happy reading..!!
.
.
.
.
.-
"Papaaaaaa!"
Seorang anak lelaki masih berusia 4 tahun berlari ke arah Jake dan menyambutnya pulang. Di belakangnya ada seorang wanita paruh baya yang kewalahan mengejar anak itu.
"Hey, jagoan! Hati-hati, jangan lari!"
Jake memperingatkan anak satu-satunya itu yang begitu semangat menyambutnya ketika dirinya pulang kerja,—agar tidak terjatuh seperti kejadian yang sudah terjadi sebelumnya. Jake membungkuk dan memeluk anak kesayangannya itu. Tak lupa membubuhi anak itu dengan kecupan manis di dahinya. Jake meraih tubuh kecil anak itu dan menggendong nya dengan tangan kirinya. Sementara tangan kanannya membawa tas berisi peralatan kantor.
"Bi, makasih udah jagain Riki. Bibi boleh pulang, saya ambil cuti. Jadi bibi bisa libur seminggu ini. Bibi bisa kembali hari Senin minggu depan. Nanti saya transfer uang nya ya, bi, maaf kalau Riki merepotkan."
Ucap Jake. Si wanita paruh baya membungkuk sedikit.
"Ah begitu, baik pak terima kasih. Riki baik kok, saya ngga kerepotan sama sekali. Dia jadi anak yang baik. Di sekolahnya juga dia sangat aktif, teman-teman nya juga banyak. Riki anak nya seru, guru-gurunya juga suka banget dengerin Riki cerita."
Jelas si bibi. Jake melihat ke arah anaknya yang tersenyum lebar.
"Benarkah?"
Tanya Jake. Riki mengangguk senang.
"Iya pa! Tadi Iki di kasih 3 bintang sama bu guyu!"
Katanya antusias sembari mengacungkan 3 jari tangan kirinya.
"Wah! Keren anak papa!"
Puji Jake yang membuat Riki tersenyum senang karena berhasil membuat papa nya bangga. Bibi hanya tersenyum gemas melihat interaksi majikannya dengan anaknya.
"Kalau begitu saya pamit pulang ya pak! Sampai nanti Riki!"
Tukas si bibi. Riki melambaikan tangannya.
"Dadah bibi! Hati-hati di jayan, janan layi-layi thaya Iki, nanti jatuh, cakit!"
Si bibi hanya tertawa mendengarkan ocehan Riki.
"Iya, Ki. Bibi ngga lari. Sampai jumpa lagi."
Pamit bibi kemudian benar-benar pergi.
Jake menggendong Riki ke kamarnya.
"Kamu sudah makan belum?"
Tanya Jake. Riki hanya menggeleng sembari memanyunkan bibir mungilnya.
"Astaga, kenapa belum makan? Papa kan sudah pesankan makanan yang Riki minta tadi."
Tanya Jake lagi sembari menaruh tasnya di sudut kamarnya.
"Iki nda mau mamam cama yang papa pesenin tadi! Iki mau mam cama papa!"
Katanya senang. Jake tersenyum sembari mengacak-acak tatanan rambut anaknya itu.
"Mau makan diluar?"
Riki mengangguk semangat.
"Baiklah, tunggu disini. Papa ganti baju dulu, lalu kita berangkat."
Ucap Jake kemudian mendudukkan Riki di ranjangnya. Riki mengacungkan tangannya membentuk gestur ok "👌🏻" kepada Jake.
.
.
.-
.
.
.Jake dan Riki sudah sampai di restoran bertema outdoor kesukaan mereka. Mereka segera memilih tempat duduk yang biasa, di bawah pohon. Di sana teduh, tidak terlalu panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Special - HeeYunKi
Random"Pa.. temen-temen Iki pada puna mama. Iki puna mama nda? Mama na Iki kemana?" "Kamu tidak punya mama, maaf nak." "Nda apa-apa kok, pa! Papa caja udah cukup buat Iki!" "Kamu tidak punya mama nak, tapi kamu punya ayah." - "Riki.. dia ayah mu." "Ayah...