Awal

28 2 0
                                    

Pertandingan Futsal antara SMA Langit Biru dan SMA Kusuma telah usai, pertandingan tersebut di menangkan oleh SMA Langit Biru dengan skor 5-4.

SMA Kusuma sebagai tuan rumah dalam pertandingan ini terpaksa menerima kekalahan, karena mereka sadar yang mereka lawan adalah tim Langit, yang memiliki kapten yang cukup kuat untuk di terobos.

Nalladeva Renandra Kafadha kapten dari SMA Langit Biru, cowok dengan segala pesonanya keluar dari ruang ganti SMA Kusuma, sambil mengendong tasnya.

"Selamat ya, lu memang hebat." Saat ia akan pergi meninggalkan ruang ganti , Nalladeva di hadang oleh seseorang yaitu kapten tim futsal SMA Kusuma, bernama Davian.

"Hmm , okee." Jawab Nalladeva dengan nada acuh, namun membalas uluran tangan Davian.

"Sip, besok kita tanding lagi!" Davian pun melangkah masuk ke ruang ganti.

"Ckck, nantangin."

Lalu Nalladeva melangkah kan kakinya meninggalkan tempat itu.

Namun langkahnya terhenti kembali karena ia merasakan menginjak sesuatu.

"Buku??" Ujarnya pelan, Nalla pun mengambil buku tersebut, lalu di amati nya buku itu.

'Sederet Mimpi' 'by: Ali De', tanpa penerbit. Sedangkan sampul bagian belakang terdapat tulisan tangan seseorang, tulisan yang sangat indah,

Nalla pun membaca tulisan itu.

'Mungkin aku bukan sebuah permata yang harus di jaga , mungkin aku bukan emas jikalau hilang harus di cari, aku hanyalah bakal tumbuhan yang di curi, kemudian aku pun di jatuhkan ke tempat baru yang benar-benar tak ku mengerti. Sehingga aku di besarkan oleh bunga yang sekarang telah layu. Ini mungkin bukan akhir namun ini adalah tulisan yang ku potong karena kisah ku di tulisan ini telah usai dan aku akan membuka buku baru yang tak akan ku tulis kembali.... '

Buku polos berwarna rose gold dan tulisan berwarna emas, serta sketsa seorang perempuan tengah menunduk di bagian kanan bawah cukup mencuri perhatian Nalla .

"Ga ada nama pemiliknya, apa gue bawa aja ya," Nalla pun memasuk kan buku itu ke dalam tasnya.

Lalu ia melanjutkan langkahnya.

Keadaan SMA Kusuma memang sudah agak sepi, di sana hanya tinggal pemain futsal yang tengah mengganti baju, dan pelatih futsal saja.

"Lu udah ganti baju? ya udah yok pulang!" Kata seorang cowok yang entah sejak kapan berada di samping Nalla.

"Hmm," jawab Nalla berdehem , mereka pun melanjutkan langkahnya.

Cowok yang bersama Nalla adalah Naradiva Reandra Kafadha, kembaran dari Nalla.

"Yang lain udah ada di parkiran, tadi ada Alandra sama Adira juga." Ujar Nara, hanya di balas anggukan oleh Nalla sambil memasukkan ke dua tangannya ke dalam kedua saku celananya.

Alandra Giodan Gardharel dan Adira Aurora Gardharel, sikembar teman dari Nalladeva. Alandra memiliki sifat humoris yang selalu di tunjukan nya, sedangkan Adira adalah satu-satunya perempuan yang mereka jaga, menurut Nalla, Nara , dan Alandra Adira adalah suatu permata yang tak boleh di curi oleh siapapun.

Sesampainya di parkiran.

"Nalla, Nara aaaaa selamat ya kalian, gue bangga." Pekik Adira dengan senang lalu berlari dan memeluk tubuh ke dua cowok tegap itu.

Alandra juga melangkah dengan santainya lalu berucap "gue juga bangga bro," mereka pun ber tos ria.

"Ya udah ayo kita pulang!" Kata Nara merangkul teman-teman nya dan mereka pun berjalan menuju mobil.

"Yang lain nya kemana?" Tanya Nalla menghentikan langkah mereka.

"Udah pulang duluan tadi," jawab Adira yang sedang bergelayut manja di tangan Nara.

"Ouh," ujar Nalla.

"Lu yang nyetir ya!" Alandra melempar kunci mobil ke arah Nara.

Dengan tangkasnya Nara menangkap kunci itu.

Mereka berempat pun meninggalkan pelataran SMA Kusuma.

***

"Eh lu beneran mau pindah ke SMA Langit Biru?" Tanya seorang gadis dengan rambut indahnya yang tergerai dan gigi yang terpasang behel.

"Iya," ujar sang teman dengan pelan, Gadis berpenampilan nerd, dengan rambut panjang sepinggang yang di kepang rapi dan terselip bunga-bunga indah seperti Rapunzel.

"Kalau lu pindah, gue sama siapa dong?" Gadis itu pun berbicara lagi dengan menundukkan kepala sedih.

Haury Kelly Variar gadis kaya, primadona di SMA Kusuma, seorang yang paling dekat dengan gadis nerd bernama Alidra Deora.

"Teman kamu kan masih banyak di sini," ujar Alidra masih dengan nada pelan dan tersenyum lembut.

"Tapi Der, lu kan yang paling ngerti gue," Haury hampir saja menitik kan air matanya.

Haury dan Alidra sudah sejak SMP bersahabat, dengan keadaan mereka yang berbanding terbalik, Haury yang kaya memiliki orang tua yang sangat menyayangi nya, dan Alidra yang sebatang kara dan hidup dengan kesederhanaan nya. Namun hal itu tak pernah menyurutkan persahabatan mereka, bahkan orang tua Haury sangat menyayangi Alidra.

"Haury, kita masih bisa ketemu kapan aja. Ini adalah kesempatan emas ku untuk masuk ke SMA Langit Biru sekolah yang sangat elit dengan beasiswa, bukan kah kamu juga bisa masuk ke sana dengan mudah." Ujar Alidra dengan mengusap punggung Haury.

"Eh, bener juga ya." Haury pun tersenyum dengan manis.

SMA Langit Biru itu adalah sekolah yang sangat elit, banyak orang yang ingin masuk ke sekolah itu, sebenarnya tak jauh beda dengan SMA Kusuma.

***

Seorang gadis tengah kebingungan mencari sesuatu.

Ia mengeluarkan semua isi tasnya di bangku taman.

"Buku ku di mana ya?" Ujar gadis itu dengan raut wajah ingin menangis.

"Apa jatuh di sekolah tadi ya?" Gadis itu pun memasukan isi tasnya lagi, lalu bergegas pergi dari taman dengan tergesa-gesa.

'semoga masih ada,' batin gadis itu dengan cemas....

***

Samapai di sini dulu ya guys, maaf jika banyak typo ...

Alidra DeoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang