07

10 4 4
                                    

                                   .
                                   .
                                   .

"Aku Dimana?.." Gadis itu menatap ke sekelilingnya yang hanya berisikan rerumputan hijau segar, mata coklat jernihnya menatap langit yang sebiru laut. Kepalanya terasa kosong, tempat ini sangat luas, dia tak tahu sedang berada di mana, yang jelas ini adalah pemandangan hamparan rerumputan seperti di padang pasir.

Entahlah, rasanya sangat hampa, gadis itu kemudian duduk di atas rerumputan yang terasa lembut saat dia pegang. Matanya terus bergulir untuk mencari makhluk hidup selain dirinya. karena jika di lihat dengan seksama, tempat ini begitu kosong tanpa adanya tanda tanda kehidupan.

"SIAPAPUN, JIKA KALIAN MENDENGARKU BISAKAH KALIAN MEMBANTUKU?!!" teriakan gadis itu hanya di jawab semilir angin segar yang menerpa wajahnya. Gadis itu mulai takut dan gelisah, entah kenapa dia yang awalnya menikmati pemandangan indah yang terasa damai dalam batinnya, kini terasa aneh. Semilir angin dingin lagi lagi menyapanya, namun kali ini terasa sangat dingin hingga membuatnya bersin dan menggigil.

Sensasinya angin itu berbeda, lebih terasa dingin hingga mampu meremangkan pori porinya. Gadis itu merasa familiar dengan perasaan ini, rasanya merinding dan takut secara bersamaan. Langit yang awalnya cerah kini menjadi gelap dengan kilatan petir, suasananya terlihat redup dan menakutkan, tubuh gadis itu bergetar ketakutan.

Dia menunduk dan memejamkan matanya, tetesan cairan mulai membasahi tubuhnya, ini hujan. Tapi kenapa berbau amis? Gadis itu membuka mata karena penasaran, matanya seketika melebar ketika melihat air hujan itu berwarna semerah darah. Karena terlalu takut akhirnya dia menangis, air mata beningnya bercampur dengan air darah yang mengotori seluruh tubuhnya.

Gadis itu mencoba berdiri, walaupun kakinya terasa lemas karena gemetaran tapi dia tetap berusaha berdiri dan akhirnya berhasil. Gadis itu segera berlari menjauh dari sana, namun semakin dia berlari rasanya semakin berat kakinya untuk melangkah, sampai saat tubuhnya tiba-tiba mematung di tempat.

Matanya lagi-lagi melebar ketika mendengar banyak jeritan jeritan yang memekakkan telinga dan menyanyat hati, gadis itu meringis dan menangis, dia menutup kedua telinganya dengan tangan yang gemetaran hebat. Tidak! Dia sungguh takut.. Pemandangan yang awalnya indah dalam sekejap telah berubah menjadi sangat mengerikan dengan banyaknya mayat yang tergeletak di sekelilingnya, darah menggenangi tempatnya berpijak. Tempat ini sudah berubah menjadi lautan darah.

Dia ingin segera berlari kemanapun asalkan bisa meninggalkan tempat mengerikan itu, tapi dia tidak bisa. Rasa takut yang mendominasi membuat tubuhnya sulit bergerak dan hanya terpaku di tempat. Dari sekian banyak mayat yang bergelimpangan manik gadis itu menangkap beberapa rupa yang tidak asing, pupil matanya seketika bergetar takut, dia merasa familiar dengan wajah wajah yang sudah tidak bernyawa itu, namun dia tidak mengingat apapun tentang mereka.

Gadis itu menjambak dan menarik rambutnya frustasi karena tidak bisa mengingatnya, di tengah keputus asaannya suara tawa itu terdengar, dia muak dengan semua ini! Pers**n dengan rasa takut, dia terlalu emosi dan linglung di saat yang sama. Sebenarnya ada di mana dia? Dan tempat macam apa ini? Apakah ini neraka? Sepertinya iya.

"TIDAK ADA YANG LUCU SIALAN!! KELUAR KAU PECUNDANG, KELUAR!!" pekiknya sekuat tenaga. Namun lagi lagi suara itu menggema di gendang telinganya sampai ke benaknya. Gadis itu memukul mukul kepalanya berharap suara tawa menjijikkan itu segera hilang dari benaknya, namun tidak bisa. Suara itu terus menggema hingga membuatnya merosot jatuh bersimpuh, dia tidak bisa lagi menahan berat tubuhnya dan akhirnya kehilangan kendali pada tungkainya.

Dia kesakitan, berbagai suara menggema saling bersahut sahutan dalam benaknya, gadis itu terus berteriak dan memukul mukul kepalanya, rasa nyeri dia rasakan saat terlalu kuat memukul, namun dia tidak perduli. Apapun akan dia lakukan untuk menghilangkan suara suara yang menyiksanya itu, termasuk jika harus bunuh diri detik itu juga akan dia lakukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SILENT HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang