2

32 14 32
                                    

Emili begitu kaget ketika Alexa mengucapkan hal tersebut, pasalnya semua yang Alexa katakan itu memang benarnya adanya. Emili segera menutupi wajah kagetnya dan berubah menjadi datar.

Alexa yang melihat Emili diam di tempat, begitu puas. Nadine terseyum miring melihat Emili kicep. Sedangkan Devan, ia tetap memasang wajah datarnya dan menunggu reaksi Emili selanjutnya.

"Apa ada bukti?! kalau gak ada bukti dengan lu ngomong kayak gitu, sama aja fitnah!! " ucap Emili sambil menunjuk wajah Alexa dengan sangat dekat.

"Oh tentu saja kak Emili yang terhormat, Din.." ucap Alexa dengan tersenyum miring sambil mengkode Nadine.

Nadine mengerti apa maksud Alexa dan ia langsung saja mengirim foto tersebut, ke grup satu sekolah. Semua siswa yang tadinya fokus kearah mereka, kini fokus melihat grup sekolah. Mereka cukup kaget, karena perkataan Alexa adalah fakta. Salsa juga mengecek ponselnya, untuk melihat foto yang ada di grup itu.

"Lah, Mil. Ini kan lu sama Rafi waktu di club kemaren yakan?" ucap Salsa secara refleks sambil menunjukkan foto tersebut ke Emili.

"Gila si Emili, Devan yang goodlooking pake banget aja ditinggalin apa lagi gua yang cuma butiran debu"

"Buset, sok cantik banget si Emili"

"Gantengan Devan kemana-mana anjay"

"Yaila Emili udah dikasih Devan masih aja kurang"

"Ckck Emili cari lawan yang salah"

Begitulah bisikan-bisikan yang keluar dari para siswa yang melihat foto Emili dan Rafi.

Emili refleks menginjak kaki Salsa, emang bodoh bener punya temen mulut kayak ember bocor begini. Sungguh Emili sangat malu saat ini, mau taruh dimana wajahnya saat ini.

"Aduh, damai kita Mil" ucap Salsa dengan kedua jarinya yang berbentuk V.

Emili hanya memutar bola matanya, sudah kesel ditambah kesel jadi makin kesel, au ah kesel.

"Kita putus" ucap Devan dengan sangat dingin.

Devan pun bangkit dari duduknya dan ingin berjalan kearah luar kantin.

"Gak Dev, itu bukan aku. Jangan putus okay?!" ucap Emili sambil meraih lengan Devan.

"Lepas tangan lu dari tubuh gua!!" ucap Devan dengan penuh penekanan.

Emili melepas tangannya dari lengan Devan. Ia segera berjalan kearah Alexa dan menjambak rambut Alexa.

"Ini semua gara-gara lo bangsat!!" ucap Emili sambil berteriak.

"Si anjing, lu kira gua gakut" ucap Alexa sambil menginjak kaki Emili dengan kencang.

Emili yang kaget karena kakinya diinjak refleks melepaskan jambakan tersebut, Emili merintih kesakitan. Ck lebay banget pikir Alexa.

Nadine yang melihat sahabatnya dijambak tidak tinggal diam, ia mengambil air minumnya dan menumpahkan kewajah Emili. Emili semakin murka, ia segera melayangkan tangan kewajah Nadine. Namun, usahanya terbuang sia-sia tamparan itu gagal mendarat di pipi Nadine, karena Alexa sudah lebih dulu menahan tangan Emili dan ia cengkeram.

"Bangsat, lepasin sakit!!" ucap Emili dengan penuh amarah.

"Lepasin temen gua Xa!" seru Salsa dengan suara bergetar.

"Bacot lu micin, diem aja deh" balas Nadine.

"Gak, ini hukuman buat lu karena udah berani main-main sama gua dan Devan" ucap Alexa dengan sinis.

"Dan ini buat lo, karena udah berani nyentuh adek sepupu gua" ucap seorang cowok yang tiba-tiba datang sambil menyiramkan air ke tubuh Alexa.

Alexa terkejut saat air mengalir di wajahnya, Alexa tidak melepaskan cengkeraman tersebut justru malah tambah kencang mengcengkeramnya. Emili semakin merintih kesakitan dan mencoba melepaskan tangannya, namun nihil cengkraman Alexa sangat kencang. Kan sudah Nadine bilang Alexa itu Queen macan ckckck.

Cowok yang menyiram Alexa adalah Jeff Kenric, Jeff merupakan most wanted di sekolah ini. Banyak siswa yang takut dengan dirinya, tapi tidak dengan Alexa dan Nadine. Memangnya dia siapa? Tuhan saja bukan.

Bughhh

"Dan ini buat lu, yang udah berani nyiram Alexa" ucap Devan sambil menonjok wajah Jeff dengan tiba-tiba.
Tubuh Jeff sedikit terhuyung kebelakang karena serangan yang tiba-tiba diberikan oleh Devan. Nadine yang melihat sahabatnya disiram pun langsung mengambil minuman milik Alexa dan Devan di atas meja mereka dan ia siramkan kewajah Jeff dan Emili secara bersamaan.

Jeff yang sedang menjaga kesimbangan karena tonjokan Devan tadi, cukup dikagetkan lagi dengan air yang tiba-tiba mendarat di wajah tampannya itu. Shit, umpat Jeff dalam hati. Jeff menegakkan tubuhnya dan mengelap air yang membasahi wajahnya menggunakan tangannya.

Sedangkan Emili ia masih diam di tempatnya, karena wajahnya sudah tersiram 2 kali. Jeff berjalan mendekati Nadine dan Alexa berada.

"Maksud lu apa nyentuh adek sepupu gua?!" tanya Jeff dengan dingin.

"Maksud adek sepupu lu apa selingkuhin Devan? " tanya Alexa dengan sarkas.

"Urusan sama lu apa?" tanya Jeff.

"Lu gak usah sok jadi pahlawan kesiangan, kalau lu gak tau apa-apa. Gua jadi lu pulang cuci kaki cuci tangan, alias malu" ujar Alexa sambil menepuk-nepuk bahu Jeff.

Alexa berjalan menuju kearah Emili dan diikutin Nadine, sedangkan Devan ia keluar meninggalkan kantin lebih dahulu. Alexa membisikkan sesuatu ketelinga Emili. Nadine hanya menatap Emili dengan tajam.

"Lu cari lawan yang salah" ucap Alexa dengan pelan namun sangat dingin.

Setelah membisikkan hal tersebut, Alexa dan Nadine berjalan melewati Jeff dan seorang cowok disebelahnya. Alexa menatap Jeff dengan tatapan horror, sedangkan Jeff hanya memasang wajah datarnya.

Alexa berjalan kearah kamarnya sambil membawa dua gelas vanilla latte di tangannya. Sepulang sekolah tadi Nadine izin untuk menginap di rumah Alexa, karena besok hari libur. Nadine memang sering menginap di rumah Alexa. Keluarga Alexa sudah sangat mengenali Nadine, malah kedua orang tua Alexa sudah menganggap Nadine seperti putrinya sendiri.

Nadine sedang memejamkan matanya di kasur milik Alexa, karena ia merasa hari ini cukup lelah. Apa lagi tadi ada insiden di kantin. Alexa meletakkan minuman tersebut di atas nakas, ia melihat Nadine yang sedang memejamkan matanya tidak ingin mengganggu. Alexa memutuskan untuk pergi ke kamar mandi, karena ia merasa tubuhnya lengket jadi ia memutuskan untuk mandi. Alexa masuk ke kamar mandi.

Brakkk

Nadine yang tadinya ingin tidur, tapi dikagetkan oleh suara pintu yang tertutup dengan keras. Biasalah queen macan error otaknya, jadinya begitu. anak setan emang batin Nadine.

tingg

Suara notif ponsel Nadine, Nadine meraih ponselnya yang berada di atas nakas sebelahnya. Ia membuka layar ponselnya, untuk melihat isi dari notif tersebut.

David
dmn?

bawel

dmnn?!?

Nadine tidak berniat membalas chat tersebut, segera mematikan ponselnya. Dan memejamkan matanya kembali, semoga saja queen macan itu tidak berulah saat dirinya tidur.

Tbc.

My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang