Mark lee actor?

27 1 0
                                    

"Kanada?" Tanya hyein sedikit bingung kenpa tiba-tiba sekali mark untuk mengajakanya, Biasanya dia akan merencanakannya di jauh hari jika ingin pergi ke negara kelahiranya itu.

Menemani hyein pulang ke indonesia bulan lalu, tiba-tiba membuatnya merindukan kampung halamanya yang terletak di amerika bagian utara, kanada. Ia sangat merindukan kedua orang tuanya dan juga hyungnya.

Memikirkannya Mark jadi benar-benar merindukan suasana di sana sekarang.

"Hm...perkuliahanmu juga belum efektifkan?"

"Sayang, aku lapar. Ayo, masakan sesuatu untukku"











"Aku ingin ramen." Hyein yang sedang membuka kulkas untuk mencari bahan yang akan di masaknya
Melihat ke arah mark dengan tatapan membunuh.

"Apa gunanya aku berada di sini, jika kau hanya menginginkan ramen. Masak saja sendiri, kalau begitu." ucapnya dingin. Mark lupa jika hyein itu tidak suka yang namanya makanan cepat saji, sudah kebiasaannya jika di dorm saat lapar di tengah malam ia akan memasak ramen bersama yuta. Ya, dua member yang akan menghancurkan dapur jika di biarkan memasak sesuatu selain ramen.

Mark menahan pergelangan tangan hyein yang siap akan meninggalkan dapur "Maaf sayang ak-"

"Pasti di dorm kau sering memakan ramenkan? Apa yang sering ku bilang untuk tidak sering mengonsumsinya!? Dasar susah di atur! Awas saja jika sakit, aku tidak akan mengurusimu!" Hyein berusaha melepaskan tangannya dari mark.

Bodoh kau mark.

"Tidak sayang, tidak sering"

Bohong.

Tangan mark beralih memegang kedua bahu hyein untuk meyakininya.

Hyein hanya menatapanya malas, dia tidak suka jika mark berbohong seperti ini, karna dia tahu.

Ingat, Haechan sekutunya. Yang akan selalu setia memberikan laporan kepada hyein akan keseharian kekasih kolotnya itu.

Dan sialnya, mark payah dalam hal berbohong.

"Pembohong ulung!"











Dengan lihai hyein memotong bahan-bahan yang akan di olahnya, tentunya karna dia pandai dalam hal memasak.

"Saat menggoreng..ingat, jangan lupakan memasukan butter atau oil terlebih dahulu. Kau yang memasak telur tanpa minyak, persis terlihat seperti memasak di zaman purba." Hyein dengan bibirnya yang tak henti-henti berbicara dan memberikan petuah yang harus di ingat oleh di alis camar.

"Iya..sayang..iya aku akan mengingatnya. Dan juga terima kasih atas pujiannya" mark beranjak dari kursi makan yang tak jauh dari keberadaan hyein.

"Jika sudah ada kau, kenapa mesti repot-repot untukku memasak."

Tangan mark sudah terlingkar indah di pinggang dan dagunya di bahu hyein. Membisikan tepat di telinga kiri hyein "Ya kan, istriku"

"Siapa yang kau sebut istrimu?" Ucapnya ketus, masih di mode kesal karna si pembangkang markeu.

"Menurut mu?" Mark meniup leher hyein. Dan membuat si empu merinding seketika.
"Ya! Markkk kalau kau masih menggangguku, ku yakinkan spatula ini akan mendarat di atas kepalamu!"












Mark sedang menikmati makanan cuci mulut 'semangka' tentunya.
Dia baru saja makan malam di jam 2 dini hari bermenukan omelet dan kimchi buatan kekasihnya.

"Jadi bagaimana?"
Mark sudah yang ke 5 kalinya mengambil semangka di mangkuk yang berada tepat di depan matanya.

Hyein hanya melihat kegiatan mark yang sangat lahap menyantap buah yang di cintai itu.

"Bagaimana apanya?"
Berhenti melihat pergerakan mulut mark yang terus mengunyah, dan menatap mata sang empuh dengan penuh tanya.

"Kau setuju tidak, jika nanti setelah promosi album Super One ini. Kita ke kanada bersama?"
Ucap si alis camar yang sudah selsai dengan semangkanya dan menggambil tissu untuk membersihkan tangan yang berlumuran air semangka.

"Aku tidak yakin kita bisa keluar, Pandemi sudah semakin banyak jumlahnya di korea"
Hyein mengambil biji semangka yang menempel di atas bibir mark. "Tanganmu kau bersihkan, tetapi kau lupa dengan membersihkan bibirmu. Apa kau tidak merasakannya menempel di atas bibirmu?"

Mark terkeke dengan wajah bodohnya. "Kan ada kau yang akan membersihkannya." tangan mark bergerak ke puncak kepala hyein dan mengusap dengan sayang.
"Ya, Jangan menyentuh rambutku, Tanganmu bau semangka. Aku tidak suka!"
Hyein menepis tangan mark yang masih gencar mengacak-acak surai hyein.

Mereka larut dengan suasana untuk kembali menciptakan bumbu cinta yang sudah 3 minggu ini mereka rindukan mungkin. Bertengkar adalah bentuk dari kasih sayang yang hanya pasangan ini yang mengerti.

Hyein membawa piring makan mark, meletakkannya ke tempat cucian, dan mangkuk yang tersisa 5 semangka di simpannya kembali di kulkas.

"Ngomong-ngomong, strawberry yang ku bawa tadi. Kenapa tidak di makan?"

"Besok saja, aku lagi tidak ingin" jawabnya sedikit ketus karna ia masih kesal.

"Ck..Begitu saja marah, bagaimana kalau aku mengatakan aku akan melakukan syuting drama?"
Ucap mark asal, hyein yang baru saja ingin menutup kembali kulkas. Langsung berbalik melihat kearah mark.

"Kau akan bermain drama? Kenpa tidak memberi tahuku?"
Hyein mendudukan kembali dirinya tepat di sebelah kursi mark. Dan melupakan jam yang sudah menunjukan jam setengah 3 dini hari.




















See you...


All About Us [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang