5

197 35 20
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Sachiro kadang

Aku saat ini sedang berjalan bersama dengan sachiro entah kemana sachiro ingin membawaku.

"Antar aku bertemu seorang gadis ya niichan." Ucap Sachiro.

"Hah?!" Kagetku.

"Iya aku gugup tahu kan niichan sudah berpengalaman masalah ini." Ucap Sachiro menggaruk belakang kepalanya.

"Kalau sudah dekat gadis tersebut niichan tinggal ya." Ucapku.

"Eh kok gitu sih?!" Protes Sachiro.

"Belajar berani hiro." Ucapku.

"Tapi niichan." Ucap Sachiro.

"Bisa ne kan adik niichan jagoan." Ucapku mengelus surai rambut sachiro.

"Hm baiklah." Ucap Sachiro.

Akhirnya setelah cukup dekat dengan gadis yang disukai sachiro aku pamit pergi sebentar dan melihat kencan sachiro dari kejauhan.

Saat melihat dari kejauhan aku hanya terkekeh geli melihat wajah sachiro yang sangat gugup lalu ada yang menepuk pundakku membuatku langsung melihat kearah belakang.

"Ada apa aniki?" Tanyaku.

"Kau sedang apa disini shuichi?" Tanya Fukuro.

"Menunggu hiro selesai kencan." Ucapku.

"Eh hiro punya pacar?!" Kaget Fukuro.

"Sst jangan berisik." Ucapku.

"Tumben kau tidak kencan dengan pacar barumu?" Tanya Fukuro.

"Belum dapat lagi." Ucapku.

"Aniki memang darimana?" Tanyaku.

"Ada rapat tadi di sekitaran sini makanya kesini deh." Ucap Fukuro.

"Ya sudah aniki pergi dulu jangan pulang terlalu malam." Ucap Fukuro menepuk pundakku.

"Tentu saja." Ucapku.

Fukuro pergi dan aku hanya diam saja sambil minum air dingin dengan tenang lalu melihat surai putih familiar.

"Oi pendek!" Panggilku.

Korai membalikkan badannya lalu menatapku kesal namun anehnya korai malah menghampiriku membuat aku heran.

"Ada apa kau?" Tanya Korai.

"Tuh pengasuhmu punya pacar lho." Ucapku.

"Hah pengasuhku kau kira aku anak kecil!" Kesal Korai.

Aku menunjukkan sachiro yang sedang kencan membuat korai terdiam sejenak lalu menginjak kakiku.

✔️ Hirugami Sachiro Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang