"

"Kamu dewasa, baik, dan udah mandiri juga, gak ada alasan buat aku gak suka sama kamu" jelas Karina.

Jaehyun tersenyum puas dengan jawaban Karina. Ia sengaja memancing Karina agar mengatakan seperti itu. Karena ia tadi sempat melihat kehadiran Winter di sana. Tentu ia tahu tentang Winter, karena ia menyelidikinya.

"Sayang banget ya aku telat ketemu kamunya, coba aja aku dateng lebih dulu, kamu pasti udah jadi istri aku sekarang" ucap Jaehyun.

Winter mengepalkan tangannya. Karina masih saja menemui Jaehyun. Dan tadi dia bilang apa? Kalau Jaehyun datang lebih dulu darinya dia akan memilih Jaehyun ketimbang dirinya? Winter tertawa miris. Ia sadar jika ia bukan suami yang di impikan Karina. Ia masih kekanak-kanakan, dan juga ia masih meminta uang pada orang tuanya. Tidak seperti Jaehyun yang sudah bisa menghasilkan uangnya sendiri.

Winter meninggalkan cafe dengan hati yang hancur tentunya. Niatnya ingin membelikan Karina makanan, tapi ia sudah mendapati istrinya itu makan siang dengan orang lain.

'Anjing!' maki Winter, mengendarai motornya dengan kecepatan penuh. Tidak tahu harus kemana ia sekarang. Tidak mungkin jika ia pulang ke rumahnya, karena ia belum siap jika bertemu Karina. Hatinya masih sakit.

'TIIIINNNNN'









'BRAAAKKKK'
























































~💙Forget You, Remember Love💙~

"Sungguh, apa yang terjadi dengan hatiku?
Aku bahagia melihatmu tersenyum
Dan aku berusaha menghibur diriku dengan kebohongan itu
Karena tempat yang kau tuju bukan aku"

***

Forget You, Remember Love💙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang