Quality time

32 0 0
                                    


Tidak terasa ini sudah hari terakhir mark berada disini, 6 hari sudah berlalu. di isikan dengan berbagai kegiatan mereka dan jangan lupa pasti ada saja bumbu cinta yang selalu menghiasi satiap harinya. Sama halnya dengan memasakan jika tidak ada micin pasti tidak sempurna rasanya.

Pertengkaran yang selalu di akhiri dengan balasan kadar cinta yang semakin membeludak. Tidak apa-apa proses kedewasaan, agar lebih mengenali sifat masing-masing.

Hyein membuka pinta kamar yang di tempati oleh mark, mereka tidur di kamar terpisah tadi malam karena mark kesal dengan hyein yang melupakan keberadaannya jika sudah membucin 'Sehunnya'

Membangunkan beruang yang sedang hibernasi. "Mark...cepatlah bangun, ini sudah kesekian kalinya aku membangunkan mu!"

Teriakan hyein hanya di jawab oleh keheningan dan kedamaian tidur seorang mark lee.

Membuka tirai jendela, yang langsung di hadiakan pancaran cahaya matahari pagi ini. Mungkin agar dapat membangunkan empuh yang dari masih nyama dalam selimutnya.

Hyein berjongkok dan melihat dengan mengabsen setiap sudut wajah kekasihnya yang sedang terlelap di hadapannya. 'Tampannya kekasihku'

Di awali dengan memencet-mencet hidup mancung mark, masih tidak berefek untuk membuat mark terjaga. Tidak lama ia mendekatkan wajahnya agar dapat memandang lebih jelas. kumis tipis mark yang masih samar-samar di lihat oleh mata 'aku sangat tidak menyukainya, dan kau harus musnah hari ini di tangan ku'
Hyein sangat tidak suka rambut halus di atas bibir mark yang akan menganggu ketamapanan si pria kanadanya itu.

"Mark~eu" ucap hyein lembut tepat di telinga mark.

"Hmm..." membuka matanya perlahan, karena cahaya matahari sangat terang. Lalu memandang kearah ku "masih mengingatku?" Dengan suara deep khas bangun tidur.

"Emm" hyein menganggukan kepalanya dengan cepat. Dia tau mark kesal padanya karna tadi malam ia mengabaikan mark. "Ayo bangun, sebagai permintaan maafku. Aku akan membantu mu bercukur" dengan senyum yang mengembang di wajah hyein.

"Aku tidak mau bercukur, aku suka dengan kumis ku!" Mark tertawa di dalam hatinya. Ia suka melihat perubahan muka hyein karna jawabannya barusan.

"Aku tidak suka dengan kumis mu, dan kau juga jelek jika berkumis seperti ini." Mungkin mark akan mau menuruti perkataannnya jika hyein mengatainya jelek.

"Kau kan lebih memilih 'Sehunmu' di bandingkan aku. jadi, Biarkan saja aku jelek, nanti pasti akan ada wanita yang ingin menerimaku yang jelek ini." Kesalnya mark kepada hyein, ia juga membuat hyein sedikit merasa bersalah. Memberi sedikit pelajaran kepada hyein agar hyein tahu jika mark sudah di dekatnya, ia harus lebih mementingkan mark ketimbang idolanya.

"Aku menyayangimu, tidak perlu mencari wanita lain. Aku akan menerimamu apa adanya. Dan Maafkan aku mark, aku janji tidak akan mengulanginya lagi."

Mark melihat hyein menundukan kepalanya tidak lagi menatap matanya seperti tadi. Mark rasa sudah cukup, mark tidak mau melihat hyein menangis karnanya.

Mark bangun dan duduk bersila tepat di depan hyein yang masih berjongkok di samping ranjangnya. Mengusap surai kelam hyein dan menjepit dagu hyein dengan jarinya menegakan kepala hyein agar dapat melihat manik indahnya.

All About Us [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang