1

38 17 44
                                    

Alexa sedang berada di kantin bersama seorang gadis cantik, dia adalah Nadine Chalondra. Alexa dan Nadine sudah bersahabat sejak kecil. Dulu Nadine dan Alexa itu tetanggaan, tetapi ketika mereka duduk di bangku kelas 3 SD Nadine pindah karena urusan pekerjaan ayahnya.

Takdir mempertemukan mereka lagi, pada saat SMP. Apa yang emang ditakdirkan untuk kita, pasti gak akan pernah terlewat bukan?!. Buktinya mereka berdua kembali dipersatukan kembali.

Nadine dan Alexa itu satu frekuensi makanya persahabatan mereka bertahan sampai sekarang, tetapi Nadine agak sedikit sok kalem. Btw, Nadine jomblo loh, kalau ada yang berminat sama Nadine komen aja ya!!

"Ca, pesen makanan gih" ujar Nadine.

"Ogah ah, lu aje sono Din" balas Alexa sambil memainkan ponselnya.

"Dih, sape lu nyuruh-nyuruh" ucap Nadine.

"Queen"

"Queen macan, hahahaha" balas Nadine sambil tertawa.

Alexa meletakkan ponselnya, melihat Nadine yang masih menertawakannya. Ia mengambil sebuah tissu dan dia masukan kedalam mulut Nadine.

happohsjsjaja

"Anak bangsat, kebiasaan lu ya" ucap Nadine sok sinis sambil mengeluarkan tissu dari mulutnya.

"Terlalu banyak bacot" ucap Alexa sambil menyengir.

"Awas lu ya, gua aduin ke tante Nata" balas Nadine sambil menoyor kepala Alexa.

"Dih, cupu lo ngaduan"

"Bodoamat, suka-suka gue lah"

"Amat aja gak bodo, tai kebo lu gado, dasar Nadine bego!!" ucap Alexa sambil tertawa puas.

Brakkk

Alexa dan Nadine yang lagi sibuk bertengkar, menoleh kearah dimana sesorang menggebrak mejanya. Dan itu ternyata adalah  Devan adik Alexa ia meletakkan makanan dan minuman secara kasar. Hobinya emang bikin orang jantungan ini anak.

"Dek, lu bisa pelan-pelan gak?! kaget gua" ucap Alexa sambil memandang Devan sinis.

"Ya mangap, lagian lu berdua sibuk adu bacot bukannya pesen makanan" jawab Devan sambil duduk di sebelah Alexa.

"Yeuu anak moa, tapi untung lu dateng bawa makanan" ucap Nadine.

Mereka bertiga mulai memakan nasi goreng yang tadi Devan bawa. Mereka makan dengan damai walaupun sesekali Nadine dan Alexa bercekcok ria. Devan dan Alexa hanya beda satu tahun saja, mereka itu siblings goals.

"Ca, lu kalau makan tuh yang bener napa. Itu nasi buat lebaran haji?" ujar Devan.

Devan memang kebiasaan memanggil Alexa tanpa embel-embel kak, lagi pula Alexa tidak mempersalahkan tentang panggilan tersebut. Tetapi Devan akan memanggil Alexa dengan embel-embel kak ketika dia ada maunya saja.

"Hah, mana?" balas Alexa sambil meraba wajahnya mencari keberadaan nasi tersebut.

Devan yang melihat kakaknya belum juga menemukan nasi itu, Ia mengulurkan tangannya ke wajah kakaknya.

"Nih, lama bener nyari ginian doang" ucap Devan.

"Yeah, makasi Dev" balas Alexa sambil menepuk-nepuk pundak Devan.

"Ketimbang nyari nasi aja kaga ketemu, gimana disuruh cari pacar" ujar Nadine sambil memainkan sedotan minumannya.

"Pacar ngapain dicari, ntar juga datang sendiri" balas Alexa.

"Yehh, betul sister" ucap Devan sambil mengunyah.

Alexa kembali sibuk dengan nasi gorengnya, Nadine sibuk dengan ponselnya, Devan sibuk makan sambil scroll tiktak. Saat mereka sedang sibuk dengan dunianya masing-masing, mereka dikagetkan dengan sebuah gebrakan.

Brakkk

Alexa, Nadine dan Devan segera menoleh kearah si penggebrak meja tersebut. Alexa menoleh dan ternyata seorang gadis yang menggebrak meja yang ia tempati sekarang, Alexa mengamati gadis berambut sedikit kecoklatan itu. Dilihat dari wajahnya gadis itu seperti sedang menahan amarah, karena warna pipinya berubah.  Begitu pula Nadine dan Devan yang sedang menatap gadis itu.

Alexa pikir gadis itu adik kelasnya, karena ia tidak pernah melihat gadis itu dikalangan anak-anak kelas 12.

"DEVAN, KOK KAMU MALAH DISINI?!! " ucap gadis yang memiliki nama Emili dengan nada tinggi.

Alexa dan Nadine yang mendengar suara tersebut refleks menutup kedua telinga mereka, sedangkan Devan ia sudah terbiasa mendengarnya.

"Ya, karena gua laper lah" ucap Devan dengan santai.

"Kenapa gak ajak aku?! terus kamu malah selingkuh sama dua cewek ini, hah?!! " ucap Emili dengan sinis menatap Alexa dan Nadine.

"Lah emang kenapa? suka-suka gua, tadi lu aja sibuk sama Rafi. Yaudah gua tinggal" balas Devan.

"Ckck, buat kalian berdua jangan deket-deket sama pacar gua lagi!!" ucap Emili dengan percaya diri.

Alexa dan Nadine saling melempar pandangan, lalu mereka mengeluarkan tawa yang cukup kencang hingga seisi kantin menoleh ke arah meja yang mereka duduki. Devan hanya memasang wajah datar, kini semua orang menatap mereka.

Alexa bangun dari duduknya, berjalan mendekati Emili. Alexa menatap Emili dari atas sampe bawah dengan mata tajamnya sambil melipat kedua tangannya. Emili yang ditatap tajam dengan Alexa pun balik menatap dengan tajam.

"Duh, Din takut nih kita diancem" ujar Alexa dengan nada meledek.

"Ah iya, takut banget gua ca" balas Nadine masih dengan posisi duduk manis.

"Ck, adek kelas kan lo?! berani-beraninya deket-deket cowok gua!" ucap Emili dengan nada sinis.

"Tau lo, adek kelas aja belagu" ujar Salsa antek-antek Emili.

"Duh iya, maaf kak senior. Emang deh kak senior paling kuasa ya hahaha" ujar Alexa sambil memainkan ujung rambut Emili.

"Gausah pegang-pegang rambut gua! gak sudi gua dipegang bitch kayak lo!!! " ujar Emili sambil menepis tangan Alexa dari rambutnya.

"Bitch ngomong bitch, upss!!" ujar Nadine sambil berjalan kesamping Alexa.

"Maksud lu apa ngatain gua bitch?!" tanya Emili dengan penuh amarah.

"Cewek yang ciuman di club sama temen sekelasnya, pedahal udah punya cowok. Apa itu bukan bitch?!! " bisik Alexa di telinga Emili dengan suara kencang.

Tbc

My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang