Lembar Kedua

2.2K 232 17
                                    

Seolah menjadi sebuah kebanggaan tersendiri, Kim Taehyung tersenyum tipis ketika wanita cantik di sebelahnya menyebut dirinya sexy. Well, ini memang bukan pertama kalinya Taehyung dipuji seperti itu oleh wanita cantik yang lain, namun, entah kenapa jantungnya bisa berdebar ketika Lalisa yang mengatakannya. Ini akan menjadi berbahaya dan menantang jika seorang playboy kaya raya terjerat oleh wanita sexy di sebelahnya. 

 Taehyung memperhatikan situasi sekitar yang cukup ramai diisi kalangan atas, beberapa selebriti nampak ditemani oleh manajer atau bodyguard mereka. "Kau sendirian datang kesini?" 

"Iya, aku suka sendirian," jawab Lalisa singkat.  Ia memang tidak pernah mengizinkan bodyguard atau manajer menemaninya masuk ke dalam club bersamanya. Lalisa ingin menikmati waktunya dengan bebas tanpa diawasi. 

Taehyung mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, jika ia menjadi seorang selebriti, dirinya pasti juga akan melakukan hal yang sama.  Tidak ada orang yang ingin diawasi saat ingin bersenang-senang.

"Siapa namamu?"

Pertanyaa yang sudah Taehyung tunggu sejak tadi. Ia memang sengaja tidak memperkenalkan diri sampai Lalisa yang bertanya.

"Kim Taehyung, kau bisa memanggilku Tae," ujar pria itu ramah. Taehyung bukan tipe pria dingin dan cuek jika dihadapkan dengan wanita yang sungguh panas dan sangat menarik di matanya.

"Kau pria yang berani karena sudah mendatangiku," ujar Lalisa lagi. Selain dikenal sebagai wanita cantik dan sukses di usia muda, Lalisa juga merupakan mawar di kalangan atas. Dia adalah wanita yang selalu menjadi pusat perhatian dimanapun dia berada.

Kim Taehyung menghabiskan masa mudanya di Inggris, dia tidak pernah kembali ke korea selama lima belas tahun terakhir. Wajar jika dirinya tidak tahu jika Lalisa adalah wanita yang suka bergaul dengan kalangan atas. Tapi, harus Taehyung akui, Lalisa memang memiliki aura yang akan membuatnya selalu menjadi center.

"Aku pria yang bisa mengimbangimu," kata Taehyung dengan tenang. Ia masih belum mengerti kenapa dirinya bisa dibilang berani hanya karena mendekati Lalisa.

"I'm a rich bitch, you know?" Lalisa melirik Taehyung yang menunggu kalimat selanjutnya. "Aku sangat berbahaya sebagai wanita, jadi biasanya hanya pria yang memiliki keberanian tinggi yang mendatangiku."

Taehyung menyeringai tipis mendengar kalimat angkuh yang keluar dari bibir plum wanita di sebelahnya. Ia menundukkan kepala dan terkekeh, lalu mengangkat wajah dan kembali menabrakkan pandangannya pada netra bambi Lalisa.

"Kau akan terkejut saat mengetahui siapa aku," balas Taehyung sinis. Ia benci di remehkan oleh seorang wanita. Harga dirinya sangat tinggi karena itu semua orang harus berada dibawahnya.

"Aku penasaran siapa dirimu."

"Bekerja sama lah denganku jika kau penasaran."

Meski sempat terlena dengan pemandangan indah di depannya, namun Taehyung tidak boleh melupakan tujuannya. Ia berencana untuk membuat Lalisa menjadi brand ambassador-nya agar ia bisa segera duduk di bangku CEO. Walau Taehyung sebenarnya juga tidak tahu kenapa harus Lalisa yang menjadi duta merek mereka.

"Ah, i see. Kau pandai memanfaatkan keadaan."

"Aku harus selalu menjadi pihak yang diuntungkan."

"Tapi aku sedang tidak ingin bekerja sama dengan siapa pun saat ini." Lalisa sudah memutuskan dari jauh hari jika ia akan hiatus sampai akhir tahun.

"Why?"

"Aku ingin menikmati hidupku dengan nyaman."

"Jadi, hidupmu tidak nyaman sekarang?"

"Nyaman tapi aku terlalu sibuk, jadwalku padat."

"Jadi jika jadwalmu tidak padat, kau mau bekerja sama denganku?"

Lalisa menatap Taehyung sepenuhnya, dibawah cahaya yang remang pria di depannya ini masih bisa terlihat sangat mempesona. Postur tubuh yang bagus dan wajah yang tampan membuat Lalisa ingin melemparkan dirinya sendiri ke pelukan pria itu.

"Kau ingin aku melakukan apa?"

Taehyung sudah merasa dia menang sekarang. Ia bisa duduk menjabat sebagai CEO minggu depan jika Lalisa sudah menandatangani kontrak dengan brand-nya.

"Jadilah ambassador dari brand exotics."

Lalisa mengangkat sebelah alisnya. Ia kenal dengan brand mewah yang sedang naik daun beberapa tahun terakhir. "Kau siapa?"

"Aku manager direktur Kim Corp, aku bertanggung jawab untuk brand ini," kata Taehyung yang semakin bersemangat. 

Kini ia merasa jika tugas pertama yang diberikan sang ayah cukup mudah, tidak sesulit yang ia kira sebelumnya.

Lalisa tidak menyangka sama sekali jika seorang manager direktur akan menemuinya secara pribadi seperti ini hanya untuk memintanya bekerja sama. Biasanya brand yang sudah ia tolak memang akan mencoba menghubunginya kembali, namun tidak ada yang benar-benar menemuinya secara langsung.

"Aku terkesan Pak direktur menemuiku secara langsung."

"Jadi, bagaimana?" Taehyung membawa punggungnya bersandar pada kursi. "Jadwalmu tidak akan terlalu padat dan aku pastikan semua shoot campaign dan majalah akan selesai dalam waktu tiga bulan."

Lalisa nampak berpikir sejenak. "Akhir tahun kurang lima bulan lagi, jika aku masih bekerja tiga bulan, maka aku cuma akan hiatus selama dua bulan."

"Apa itu waktu yang kurang buatmu hiatus? Bukan kah tidak baik jika hiatus terlalu lama? Kau model yang sedang berada di puncak, jika kau menghilang terlalu lama, kau akan digantikan."

Terlalu sering mengikuti berbagai organisasi membuat Kim Taehyung begitu mudah meyakinkan orang. Ia yakin jika Lalisa akan menyetujui tawarannya.

"Sepertinya kau tidak mengerti apapun tentang diriku," kata Lisa tiba-tiba. Ia memutar gelas yang berisi vodka di tangannya. "Aku tidak pernah takut untuk digantikan. Aku akan melakukan apapun yang aku mau."

Lalisa menatap mata kelam Taehyung dengan intens. "Sebaiknya kau tetap mencari yang lain karena aku sedang ingin liburan."

Taehyung menahan napas mendengar kalimat dari wanita sexy di depannya. Wajahnya yang bulat dan menawan terlihat sangat meremehkannya.

"Akan aku bayar seluruh biaya liburanmu." Entah apa yang sedang Taehyung pikirkan sampai mengatakan hal konyol seperti itu. Lalisa jelas akan menolaknya, wanita itu juga memiliki banyak uang.

"Aku memiliki uang sendiri."

Taehyung menggigit bibir bawahnya, ia harus melakukan sesuatu agar Lalisa mau menjadi brand ambassador merek perusahaannya.

***

"Apa Taehyung baru saja ditolak?" tanya Namjoon yang sedang memperhatikan temannya dari lantai satu. "Wajahnya masam sekali."

"Apa mungkin seorang Kim Taehyung ditolak? Dia pria yang akan melakukan apapun jika sudah memiliki keinginan."

Namjoon mengangguk-anggukan kepalanya setuju ketika mendengar apa yang dikatakan Kris. Namjoon memang tidak terlalu dekat dengan Taehyung, tapi, ia sering mendengar betapa keras kepala dan ambisiusnya seorang putra sulung keluarga Kim itu.

"Tapi, Lalisa sendiri aku dengar dia adalah model yang keras kepala dan angkuh. Aku pernah mendengar dari temanku yang fotografer, dia pernah meminta Lalisa mengubah pose tapi wanita itu tidak mengindahkannya, ia tetap melakukan apa yang dia inginkan."

Suara decakan yang keluar dari sosok pemuda termuda membuat Namjoon dan Kris menoleh. Menatap JK yang menghisap rokoknya dan menghembuskannya dengan nikmat.

"Bukan kah untuk ukuran pria, kalian terlalu banyak bicara?"

TBC


Why So Sexy?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang