Missing you

31 0 0
                                    

Pukul menunjukan 09.15 malam, aku terbagun dari tidur indahku karna ponselku yang terus berdering di meja nakas sebelahku.

"Ya?" Aku tidak tahu siapa orang yang di seberang sana yang menghubungiku.

"Kau tidur? Apa aku membangunkan mu?" Tanya orang yang menghubungiku barusan.

"Hmm~ aku baru tertidur 2 jam yang lalu." masih dengan mata terpejam dan suaraku yang sedikit serak.
Aku baru saja sampai ke korea 2 jam yang lalu, aku sampai jam 7 malam tadi. Menuju apartemen, menarik koperku masuk dan meninggalkannya di depan pintu. Aku sangat lelah dan ingin langsung tidur saja rasanya.

Sebelum kembali ke korea aku membantu mama memasak. Mama memasak sangat banyak, Ada teman papa dari bali datang berkunjung untuk mengadakan kerja sama mungkin atau apapun itu aku juga tidak ingin tahu.

Mama tidak percaya masakan restoran atau semacamnya, kalau tidak di karnakan pendemi melanda. Akan lebih baik mengadakan pertemuan di luarkan, agar aku tidak selelah ini untuk membantu mama memasak.  Di rumah, mama memasak sendiri tampa bantuan asisten, lebih yakin dengan masakan buatan tangannya sendiri katanya.

Mama kasihan melihatku karna membantunya memasak dari pagi hingga siang, mengatakan kepadaku untuk menunda kepulanganku ke korea esok hari. Tapi, tidak bisa di tunda lagi krna aku harus melakukan pengisian KRS untuk semester baru.

Dan sekarang aku harus tetap pulang dengan tubuh yang super lelah. Tapi, tidak masalah juga, kasihan mama jika tidak ada aku yang membantunya tadi, pasti dia akan kualahan memasak sebanyak itu sendirian.

"Kenapa tadi berangkatnya tidak lebih awal? Apa ada masalah sayang?" Kekasih tamapanku ini sudah dua hari tidak menghubungiku, dia sibuk aku tahu dan aku memakluminya.

"Aku membantu mama memasak, dari pagi hingga siang tadi. Badanku rasanya ingin remuk."

"Memasak? Memangnya memasak apa, samapi kau selelah itu?"

"Ada teman papa yang datang dari bali membawa keluarganya juga. membahas soal perusahaan, mungkin" sedikit memperbaiki letak ponselnya di telinganya yang terus merosot, karan ia masih di berbaring dan mencari posisi yang nyaman.

"Membawa keluarganya juga? Mereka tidak sedang mengadakan perjodohan untukmu kan?" Ucap mark yang membuat kesadaran hyein kembali seketika.

"Jangan mengada-ada, gila saja memangnya ini zaman siti nurbaya" hyein tahu mark sengaja menggodanya.

"Siti nurbaya? siapa sayang? Dari semua keluargamu yang kau ceritakan, aku baru mendengar nama ini, kau belum pernah menceritakan siapa dia." bodohnya aku, terkadang aku lupa bahwa kekasihku ini buka orang indonesia yang akan mengetahui cerita sejarah yang satu ini.

"Nenek ku" ucapku serius.

"Benarkah? Seingatku, bukan ini nama nenekmu" jawab mark yakin dengan ingatannya.

Mark mendengar hyein cekikian di seberang sana "kau membohongiku?"

"Kau lucu, dan mudah di perdaya" aku sudah sepenuhnya sadar, Menjahili si kanada ini menghilangkan sedikit lelahku.

"Bahagianya" ucap mark santai, tumben dia tidak marah. Biasanya manusia monoton ini akan marah dan mengatakan 'aku serius jangan di bawa becanda'

"Pasti kau sangat lelah, membantu mama memasak dari pagi hingga siang." terdengar suara mark lirih, seolah-olah merasakan juga kelelahan hyein.

"Aku merindukanmu, Sangat" aku mendengar helaan nafas mark yang terdengar frustasi.

"Rasanya aku ingin ke apartemenmu sekarang, jika saja latihanku sudah selesai" mark bisa menghubunginya sekarang karna di berikan istirahat setengah jam nanti di lanjutkan kembali sampai jam 11 malam, latihan untuk projec baru mereka.

All About Us [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang