1

639 60 64
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sifat shuichi dan sachiro

Aku saat ini sedang berjalan pulang menuju ke rumah karena aku baru saja selesai pergi ke supermarket membeli sesuatu.

"Eh hiro sudah pulang ternyata." Ucapku melihat sachiro.

"Hiro!" Panggilku.

Sachiro dan korai melihat kearahku lalu aku langsung berlari kearah sachiro untuk pulang bersama-sama.

"Kenapa berlari sih kan bisa berjalan saja?" Tanya Sachiro.

"Hehehe gomen." Tawaku.

"Kenapa kau melihatku begitu shuichi?" Tanya Korai.

"Korai kok semakin hari semakin pendek ya." Ucapku.

"Oi!" Kesal Korai.

Aku langsung berlari dan berlindung di belakang tubuh sachiro lalu memeletkan lidahku kearah korai.

"Sudahlah korai kau ini seperti tidak tahu saja kelakuan kakak ku ini." Ucap Sachiro.

"Harusnya kau yang lahir duluan dibandingkan shuichi." Ucap Korai.

"Dih kok protesnya ke aku sih kan sudah takdirnya aku jadi kakak hiro tahu." Ucapku.

Akhirnya korai sudah tiba di rumahnya meninggalkan aku dan sachiro yang tenang seperti biasanya.

"Nih untukmu hiro." Ucapku menyerahkan shumai kepada sachiro.

"Ya terimakasih niichan." Ucap Sachiro.

"Hehehe sama-sama." Ucapku.

"Aniki dan neesan sedang ada di rumah." Ucapku.

"Lalu?" Tanya Sachiro.

"Aku malas tahu." Ucapku.

"Soal jadi pemain voli itu?" Tanya Sachiro.

"Begitulah." Ucapku.

"Bukannya touchan dan kaachan tidak masalah mengenai itu ya?" Tanya Sachiro.

"Makanya itu bahkan aku malah sekolah di rumah." Ucapku.

"Itu karena niichan malas ke sekolah." Ucap Sachiro.

"Hehehe." Tawaku.

"Aniki kan sudah masuk klub adlers sejak tahun lalu." Ucap Sachiro.

"Neesan mulai tahun depan masuk red rabbit begitu kalau tidak salah." Ucapku.

"Nama klubnya kepanjangan." Ucap Sachiro.

✔️ Hirugami Sachiro Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang