Ours

20 0 0
                                    

Dari tadi aku menghubunginya tapi bukan suara yang ingin ku dengar untuk menjawabnya melaiankan sang wanita 'operator'

Haa...benar-benar kemana si camar itu,

Ohiya sampai melupanan adik kesayangan ku, lebih baik aku menghubunginya saja

Mencari nama kontaknya dan kembali memposisikan ponsel ke telinga

Untung saja tidak suara wanita itu lagi yang ku dengar, ponselnya aktif tapi belum kunjung diterima juga

Apa mereka masih sangat sibuk ata-

"Yeoboseo..NOONA!" Sambut si maknae nct 127 itu dengan heboh.

"Haechaniee...kau ada dimana sekarang? Apa pemotretannya belum selesai?"
Senyum terlukis dibibir manis hyein mendenga respon gembira dari seberang sana.

"Ne hyein noona, ini masih dalam pemotretan. Sebentar lagi mungkin akan selsai. Noona aku sangat merindukanmuu.." Suara haechan terdengar dibuat-buat menyedihkan "Mark hyung bilang kau berselingkuh, sampai melupakan dirinya. Apa lagi dengan aku huhuh kau jahat sekali noona" inilah haechan dengan sikap dramatisnya.

Hyein terkekeh mendengan aduan adik kesayangannya itu "aku berselingkuh dengan skripsiku belakangan ini, tapi kali ini benar-benar tidak lagi, aku akan kesana sebentar lagi"

"Noona akan ke ini? Ke lokasi pemotretan?
Benarkah!? Baiklah noona..aku akan menunggu mu dan memonopolimu dari mark hyung kkkk..oh- noona aku sudahi ya..sekarang giliranku" ucapnya sedikit tergesah."noona tahu lokasinyakan?"

"Hmm..kemarin mark sudah memberi tahu lokasinya, haechanie...fighting!" dengan tangannya yang terkepal membentuk semangat

"Ne...noona fighting! Noona hati-hatilah di perjalanan"

Sambungan terputus bersamaan dengan pintu kamar dihadapanya terbukan, tepat sekali.

Masih belum banyak yang mengetahui hubungan ku besama mark, selain orang tua kami, para member, sebagian staf dan para manager.

Sekarang aku berada di aparteman sahabatku dari siang tadi, sedang membantunya untuk menyelesaikan skripsinya yang sudah hampir rampung.

Pandanganku mengarah kearloji yang terlingkar ditangan kiri ku, yang benar saja sudah hampir setengah 11 malam.

"Re...aku pulang ya, sudah hampir tengah malam ternyata" hyein bangun dan mengambil tas selempangnya diatas meja bundar dihadapannya.

"Kau pulang? Tidak menginap disini saja? Sudah terlalu malam juga untuk pulang, aku takut kau kenapa-napa" ucapnya sedikit khawatir. "aku sudah membawakan mu piama" memperlihatkan piama berwana coklat bermotifkan beruang madu ditangannya.

"Lain kali saja kalau begitu, masih ada yang akan ku kerjakan untuk persiapan sidang, aku juga tidak membawa laptop ku. Jangan khawatir walaupun sudah hampir tengah malam begini masih banyak orang berlalu lalang, korea tidak pernah tidur" alibi yang bagus, yang benar saja aku kan kalau aku memberi tahu sebenarnya.

"Hmm..baiklah kalau begitu aku akan membantumu mencarikan taxi"

"Gomawo rejin-ah"

"Aku yang harusnya berterimakasih kepadamu yang sudah membantuku ditambah lagi kau jadi harus pulang selarut ini karena aku"

"Bukan apa-apa, kau sahabatku wajar aku membantumu"

Aku menjadi sahabat rejin yang sudah diketahui banyak teman dikampus ku, tapi aku tidak bisa percaya sepenuhnya dengannya. Karna pernah sekali merasa percaya ternyata terdustai.
Sebab itu aku telah menanamkan didalam hatiku tidak ada satupun teman yang bisa akan menjadi benar-benar teman.






















All About Us [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang