Bab 4

33 5 5
                                    

                                  .
                                  .
                                  .
             📕 Selamat membaca 📕

Hiks..

            Hiks..

Hiks..

Samar samar aku mendengar suara tangisan, aku membuka mataku perlahan, melihat sekeliling ku yang sangat gelap, sambil mengerjapkan mataku beberapa kali. karena aku merasa mataku terlalu berat untuk terbuka sepenuhnya.

Ketika mataku benar benar terbuka, aku kembali menilik sekitar, memastikan dimana aku sekarang, namun yang ku lihat hanya sebuah warna gelap yang sangat kelam, membuatku tak bisa melihat apa apa selain warna itu.

Bahkan untuk sekedar melihat telapak tanganku pun aku tak bisa, karena selain gelap yang meyulitkan aku untuk melihat, aku juga merasa tubuhku melayang dan tidak bisa di gerakkan.

Yang bisa kulakukan kini hanya diam dengan tubuh kaku, sambil masih mendengar suara isakan pilu yang membuat tubuhku seketika merinding.

Dalam kegelapan yang mencekam, aku melihat cahaya putih kehitaman yang kini tengah berada di hadapan ku. Cahayanya tidak terlalu terang hingga tidak membuat mataku silau, namun karena cahaya itu yang sangat dekat dengan ku, membuat beberapa pancaran sinar putih seolah masuk dan menusuk iris mataku.

Aku menutup mataku, dan kembali membukanya, memperlihatkan cahaya putih bercampur hitam yang kini perlahan membentuk sebuah tubuh.

Ketika cahaya itu telah membentuk sebuah tubuh, aku melihat seorang wanita cantik dengan senyumannya yang sangat indah, yang kini menatapku lembut namun juga sendu, aku tidak terlalu mengerti dengan tatapannya itu.

"Lisa, Hiks.. aku merindukanmu"

'Deg!'

Aku terpaku dengan mata melebar, wanita itu menangis dan menatap ku dengan tatapan sendu dan rindu.

'apa? siapa wanita ini? Kenapa bisa tau namaku?'

"S-siapa kau?" tanyaku spontan. Wanita cantik itu menatapku kemudian menggelengkan kepalanya.

"kau tidak tau aku?" Tanya wanita itu balik dengan suaranya yang terdengar sangat lembut dan merdu.

"aku adalah seorang wanita yang meninggal beberapa tahun silam, karena sebuah insiden pembunuhan,"

"aku yang sering memperhatikan mu di Sekolah, dulu aku adalah salah satu siswi di sana, namaku Yuna,"

Aku tertegun dengan alis terangkat tinggi, sungguh aku tidak tau siapa dia, tapi waktu itu aku memang pernah mendengar namanya di sebutkan sebagai salah satu siswi yang meninggal karena di bunuh, tapi aku mendengarnya secara tidak sengaja, karena beberapa temanku waktu itu sedang bergosip di kelas tentang alumni yang pernah meninggal di sekolahku.

Tapi..kenapa dia bilang rindu padaku? dan tatapan matanya itu, seolah olah kami telah mengenal dan berteman begitu lama. Padahal, aku benar benar tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya.

"Aku tidak mengenalmu, dan tolong beritahu aku, dimana ini?" tanyaku.

"ini adalah dimensi alam bawah sadarmu, dan kamu tengah berada di kamar mu sendiri,"

"Ahk! Tapi kenapa tubuh ku tidak bisa bergerak?"

"itu adalah pengaruhnya, tubuhmu sedang terikat oleh alam bawah sadarmu sendiri,"

"Ck! Aku ingin kembali pada dunia ku, bisa kau lepaskan aku sekarang? Atau bagaimana pun caranya, agar aku bisa bergerak dan kembali pada dunia ku" ucapku dengan sedikit nada memelas dan tatapan memohon.

SILENT HORORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang