Bab 2

52 6 0
                                    

                                  .
                                  .
                                  .
             📕 Selamat membaca📕

DI SEKOLAH..

*** *****

Kringgggg

Bel istirahat berbunyi,
semua murid  berhamburan keluar kelas. Beberapa murid masih berada di kelas termasuk aku yang sedang menatap keluar dari jendela kelas. Aku duduk di barisan paling ujung dekat jendela kelas.

"Oi, Lisa"

"Lisa!"

"Lisa!"

Brakk!!!!

Aku terperanjat kaget ketika mendengar suara geplakan keras di mejaku, aku menoleh dan menatap sahabatku yang sedang menyengir tanpa dosa. namanya Cherly, gadis cantik namun bersifat bobrok ini adalah sahabat dekat sekaligus teman dari kecilku.

"Lisa jangan melamun, nanti kesurupan loh!" ucapnya dengan raut wajah yang terlihat serius.

"ck, bikin kaget aja" keluhku sambil mengelus dada sabar, mencoba memaklumi tingkah Cherly yang sudah kuanggap sebagai saudara sendiri. Cherly duduk di sampingku tanpa permisi, aku hanya meliriknya dengan ekor mataku.

"kau kenapa? tumben diam, biasanya juga berisik" ucapnya membuatku mendelik, hei! Siapa yang banyak bacot dan berisik selain dia? Dasar tidak sadar diri. Aku kembali menoleh ke arah jendela kelas yang memperlihatkan pemandangan lapangan yang luas. Sekilas terasa sunyi, aku memutuskan untuk bertanya sesuatu padanya.

"Cherly.." panggilku yang di balas gumaman darinya.

"Cherly"

"Cherl--"

"Apa!"

"kau pernah bermimpi buruk?" Tanya ku yang masih menatap lapangan upacara itu.

"Hahahah, tentu saja!"

"kenapa bertanya"

Aku langsung menoleh ke arahnya, kami saling berpandangan dalam diam,Tidak terlalu lama, ketika suara cempreng membuat fokusku hilang.

"weh, jangan natap lama lama, nanti jatuh cinta, pufft"

kami menoleh dan melihat pemuda jangkung yang berdiri di samping mejaku, aku menatapnya yang sedang menahan tawa. dia adalah Randi sahabat laki laki sekaligus teman
dari kecilku selain Cherly.

Randi merupakan teman dari kecil ku. jadi mustahil tidak mengetahui sifatnya yang selalu memotong pembicaraan dan cerewet, sebelas dua belas dengan Cherly. Randi menyukai hal hal yang berbau mistis dan suka menantang nyali, tapi karna sifatnya yang penakut, Randi di juluki sebagai Raja penakut oleh teman teman.

"Woi ada yang jatuh! Ada yang jatuh!"
Samar samar aku mendengar suara gaduh dari luar kelas, aku menoleh dan mendapatkan tatapan bingung dari Randi dan Cherly.

"Ada apa? Kenapa mereka berteriak?"
Tanyaku pada Cherly dan Randi, mereka berdua menggelengkan kepala, tanda tak tau. akupun berdiri dari kursi ku, berjalan ke luar kelas yang di ikuti Chery dan Randi.

"Mel! ada apa? Kenapa ribut sekali?" tanyaku sambil menghampiri cewek pendek yang kupanggil Meli. dia menoleh dan menatapku panik.

"Ada yang jatuh! Anak kelas 11 IPA"
Setelah mengucapkan itu, Meli langsung berlari dan ikut bergabung dengan yang lainnya.

Aku tertegun sejenak, entah kenapa perasaan ku tidak enak, tiba tiba bayangan kejadian aku yang hampir menabrak seekor Ular di tengah jalan dan juga perkataan ibu  memenuhi kepalaku, hingga membuat telingaku berdenging ngilu.

SILENT HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang