9

173 29 2
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Suichi itu

Setelah hampir sebulan aku di rumah sakit akhirnya aku bisa keluar dari rumah sakit membuat sachiro selalu tersenyum lebar kepadaku.

Saat ini aku sedang melihat latih tanding sachiro dengan salah satu sekolah dan aku tersenyum saat sachiro berhasil memblok serangan lawan.

Beberapa set kemudian latih tanding selesai dan sachiro langsung berlari kearahku membuat aku tertawa.

"Hehehe niichan." Tawa Sachiro.

Aku merentangkan tanganku dan sachiro langsung memelukku begitu saja sementara tim kamomedai hanya melihat saja.

"Aku mengerti sekarang kenapa sachiro kemarin sedih." Ucap Korai.

"Hiro galau karena aku tidur terus." Ucapku.

"Oh pantas saja." Ucap Korai.

"Ayo pulang niichan!" Ajak Sachiro.

"Ya ayo." Ucapku.

Sachiro dan aku berpamitan lalu aku tertawa melihat tingkah sachiro yang seperti anak kecil saja karena selalu memegang tanganku.

"Mau shumai?" Tanyaku.

"Mau." Ucap Sachiro.

Aku membeli shumai untuk sachiro lalu memberikannya kepada sachiro namun sachiro terdiam sejenak.

"Kenapa?" Tanyaku.

"Niichan tidak mau shumai?" Tanya Sachiro.

"Tidak masih kenyang." Ucapku.

"Oh baiklah." Ucap Sachiro.

Sachiro memakan shumai dengan tenang sementara aku menekan dadaku karena tiba-tiba dadaku sakit.

"Jangan disini kumohon." Lirihku.

"Niichan sakit?" Tanya Sachiro khawatir.

"Eh tidak apa-apa kok cuma ada nyamuk tadi di dada niichan." Ucapku.

"Oh baiklah." Ucap Sachiro.

Aku tersenyum sementara sachiro memakan shumai dengan tenang dan aku hanya menahan diriku untuk tidak memukul dadaku karena dadaku sangat sakit sekali.

"Niichan sudah meminum obat?" Tanya Sachiro.

"Sudah kok." Ucapku.

"Hiro gendong niichan saja agar cepat sampai." Ucap Sachiro.

"Eh tidak perlu kita berjalan saja lagipula kata dokter jantung niichan masih bisa bertahan kok asal niichan sering berjalan-jalan santai." Ucapku.

"Oh baiklah." Ucap Sachiro.

✔️ Hirugami Sachiro Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang