Thursday1/2

0 2 0
                                    

"Rasa itu ada hanya saja luka ini yang terlalu dalam"-Aura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rasa itu ada hanya saja luka ini yang terlalu dalam"-Aura

Aura saat ini tengah bersiap siap untuk pergi ke sekolahnya.Ia masih merasa sedih dan emosi karena kejadian kemarin.namun,ia berusaha mengontrol perasaannya agar siapapun tidak tau kalau dia sedang tidak baik baik saja.

Chat

Dika
Ra,gue ud d dpn rumah lo
Cepetan!!!!

Aura
Y

Dika sudah mengirimkannya pesan karena laki laki itu sudah sampai di rumah aura.Dengan segera aura berjalan cepat ke bawah dan keluar dari rumahnya.

Aura melangkahkan kaki menuju mobil hitam milik dika.Masih berjarak beberapa langkah,Dika membuka kaca mobil dan melambaikan tangan yang hanya dibalas tatapan heran aura.

Sebelum membuka pintu mobil,Aura mengatur napas lebih dahulu,ia berusaha mengontrol emosi dan mimik wajahnya.

Kedua sejoli itu diam tanpa ada yang membuka obrolan.Dika melihat ke arah aura diam diam.

"Pake seatbelt lo"ucap dika namun dihiraukan oleh aura.

"Ra pake seatbelt"masih tidak digubris oleh pemilik nama.

Dika pun dengan santai membantu gadis di sampingnya memakai seatbelt.Hal tersebut mengikis jarak antara keduanya.Bahkan sekarang dengan jelas aura bisa merasakan wangi tubuh dika.Jantung aura berdegub kencang bagai berdisco,bahkan ia merasakan susaj bernapas.

"Muka lo tegang banget,gue cuma mau pasangin seatbelt lo aja kali bukan mau cium lo"Dika berucap dengan sangat enteng dan tidak berpikir kata katanya bisa membuat wajah gadis itu memerah.

"Siapa juga yang tegang,b aja kali"Aura berusaha cuek dan memalingkan wajahnya.

"Hm,lo kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Muka lo ga enak dilihat"

"Yaudah gausah liat liat gue"

"Gabisa"Dika kembali duduk dengan benar dan pandangannya mengarah ke jalan.

"Hah?"

"Ya karena wajah lo candu buat gue"Lagi,Dika berucap sangat santai tanpa memperhatikan wajah gadis disampingnya yang sudah sangat memerah.

"Ngaco,cepetan ntar kita telat"Aura makin gugup dan memalingkan wajahnya kearah jendela mobil.

"Tumben lo bawak mobil,mau pamer ya"tanya aura setelah menetralkan mimik wajahnya.

"Biar lo ga bawa lari helm gue lagi"

"Sumpah lo ngeselin banget sih pagi pagi"Aura semakin kesal melihat dika yang sangat santai saat berbicara kepadanya.

FridayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang