Waktu pulang sekolah SMA Langit Biru.
"Hari ini gue mau ke toko buku, lu ikut?" Tanya Nalla pada Nara.
"Enggak, gue mau jalan sama yang lain aja, gue pulang nya bareng Alandra sama Adira." Jawab Nara sambil mengunyah permen karet.
"Oke, pulangnya jangan malam-malam ya!" Nalla pun melangkah meninggalkan Nara.
"Harusnya gue yang bilang gitu! Lu kalau udah ketemu banyak buku selalu lupa waktu," ujar Nara sedikit memekik.
Nalla yang mendengar itu hanya tersenyum kecil, lalu meninggalkan pelataran sekolah.
"Nar hayuk jalan-jalan!" Ajak Alandra dari belakang nya.
"Wow, Haury sama Dera ikut?" Nara membalikan tubuhnya terkejut.
"Aku nggak ikut kok, Haury aja yang ikut sama kalian," ujar Alidra tak lupa memasang senyuman nya yang manis.
"Kok lu nggak ikut sih?" Ujar Haury.
"Aku nggak bisa, aku mau ke tempat Bu Sarah. Kasian beliau jualan sendirian." Ujar Alidra, "ya udah aku duluan ya," lanjutnya.
"Oke gapapa, lain kali lu ikut kita jalan-jalan ya," kata Alandra sedikit menaikan nada suara nya.
Ucapan Alandra di balas oleh Alidra dengan acungan jempol.
"Ya udah, ayo kita berangkat nanti keburu malam," potong Adira menggandeng tangan Haury.
***
Alidra sampai ke sebuah ruko-ruko kecil.
Ia sampai di ruko dengan tulisan 'Makanan Tradisional Bu Sarah,' namun pintu ruko itu tertutup dengan rapat.
"Loh tutup," katanya pelan.
Ia pun menghampiri penjual bakso di dekat sana.
"Pak kok tempat Bu Sarah tutup ya?" Tanya Alidra.
Alidra memang akrap dengan penjual-penjual di dekat tempat Bu Sarah jualan.
Bu Sarah, ia adalah perawat neneknya Alidra.
"Eh neng Dera, hmm Bu Sarah pulang ke kampung halaman nya neng," ujar bapak penjual bakso itu, pak Dadang namanya.
"Kok bu Sarah nggak ngabarin aku," kata Alidra bingung, "ya udah deh pak, Dera permisi ya," Alidra pun pergi setelah mendapat anggukan.
Alidra berjalan kaki, sambil mengeluarkan hp nya, belum juga hp itu keluar dari tasnya, di sana sudah ada pesan masuk dari.
Bu Sarah
Dera, ibu pulang ke kampung
terimakasih ya selama ini
neng Dera sudah baik sama ibu.
Ruko ibu itu kan milik Oma,
itu di pakai buat jualan nya eneng
Saja. Maaf ya neng ibu ndak
sempat pamitan.Itu adalah pesan dari Bu Sarah.
Alidra
Bu kok mendadak?Bu Sarah
Iya neng, ibu kan sudah tua,
dan neng kan sudah besar,
Jadi ruko itu gunakan dengan
baik ya, Ruko itu juga dekat
dengan perumahan elit kan,
jadi neng bisa jual lukisan.Alidra
Iya Bu, Terimakasih ya.
Selama ini selalu ada untuk DeraBu Sarah
Neng tidak perlu berterimakasih,
Seharusnya ibu yang
bilang begitu, Neng Dera sudah
mencukupi kebutuhan ibu,
Ini sudah lebih dari cukup untuk
ibu.Alidra
Iya Bu,Selesai berkirim pesan pada bu Sarah, Alidra melanjutkan jalannya menuju rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alidra Deora
Teen FictionKisah ini berawal dari Nalladeva, seorang siswa SMA Langit Biru, yang menemukan sebuah buku berjudul 'Sederet Mimpi' dengan nama penulis di bawahnya 'Ali De' dan sketsa wajah dari seorang perempuan, setelah pertandingan futsal di SMA Kusuma. Buku ya...