🦋🌻

3.9K 485 61
                                    

"disini aja~"







"Sambil kerja ya?"








"Eung...ngga boleh"







"Mamas masih ada kerjaan lho dek, kalau udah selesai nanti peluk lagi ya"






Sejak pulang dari rumah sakit tadi, junkyu terus merengek meminta haruto memeluknya sepanjang hari.

Haruto bingung mencari alasan. Masalah nya besok akan ada meeting antara perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan properti miliknya. Berkas berkas yang belum dikerjakan pun masih banyak.

Haruto sendiri pun juga tidak mau meninggalkan istrinya yang sedang rewel. Bahkan,haruto juga sudah menawarkan junkyu agar mamanya datang kesini menemani istrinya tapi,ditolak.

Junkyu sedari tadi hanya menenggelamkan tubuhnya pada dekapan suaminya. Nyaman yang junkyu rasakan.

"Libur dulu bisa ngga mas? Adek pengen mamas disini"

Melihat wajah istrinya yang cemberut, mata bulatnya yang berkaca kaca dan pipinya yang merah haruto jadi tidak tega. Namun, pekerjaannya saat ini mendesak sekali.

"Nggak bisa sayang" tangan haruto membenahi rambut milik si manis yang terjuntai kebawah.

"Bentar aja, aku janji bakal meluk adek sampe pagi"

Junkyu menatap mata suaminya yang menyendu. Dia tidak boleh egois, bagaimana jika haruto bangkrut karena larangannya ini? Junkyu tidak mau jadi gembel.

Junkyu melepaskan dekapan suaminya pada tubuhnya, "iya deh. Tapi sebentar lho, kalau nggak aku ngambek"

Haruto mengecup kilat bibir junkyu, "siap sayang "

Haruto bangkit dari tidurnya berjalan keluar kamar menuju tempat kerja pribadinya dirumah. Kepala haruto berbalik melirik sekilas junkyu, "kalau ada apa apa bilang lho ya"

Junkyu tersenyum sebagai jawaban. Ketika suaminya menutup pintu kamar segera junkyu bangkit  menuju toilet untuk mengambil sesuatu yang tersimpan disana.

Junkyu menatap benda yang berada ditangannya, jari telunjuknya menyentuh area dahi seperti sedang berfikir sesuatu.

"Di dalem kotak kado udah biasa, ngomong langsung juga nggak ada demek demeknya sama sekali. Mmm kalau gitu..."

Junkyu mengedarkan pandangannya ke sepenjuru kamar. Maniknya berhenti pada benda panjang hitam yaitu spidol.































Jari jemari haruto bergerak cepat mengetik pada keyboard komputer miliknya. Berkas berkas yang menumpuk kini sudah berkurang, tinggal dua berkas saja yang ia harus dikerjakan.

Pikiran otak dan hati juga berbeda saat ini. Haruto sangat mencemaskan istrinya. Sedang apakah junkyunya? Tidur atau ada kegiatan lainnya.

Ponsel haruto tiba tiba berdering, ia melirik sekilas nama kontak tersebut. Menghela nafas pendek lalu mengangkat panggilan itu.

"Ganggu aja lu woo."



"Weh, santai pak bos"





Haruto benci orang yang mengulur waktu. Rambut miliknya ia sibakkan kebelakang,

"Cepet, gue sibuk"






"Besok ngga jadi meeting siang, dimajuin jadi pagi"




HAPPY LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang